92. Yuza cute.❤

5.6K 394 27
                                    


PART 92.

DIULANG,
karena ada beberapa gangguan.

Aku sebagai author minta maaf sebesar-besarnya.🙏🙏🥺🥺🙏🙏

[MY SWEET CELINE]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[MY SWEET CELINE]

"Dedek, ih! Ini punya kakak! Kakak bakal gigit tangannya kalo dedek nakal!" Teriak Celine memajukan wajah hingga Sharon mengedip-ngedip terkejut juga ketakutan.

Dua tangan gadis kecil berbeda usia 7 tahun itu saling menggenggam erat pada tali ransel. Celine yang menggunakan satu tangan, sedangkan Sharon yang menggunakan dua tangan. Bocah balita itu mati-matian merebut ransel milik kakak sulungnya, sampai-sampai Sharon membengis dengan gigi beradu seiring menambah kekuatan.

"Jangan rebut-rebut! Kata kakak apa? Jangan mainin mainan milik kakak!!" Hardik Celine begitu menaan.

"Anak bau kencur! Ga paham-paham!" Teriak Celine begitu totalitas mengeluarkan suara nyaringnya.

"E-e-e-eehh? Hei! Kok, bentak-bentak dedek, sih? Ga boleh! Sama dedek ngalah, ngalah dulu." Sukma berjalan cukup keteteran membawa dua piringmenuju ke taman kecil yang berdampingan dengan taman besar. Di taman ini hanya ada rerumputan, dan bunga-bunga yang dijadikan penghalang sebagai tanda zona.

"Iiih! Eerrghh!! Ga mauuuu!" Jerit Celine menghentak segera tarikannya, lalu membanting ransel itu sampai keluar taman yang memiliki luas 7×8 meter ini.

"Eergh! Oma ikut campur! Ga belain Celine!" Geram Celine melotot menakutkan, lalu pergi bersama kemarahannya yang belum meluap semua.

"Huaaaa! Mau ituuu! Huuuu! Ommaaah! Huuu!" Tangis Sharon pecah begitu kencang. Bibirnya membuka, kepalanya mendongak, pipi dan dagunya dibanjiri airmata.

"Huaaa! Tas ituuu. Huuu." Sharon semakin menangis melihat ransel yang sudah kakaknya ambil.

"Heergh! Punya aku! Dasar bocah!" Geram Celine mendesis pada adiknya dari kejauhan.

"E,.. tayang, tayang, tayaaang. Tayangnya omaa. Ssyuut. Cantiik. Cup cup cup cuup!" Bisik Sukma berlutut mendekap sang cucu.

"Huuuu. Ommaaah. Ntuu, tasnyaaa. Huuu." Sharon meraung pilu.

"Cucu oma jangan nangiis. Si geulis ini mah, paling pinter. Bageur, soleha, calon orang cukcess. Hihi. Mwah!"

Segera sukma menyimpan piring di tangannya pada karpet yang ada di tengah taman, lalu segera dirinya menuju cucunya yang menangis begitu kencang, namun dengan kondisi tubuh seperti patung.

Sukma berjalan menggendong cucunya menuju kolam ikan di sana. Ikannya besar-besar, harganya seharga mobil, walau tidak seharga dengan mobil-mobil mewah miliknya.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang