—Pilihan antara bertahan atau melepaskan memang sulit, tapi hidup adalah tentang memilih. Apa pun yang membuat sedih, tinggalkan! Apa pun yang membuat tersenyum, pertahankan.—
----
Freya menepis tangan Ayuna. Ia mengatakan, ''Jika memang kamu bisa berkomunikasi dengan Maya, katakan padanya kenapa kakakku yang menerima hukuman itu? Kenapa waktu itu ia tak mengatakan semuanya pada Amel dan membuat kakakku kesal dan marah?
Kamu tahu, hal itu menjadikan satu sekolah menyalahkan Amel karena memulai pertengkaran. Karena itu mereka menganggap kalau kakakku begitu terobsesi dengan Maya. Sampai akhirnya tersebar rumor kalau kakakku menyukai Maya. Apa kamu tahu bagaimana rasanya saat mendengar omongan-omongan nggak bermutu itu?
Kemudian, mereka pun akhirnya memberikan kesaksian yang memperberat sampai Amel mengakui kesalahan yang nggak pernah ia perbuat. Dan lagi, kenapa malam itu ia nggak menjawab telepon Amel, kenapa? Tanyakan padanya kalau masa depan Amel hancur karena dia. Jadi jangan pernah muncul dalam bentuk apa pun karena itu nggak akan mengubah apa-apa! Sampaikan juga kalau dia adalah manusia terjahat yang pernah ada.''
Freya menghela napas kesal, ia marah setiap kali mengingat kejadian mengenaskan sembilan tahun lalu itu. Namun, di marahi seperti itu nggak membuat Ayuna menyerah, ia mengangkat wajah melihat Maya dengan tatapan sedih. Sedang hantu itu lagi-lagi terisak pinak.
Ayuna memberi kode, ia menyuruh Maya untuk memegang tangan Freya tetapi gagal. Tangannya mengepal. Hantu itu, Maya semakin sedih melihat adik sahabatnya menderita karena dirinya. Untuk beberapa saat, setelah menghela napas berat, Ayuna kemudian mengulurkan tangan ke arah Maya dan Freya benci melihat Ayuna bersikap aneh.
''Apa yang kamu lakukan?''
Lian ikut berdiri. Menyaksikan pemandangan nggak biasa ini membuat seluruh badannya berat.
Freya memperingati, ''Hentikan, Ayuna. Miss bilang hentikan, ya hentikan! Kamu keluar dari sini sebelum saya panggilkan Pak Satpam dan bilang kalau kamu sudah sangat kurang ajar!''
Ayuna tiba-tiba terkekeh setelah menyeringai. Ia melangkah perlahan mendekat ke arah Freya. Freya mengernyit, ia sedikit ketakutan melihat Ayuna mendekat ke arahnya. Raut wajah Ayuna berubah dingin dan kelam. Tatapannya juga sangat mematikan. Gadis itu mengeraskan rahang sembari melempar tatapan tajam menusuk pada Freya. Cepat sekali Ayuna merubah mimik.
Freya lagi-lagi memperingati, ''Jangan mendekat! Saya akan teriak jika kamu melewati batas. Jangan kurang ajar, Ayuna. Keluar sekarang juga!''
Namun, Ayuna nggak mengindahkan, ia malah semakin memperpendek jarak dengan guru itu.
''Sampai kapan Miss akan terjebak di lingkaran setan seperti ini?'' ungkapnya, menggidikkan buhul-buhul ketegangan.
Kilat kemarahan terpampang jelas di mata gadis itu. Freya menelan ludah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Penitisan!
Fantasy[ Masuk daftar pendek Watty's 2021 ] ''Percayahkah kalian, jika kukatakan bahwa kematian adalah jawaban yang diberikan oleh Tuhan sebagai tahapan yang pasti dialami semua makhluk hidup. Jika iya, berarti selamat, karena kalian sudah menyadari jika k...