{ 04-79: Prinsiple: Seperti selembar tissu. }

18 4 0
                                    

—Tekadang lebih mudah melihat noda hitam di tisse, ketimbang tissu itu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Tekadang lebih mudah melihat noda hitam di tisse, ketimbang tissu itu sendiri.—

----

Tepat setelah Bu Intan bercerita, Amel muncul dari balik pintu bersama dengan dr. Sarah dan juga Freya. Di belakang Amel, Renata berjalan dengan rasa percaya diri seperti sebelum-sebelumnya.

Dia langsung menuju ke atas panggung tanpa basa-basi. Melihat itu, semua Reporter dan Wartawan pun kembali bersiap dalam hal mengabadikan momen menggemparkan tersebut. Tentu, hal seperti ini jangan sampai terlewat walau secuil. Apalagi berita yang berkaitan dengan keluarga Adinata, begitu sangat diminati oleh semua kalangan.

Sebelum mulai berbicara, ia melirik Amel sekilas yang tampak duduk dengan tatapan yang masih kosong, lalu beralih ke arah Sarah dan juga Freya bergantian. Ia mengangguk sekilas sebelum mulai membuka suara.

''Sebelumnya, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada rekan-rekan semuanya. Saya juga ingin berterima kasih kepada Pak Faizal yang sudah mempercayakan saya untuk menjadi bagian pada kasus ini.''

Renata, menatap Faizal yang tanpa ekpresi. Hanya menatap ke depan seolah-olah hari ini bukan apa-apa.

''Saya Renata Wijaya dari Firma Hukum DLC (Dawarsa Lubis & Co), pengacara tersangka Amel dari kasus pembunuhan di gudang SMA Jakarta International Art School sembilan tahun lalu,'' ucap Renata tegas tanpa keragu-raguan.

Ia memperkenalkan diri dengan sopan. Nggak lupa ia membungkuk memberi hormat. Kamera lagi-lagi menyorot momen tersebut.

Dalam perjalanan ke tempat sekarang, ia lebih dahulu menghubungi rekannya dan memerintahkan untuk bersiap-siap. Rekannya adalah salah seorang Jaksa yang bekerja di Kantor Kejaksaan Agung. Temannya ini yang diam-diam mengumpulkan bukti tentang kecurangan yang dilakukan oleh Pak Lubis. Selain itu, Renata juga mengirim Gelang tersebut ke pihak Forensik untuk segera diteliti.

Masa mutasi wanita itu sudah berakhir empat bulan lalu, jadi ia kembali ke Indonesia untuk bertugas. Renata kemudian mengatakan kalau ia berdiri sekarang lantaran ingin menjelaskan tentang kebenaran prihal insiden tersebut. Serta membuktikan kliennya Amel, nggak bersalah sama sekali. Kasus pembunuhan itu sudah dimanipulasi dengan sangat baik oleh pelaku untuk menjebak Amel.

Mendengar hal tersebut, semua awak media kembali bertanya-tanya mengenai kebenaran prihal pernyataan tersebut.

''Seperti yang sudah dijelaskan oleh Pak Faizal, orang dibalik pemalsuan dan pembunuhan itu adalah Pak Adinata yang membayar supir pribadinya untuk melakukan pembunuhan tersebut,'' jelas Renata.

Renata memberitahu alasan Adinata melakukan itu semua lantaran Maya memiliki bukti rekaman seperti yang dikatakan Faizal. Maka, untuk mengamankan posisinya, ia pun membunuh gadis itu dan menyamarkan perbuatannya.

Si Penitisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang