—Efek dari fungsi otak yang terganggu karena benturan akan berdampak pada segala hal yang berkaitan dengan kehidupan.—
----
Di sisi lain, Jino menarik napas merasa legah, tetapi hanya bertahan beberapa saat karena yang ia sampaikan kepada Maria jelas-jelas atas suruhan Andyra. Sekarang gadis itu tampak melihat sekeliling memeriksa sesuatu, bukan di kamar lagi tertidur.
Di dalam mobil, gadis bermata sayu itu memutuskan untuk memejamkan mata sesaat, sembari menunggu ke mana tubuh barunya akan di bawa oleh mobil ini.
Ketika baru saja ingin berbelok, Andyra yang sepanjang jalan hanya diam pun mengeluarkan suara dan menyuruh Jino untuk mengantarnya ke lokasi kecelakaan. Sebelum itu juga, Andyra menghubungi Bi Mina dan memerintahkannya untuk mengatakan kalau ia ada di kamar dan tertidur jika saja Maria menelepon. Benar saja, Maria menghubungi orang rumah kemudian.
Pembatas polisi tampak dipasang di kedua sisi jalan. Traffic Cone disebar di beberapa titik di perempatan jalan. Di belokan itu terdapat beberapa jejak ban mobil yang salah satunya tampak berbelok patah. Jejaknya melengkung menandakan si pengendara berusaha membanting stir agar nggak menambrak mobil di depan.
Namun, sayang, justru hal itu yang membuat mobil tersebut menabrak trotoar, mobil itu memutar sebelum terbarak mobil lain yang terpelanting serta berguling. Di jalan juga masih ada sisa-sisa pecahan kaca walau sebulan telah berlalu.
Sekeluarnya Andyra dari mobil, ia berjalan mendekat sambil terus melihat-lihat. Di sekitar persimpangan itu nggak terlalu banyak cctv terpasang. Hanya ada beberapa, itu pun pasti sudah diambil polisi dan itu sangat menyusahkan Andyra untuk mengetahui bagaimana kronologi kecelakaan itu bisa terjadi. Ia juga nggak mungkin ke kantor polisi untuk bertanya, karena pasti jawabannya sama, yaitu mobil Arum tergelincir dan menabrak mobil lain. Dan karena jalan di sana agak luas, jadi mengandalkan cctv bangunan sekitar rasanya agak susah.
Di tengah-tengah memikirkan cara, Andyra kembali bergumam, "Pak Jino nggak ngadu 'kan kalau kita ke sini?"
Jino tersentak, wajahnya agak memucat. "Enggak, Non. Bapak nggak ngadu."
Andyra sempat berhenti ketika mendengar penuturan itu.
"Baguslah kalau mama nggak tahu. Sekarang Bapak coba nanya-nanya orang yang tinggal di dekat sini."
"Tapi Non, kalau Nyonya sampai tahu jika Nona ke sini nanti gimana?"
"Bapak tenang aja. Saya cuman memeriksa. Bapak sendiri yang bilang kalau ponsel saya nggak ditemukan di TKP 'kan? Kalau itu hilang, berarti di sana ada sesuatu yang penting.''
Setelah menggumamkan itu, ingatan Andyra kembali terlempar saat bercakap dengan Jino beberapa hari lalu, tepatnya ketika ia dijemput setelah pulang dari rumah sakit karena alergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Penitisan!
Fantasía[ Masuk daftar pendek Watty's 2021 ] ''Percayahkah kalian, jika kukatakan bahwa kematian adalah jawaban yang diberikan oleh Tuhan sebagai tahapan yang pasti dialami semua makhluk hidup. Jika iya, berarti selamat, karena kalian sudah menyadari jika k...