—Jangan melakukan sesuatu yang nggak berguna. Jangan buang energi kalian untuk sesuatu yang nggak ada arti.—
----
24 Februari 2020.
Rencananya pagi ini adalah Ayuna akan mengeluarkan peralatan belajarnya di atas meja. Namun, terpaksa berantakan karena harus mendapat perlakuan buruk lagi pagi itu oleh Keyko dan juga Melani.
Sedangkan Alenta memilih untuk meletakkan kepalanya di atas meja sambil memejamkan mata seperti biasa. Jika kalian menganggap kalau Alenta sering tertidur di kelas, itu anggapan salah. Ia memang menyukai posisi itu. Semacam sebuah kebiasaan.
Ketika Ayuna berada di tangga menuju kelas, hantu koridor yang sering mengganggu Ayuna kembali menampakkan diri. Ia berpesan kepada Ayuna agar hati-hati dan lewat di pintu depan saja, alasannya karena di pintu belakang kelas sudah ada satu ember kecil penuh tepung yang disimpan Keyko untuk menjahili gadis itu.
Namun, Ayuna tetap nggak mengindahkan peringatan sosok hantu bernama Maya itu. Karena baginya, ia nggak pernah melakukan apa-apa dan nggak ada alasan bagi anak-anak lain untuk menjahilinya. Ia pun abai dan memilih untuk masuk lewat pintu belakang saja.
Alhasil ketika pintu itu didorong, semua badan Ayuna terkena siraman tepung menjadikannya bahan tertawaan seisi kelas.
''Aku nggak percaya kalau satu kelas dengan dia. Dia harusnya nggak masuk ke sekolah kita.''
''Benar-benar nggak tahu malu.''
''Dari sekian banyak sekolah? Kenapa harus di sini?''
''Kenapa nggak pindah aja, sih? Muak banget sama anak caper, kek, dia.''
''Lihat si bodoh itu? Apa dia beneran nggak punya otak, ya?''
''Dia 'kan cewek aneh. Syukurlah kalau badannya kena semua biar cepat sadar!''
Dua orang gadis yang duduk di bangku kedua dari belakang berbisik. Di belakangnya melakukan hal sama. Sedang yang lain masih tertawa mengejek.
Maya gemetar, ia menatap satu persatu manusia jahat itu dengan marah. Ia ingin sekali memberi mereka pelajaran jika saja Ayuna nggak melarangnya. Benar, ketika di tangga tadi, Ayuna sempat berpesan kepada Maya untuk nggak melakukan apa pun dan menganggu manusia jika apa yang dikatakan Maya memang terjadi. Biarlah orang-orang itu menganggu Ayuna dan para hantu nggak boleh melakukan hal serupa.
''Lihat sendiri 'kan? Sekarang kamu menjadi bahan ejekan mereka padahal aku sudah memperingatkanmu, Na'. Kenapa kamu masih memilih lewat sana? Dan kenapa kamu melarangku untuk mengganggu mereka. Mereka jahat dan seharusnya dihukum,'' ucap Maya, ia berdiri di samping kiri Ayuna.
Maya benar-benar nggak terima jika Ayuna mendapat perlakuan buruk dari mereka. Karena baginya, Ayuna adalah berkat luar biasa untuk hidupnya yang gelap. Semacam cahaya yang bersinar terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Penitisan!
Fantasy[ Masuk daftar pendek Watty's 2021 ] ''Percayahkah kalian, jika kukatakan bahwa kematian adalah jawaban yang diberikan oleh Tuhan sebagai tahapan yang pasti dialami semua makhluk hidup. Jika iya, berarti selamat, karena kalian sudah menyadari jika k...