{ 01-33: Tanya: Hal yang menumpuk terlalu banyak. }

53 5 0
                                    

-Dampak akibat terlibat pada urusan yang nggak seharusnya dicampuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Dampak akibat terlibat pada urusan yang nggak seharusnya dicampuri.-

----

11 April 2020.

Seorang gadis tengah menengadah di malam yang kian larut. Matanya menerawang mencoba menahan cairan bening agar nggak terjatuh lebih lama. Di antara semua orang pengguna jalan, hanya dia yang dipenuhi aura kesedihan dengan sebuah kue di tangan. Sebuah kue ulang tahun dengan lilin membentuk angka tujuh belas.

Ia berjalan tanpa tujuan, walau angin berembus nyatanya nggak membuat si gadis menggigil kedinginan. Malah kepanasan sebagaimana hatinya yang terbakar. Dari caranya berjalan, ia menarik satu minat wanita yang kini menghentikan mobilnya di bahu jalan.

Wanita itu semula berhenti karena menerima telepon dari kekasihnya, ia mengatakan kalau hari ini ia agak pulang terlambat karena masih ada urusan. Lalu ketika ia ingin kembali melajukan mobil, matanya nggak sengaja melihat gadis itu di tengah malam seperti ini. Sebagai wanita, hatinya tergerak, apalagi melihat kalau gadis itu sedang menangis dan di tangannya memegang sebuah kue ulang tahun.

Wanita itu turun, mendekat, kemudian memanggil gadis itu. ''Hei, ada yang bisa saya bantu?''

Gadis itu langsung menoleh. Mata sembabnya membelalak mendapati orang asing memanggilnya. Wanita yang sempat menegurnya itu tersenyum tipis. Gadis itu membalas dengan tatapan nggak suka. Sorot matanya mengatakan jangan ganggu aku.

''Hari ini kamu ulang tahun, ya?''

Lagi-lagi wanita sok akrab itu mengeluarkan suara. Ia sudah berdiri tepat di depan gadis itu.

''Bukan urusanmu!'' ketus gadis itu.

''Maaf, saya hanya ingin menyapa saja barangkali kamu butuh teman. Sebanarnya hari ini saya juga ulang tahun.''

Mendengar hal itu nggak membuat gadis tertarik, malah ia kian menajamkan tatapannya yang penuh selidik. ''Bukan urusanku. Jangan ganggu dan pergilah.''

Ditolak, wanita itu kemudian memutuskan untuk undur diri. Mungkin gadis itu benar-benar nggak mau diganggu, padahal maksudnya baik, ia ingin merayakan ulang tahun gadis itu yang sama dengannya. Berpikir barang kali gadis itu butuh teman.

Wanita itu memang selalu baik, menjadikannya kerap ikut campur dengan hal-hal yang nggak seharusnya. Walau ia nggak terlalu senang dengan perayaan ulang tahun, tetapi melihat gadis tadi seketika membuka pikirannya.

Baginya perayaan setiap tahun yang diadakan untuknya hanyalah sebuah formalitas. Namun, sekarang ia mengerti kalau perayaan itu bukan hanya tentang bertambahnya usia, tetapi juga mengeratkan tali silaturahmi orang-orang di sekitarnya. Mereka yang nggak pernah punya waktu, seketika luang jika hari itu datang. Jadi bersyukurlah ia karena orang-orang terdekatnya masih bisa ikut merayakan dan berkumpul.

Si Penitisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang