—Beberapa manusia bisa saja dilahirkan menjadi seorang iblis. Dan beberapa dari mereka berada dalam radius terdekat, tetapi nggak terjangkau karena kamu dibutakan oleh sesuatu.—
----
''Pembunuhnya sudah tahu dari awal kalau Maya akan ke sekolah itu. Dia terus menunggu di tempat yang tak ada CCTV-nya. Pelaku kemungkinan memanjat pagar samping sekolah di belakang gedung kedua. Itu satu-satunya jalan yang tak di jangkau CCTV.
Jika berjalan dari sana, akan ada dua jalur. Karena polisi menangkap Amel di tempat, maka mereka melewatkan pemeriksaan. Bagaimana pun, CCTV di jalan sana nggak memperlihatkan hal mencurigakan. Itu artinya si pembunuh sangat kenal dengan lingkungan sekitar.
Saya pernah berpikir kalau Maya dijadikan kambing hitam. Tapi, malah dia mengakui perbuatan itu. Kira-kira kenapa? Dan yang paling mencengankan adalah Amel jelas-jelas punya waktu untuk melarikan diri sebelum saksi mata muncul jika memang ia adalah pembunuhnya.
Kenapa ia memilih tinggal? Dengan begitu, kesimpulannya adalah Amel memang berencana untuk ditangkap sejak awal. Kenapa? Andai saja kita punya saksi, mungkin ini tak akan rumit.''
''Saksi?'' ulang Andyra.
''Iya, saksi. Setidaknya kita butuh saksi yang melihat kejadian sebenarnya. Atau paling tidak bertemu dengan si pembunuh asli.''
''Amel, bagaimana pun ia yang melaporkan kejadian itu.''
Renata menggeleng. ''Jika memang ia adalah saksi, Polisi tetap nggak akan percaya karena bukti-bukti yang di temukan di TKP.''
''Tapi kamu mematahkan bukti itu di pengadilan jika Amel memang nggak bersalah.''
''Iya, tapi anak itu juga mengakui perbuatan itu. Walau sekuat apa pun bukti yang menunjukkan ketidak bersalahannya, jika pihak bersangkutan mengaku, maka selesai sudah.''
''Bagaimana kalau dia di ancam untuk melakukan itu?''
''Itu urusan Polisi. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan anak itu, ya, dia menarik pengakuannya dan naik banding. Mutasiku pun dibatalkan dan kembali menjadi pendamping anak itu.''
Di tengah-tengah pembicaraan, Andyra mengeluarkan file berisi laporan rekening yang Jesen berikan padanya. Walau sulit di dapatkan karena bersifat rahasia, tetapi pamannya pun memberikan salinan itu untuk Andyra.
Melihat itu, Renata bertanya, ''Apa ada yang mengirim uang ke rekening Amel?''
Andyra menggeleng. ''Di buku tabungan Amel, nggak ada bukti menerima uang dari sesorang. Malah ia yang mentransfer sejumlah uang dengan nominal cukup besar ke rekening seseorang.''
''Siapa?''
''Dokter.''
Renata mengernyitkan dahi. ''Dokter?''
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Penitisan!
Fantasy[ Masuk daftar pendek Watty's 2021 ] ''Percayahkah kalian, jika kukatakan bahwa kematian adalah jawaban yang diberikan oleh Tuhan sebagai tahapan yang pasti dialami semua makhluk hidup. Jika iya, berarti selamat, karena kalian sudah menyadari jika k...