28. Pergi?

38.7K 2K 141
                                    

Indahnya senja menemani sosok perempuan muda yang terperangkap di taman yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Indahnya senja menemani sosok perempuan muda yang terperangkap di taman yang sepi. Majikannya meminta tuk bicara empat mata.

Sepasang laki-laki dan perempuan duduk terhalang meja bundar diantara mereka. Kucuran teh terdengar jelas ditengah heningnya kebersamaan mereka.

"Makasih, mas." Sara menerima gelas yang Yuda sodorkan.

"Masih panas."

"Makasih," ucap Sara tak jadi menyeruput.

'Drrt.'

Getar smartphone jadul Sara membuat Yuda memusatkan pandanga. Tertera kontak bertuliskan 'Sayangku Dewa❤️'.

Sara tersedak saat minum. Ia simpan gelas di meja, segera ia ambil ponselnya. Ia meringis kala menolak panggilan itu. Begitu lincah ia mengetik, tampak sangat ketakutan.

"Dewa? Pacar kamu?" tanya Yuda dingin.

'Glek.'

Sara heran dan takut mendapat tatapan tajam dari mata elang itu. Sungguh aura Yuda sangat mengintimidasi seolah dirinya berbuat dosa besar.

Wanita lugu itu menggeleng, secara tak langsung memberitahu kalau dugaan Yuda salah.

"Kamu bilang kamu belum punya pacar. Bukan, begitu?" sinis Yuda melipat satu kaki, menegapkan duduk.

"Ini nomor temen saya, namanya Dewi."

"Hmm,.. kira-kira saya bisa percaya?" timpal Yuda mendengus merendahkan.

"Saya serius, mas." Sara menggigit bibir bawah.

"I-ini, Dewi. Dewi sahabat saya."

Yuda menelisik Sara di kejauhan yang sedang berbicara lewat telepon dengan sahabatnya, katanya. Kilat kemarahan tak bisa Yuda sembunyikan. Sara berbohong perihal pasangan.

Dengan canggung Sara mendekat, lalu duduk kembali. Suasana sangatlah kaku.

"Dewa tahu saya suka sama pacarnya?" tanya Yuda tak mau basa-basi.

"Saya sungguhan ga punya pacar, mas." Sara menggeleng dengan polos.

"Aku ga buta, Sara."

"Tadi Dewi."

"Ouhh.. Haha. Dari Dewa jadi Dewi, gitu?"

Kekehan sinis membuat Sara keheranan. Tak ada rasa malu kah Yuda berlagak cemburu seperti itu? Mereka bukan siapa-siapa.

Sara hanya bisa diam. Ingin menjelaskan, namun situasi belum mendukung.

"Mau ngejelasin, tapi ga mau dipikir kepedean. Ngapain juga dijelasin. Tapii.... nanti malah dikira aku jual mahal. Padahal aku aja ga tertarik sama mas Yuda." Sara membatin di tengah keheningan yang melanda.

My Sweet CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang