Sesudah baca jangan lupa vote, komen, share, dan follow jikalau mau. 😁😊🤗********
1 bulan kemudian...
Hari ini cuaca begitu cerah juga hawa terasa panas. Sudah sejak satu jam yang lalu Yuda disibukkan dengan acara merayu anaknya agar mau makan. Yuda benar-benar hampir dibuat muak. Anaknya benar-benar keras kepala. Celine sejak tadi hanya menciut lesu saja dalam gendongan Yuda.
"Makan, oke? Kalo ga makan, berarti harus diinfus kayak minggu kemarin?" Tanya Yuda sekaligus memaksa. Tatapannya tegas dengan berusaha tidak galak.
Cèline merenung dengan mata yang mendung. Bibirnya mencebik sedih. Tatapannya hanya mampu kosong menatap kebawah.
"Mau mamaaah," lirih Celine memohon dengan mata bonekanya yang semakin berkaca-kaca.
"Kita cari. Tapi nanti," jawab Yuda menurunkan egonya.
"Nggaak. Papah bohongnya diulang-ulang." Cèline berucap jujur dengan tatapan kecewa. Marah sudah, berteriak sudah, menangis sudah, membanting barang sudah, membuat ayahnya berdarah pun sudah, tapi ibunya tak kunjung datang.
"You always say that you love me, but?" ungkap Celine menatap nanar.
Ayah dan anak gadis itu saling menatap hening dengan keegoisan yang menyelimuti mereka. Ya, Cèline akan menuntut dalam hal ini.
"Karena Cèline ga punya mamah. You don't have a mommy." Yuda menatap datar, matanya memerah menahan airmata.
"You're a liar." Cèline membeku lirih dengan menatap dingin menantang.
"Bohong di sebelah mana? Hem?" Timpal Yuda tak mau kalah.
Cèline menggeleng egois. Otak Cèlina sudah terlalu tak percaya pada ayahnya untuk hal ini. Bukankah semuanya punya ibu?
"You also have a mother and why i-."
"No! I don't. Papah ga punya seorang ibu." Yuda berhasil membuat Celine membatu, tak bisa lagi membantah. Celine benar-benar sudah lelah dikatai tak punya ibu.
"Ayo makan, yuk! Celina!" Ujar Yuda kembali memperingati.
Cèline menepis egois pada tangan Yuda yang mengarahkan sendok berisi bubur bercampur banyak sayuran dan daging-dagingan.
"Yes i'am here." Cèline membuang muka dengan wajah yang jauh dari kata segar. Badannya jauh dari kata berisi.
"Papah mau kerja. Cari uang buat Cèline." Yuda hanya mampu memainkan bubur. Satu tangannya setia memeluk tubuh anaknya yang duduk diatas paha sejak satu jam yang lalu.
"Cèlina, plisss."
"Cèline ga bilang papah jangan kerja." lirih Celine mengedip lemah, tampak muak. Tangan mungil Cèline meraih memainkan baju barbie mainan yang ia jahit sendiri.
Yuda menengadah frustasi merasa serba salah. Anaknya lihai sekali berdebat. Yuda dibuat mati kutu atas ulah anaknya ini.
"Papah mau lanjut ke Singapura. I'm begging you." Yuda menunduk terpejam mengecup kepala anaknya dengan dalam. Yuda frustasi sekali dengan tingkah anaknya. Gadis itu, Yuda tidak tahu harus bagaimana lagi.
Yuda terdiam menatap wajah anaknya yang kini semakin pucat saja. Mungkin sudah saatnya Yuda mengalah.
"Mau ice cream? Hmm? Papah bolehin. Makan dulu es krim sedikit, terus makan buburnya sampe abis. Terus makan lagi ice creamnya." Yuda mulai menatap cerah penuh kelembutan. Ingin rasanya Yuda melihat sang anak kembali ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Celine
Fiction généraleKisah cinta Sara Kamelia (23) dan Yuda Pratama (35) yang secara tidak langsung diperasatukan oleh seorang gadis kecil menggemaskan bernama Celina Anggun Pratama (5). Yuda Pratama si pemilik hati sekeras batu itu berujung tersentuh dengan segala per...