49. Kejutan.❤

10.5K 936 71
                                    

Jam 01:30 pagi..

"Hiks. Bapak, mamah. Hiks. Sara minta maaf. Hiks. Huuu."

"Sara kecewain kalian berdua. Huu."

Yuda meringis ditengah tidurnya. Mata Yuda terpejam kuat sebelum mencoba membuka. Suara apa itu? Sangat mengganggu sekali.

"Sara ga bisa jaga diri baik-baik. Hiks."

"Tapi anak ini ga dosa apa-apa. Hiks. Aku juga udah maafin mas Yuda dengan tulus. Kalian jangan salahin anak ini, Sara mohon. Huuu."

Sara terus tak bisa tenang, seolah ingin kabur dari tidurnya. Keringat dan airmata bercucuran begitu saja. Keningnya menyernyit begitu kuat, begitu pula matanya yang terpejam penuh tenaga

"Sara, kamu ngig-ngigo?" Ujar Yuda seketika membeku penuh. Yuda melotot kala melihat jelas banyak airmata yang terus menetes dari mata sang istri. Sara terpejam dan terus menangis lirih tanpa henti.

"Hiks. Hiks. Mamaah, bapaak. Hiks. Maaf."

"Anak Sara ga salaah. Hiks. Ini anaknya aku." Sara menangis cukup kuat dengan kaki menendang pada kasur layak tak ingin didekati oleh sosok menakutkan.

"Ini anak akuuu! Bi Lina ga boleh ganggu! Huuu." Sara semakin meringkuk memeluk perutnya penuh tenaga. Sebisa mungkin ia menendang kakinya untuk berjaga-jaga.

"Sara! Sadar, Sara!" Risau Yuda tak bisa tenang kala istrinya benar-benar tak sadar-sadar dari tidurnya itu.

"Ini anak akuuu! Huuu. Ini juga anak akuu! Huuu!"

"Enggaaak! Jangan diambiil. Huuu." Sara berteriak kencang, tangannya dengan tiba-tiba saja meraih dan memeluk guling dengan teramat erat.

"Celine anak aku! Bi Lina jangan ikut campur! Mamaah, bapaak! Huuu. Bantu Saraa! Huu."

"Oh my God, Sara!" Geram Yuda dengan gundah menghapus airmatanya yang tanpa sadar menetes. Yuda tak tenang melihat istrinya seperti ini.

"A-aaaaa! Mas Yudaaa!"

"Sara!" Teriak Yuda mengguncang kencang bahu sang istri yang ia dekap sejak awal. Sungguh ini mengguncang hatinya.

"A-aakh! Eemmh." Sara meringis kala menggeliat. Matanya terpejam mencoba berusaha tenang kembali, seperti tidak terjadi sesuatu sebelumnya.

"Ssuut, anak mamah."

"Bobo, sayang. Bobo yaa." Sara terus mengigau dengan senyuman teramat tipis di bibirnya kala mengusap pada guling dan perutnya bergantian.

"Sara, kamu,.. " Yuda tergagu semakin mengusap sisa airmata sang istri hingga hilang sempurna.

"Eemmh. Eungh!"

Sara membuat Yuda teramat kebingungan. Sara benar-benar tidur sekarang, sangat nyenyak sekali, layak tidak ada hal buruk sebelumnya.

'Cuup.'

Yuda terpejam erat mengecup kening sang istri. Keteguhan Sara sebagai wanita adat Timur memang sangat kuat. Istrinya pasti terpukul kala itu, kala dirinya sudah berbuat hal bejat.

Yuda mabuk kala itu. Ya, dirinya mabuk, antara sadar dan tak sadar. Tapi bagaimana lagi, Sara pastinya tak akan percaya. Yuda tadinya tak berniat menyakiti kala itu, hanya saja semuanya terlanjur, egonya pun menjadi pemenang kala itu, mengendalikan segala kerisauan hatinya, menganggap Sara pasti akan kabur jika tidak diancam banyak.

"Mas Yudaa,.."

"Eungh! M-maas?" Ujar Sara keheranan kala disuguhi wajah tampan sang suami yang begitu dekat. Tubuh Sara menggeliat lembut.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang