{ 04-67: Borderless: Pintu-pintu Volcano. }

34 4 0
                                    

—Memilih lebih dari satu memang sifat serakah, tetapi itu lebih baik daripada berakhir menjadi pengamat di balik jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Memilih lebih dari satu memang sifat serakah, tetapi itu lebih baik daripada berakhir menjadi pengamat di balik jendela. 

Adakalanya bersifat egois lebih menguntungkan daripada mengutamakan sesuatu yang belum menjamin kesuksesan. Salah-salah itu akan merugikan. 

Lakukan semuanya tanpa batasan, buka pintu-pintu itu jika ingin mencapai kemenangan. Namun, jangan lupakan jika semua tindakan ada pertanggungjawaban.—

----

Masih diluar dugaan, Andyra nggak terpikir jika yang menjadi informan selama ini adalah Faizal. Padahal menurutnya yang diperkuat dengan bukti walau nggak langsung, jelas-jelas dia mendapat kemungkinan delapan puluh persen untuk melakukan pembunuhan melihat bagaimana ia menjadi salah satu kandidat penerus perusahaan termasuk pemegang saham ketiga terbanyak selain Adinata dan juga Maria. Ditambah lagi ia akan maju ke pemilihan tahun ini. Siapa sangka kalau dirinya adalah si informan itu.

Kata pepatah memang nggak pernah salah. Jangan pernah melihat sesuatu dari tampilan luarnya saja. Buah kelihatan cantik di luar belum tentu dalamnya serupa. Lalu jika begitu, apa alasan Faizal melakukannya? Bukankah tindakan tersebut sama saja dengan menghianati keluarga sendiri?

Seseorang dengan posisi seperti itu nggak akan mudah muncul atau terlibat jika nggak ada sesuatu. Semisal ancaman atau bersekongkol dengan musuh untuk menjatuhkan agar bisa menguasai kekayaan tersebut sendiri sebagai imbalan? Semacam hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan, simbosis mutualisme.

''Mana yang lebih memungkinkan?''

Memikirkan itu, kepala Andyra kembali mumet sejadi-jadinya.

Terlepas daripada itu, Andyra yang menerima surat ketiganya lagi pun nggak membuang waktu. Ia bergegas secepat mungkin ke tempat lokasi yang tertulis di surat. Sebuah bangunan kosong bekas kontruksi yang ditinggali karena mengalami kebangkrutan. Jaraknya cukup jauh dari tempat apartemen Andyra, sekitar memakan waktu empat jam. Sesampainya di tujuan. Dengan was-was, Andyra pun masuk ke bangunan tersebut menuju salah satu lantai lalu memeriksa laci sesuai petunjuk.

Di sana ia menemukan map cokelat berisi Laporan Analisis bangunan yang di tempati sekarang. Sebuah bangunan yang dibangun atas dasar kerjasama di bawah naungan ADN Grup di mana perhitungannya di duga di manipulasi. Di sana juga ada daftar nama-nama pihak yang dituntut karena kecurangan itu.

Sama seperti sebelumnya, tugas Andyra adalah mencari tahu dan meyakinkan mereka yang di tuntut untuk bersaksi dan mau diwawancarai, lalu menuliskan artikel terkait kasus. Karena hanya perusahaan cetaknya yang menjadi satu-satunya media pers yang nggak berpihak pada ADN Grup dengan konsekuensi yang tentu ada. Sedangkan lainnya lebih memilih menjilat perusahaan itu agar mendapat iklan yang banyak.

Si Penitisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang