—Serumit-rumitnya otak manusia. Siklus otak Autisme semacam labirin yang susah untuk ditebak. Komponen penyusunnya lebih erat dan nggak berongga.—
----
Ayuna berdiri tepat di mana Bu Sri biasanya berada, di sudut samping cafe dengan posisi jongkok sambil menggambar sesuatu. Lekat, Ayuna melihat beberapa bekas coretan yang membentuk sebuah pemandangan. Masih mengamati, Sania menepuk pundak gadis itu dengan ngos-ngosan.
''Kamu, kok, ninggalin, sih? Cape tahu.''
Ayuna abai, ia lebih memilih melanjutkan langkah ke arah pintu masuk cafe.
Cring!
"Selamat datang di Sweet Coffee. Mau pesan apa, Nona?"
Ayuna nggak berespons, melihat itu Sania menyikut Ayuna yang tampak bengong memperhatikan meja bartender di mana biasanya Bu Yuli akan menyambut dengan senyuman hangat.
"Seperti biasa, ya, Mas.''
Sania tersenyum, lalu menuntun Ayuna yang sekarang ini mirip Kambing Conge ke meja. Ketika si pelayan mengantarkan pesanan, Ayuna tiba-tiba mengeluarkan suara.
''Bu Yulinya mana, Mas?''
Ayuna menegok sebentar ke samping kanan, memperhatikan tempat Bu Sri yang juga kosong. Seolah mengerti, pelayan itu menjelaskan kalau Bu Yuli sekarang ini sedang mencari Bu Sri yang memiliki kebiasaan menghilang. Tiba-tiba pergi begitu saja tanpa bilang-bilang. Bahkan nggak jarang Bu Yuli meminta bantuan Polisi untuk mencari Bu Sri.
''Ada perlu apa, ya, Mbak? Nanti biar saya sampaikan sama Ibu.''
Ayuna menggeleng, menolak secara halus. ''Nggak, kok. Terima kasih, Mas.''
Sania yang sudah lebih dahulu mencomot cup cake-nya menatap bingung. Ia benar-benar nggak mengerti tentang jalan pikiran Ayuna.
''Sebenarnya kamu lagi ngapain, sih? Terus di sekolah itu tadi apa?''
Malas menjawab pertanyaan Sania, ia memilih menyarankan gadis itu untuk menyalakan V-tube untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Bersamaan, konferensi pers itu pun disiarkan di televisi. Bertahan beberapa menit, Sania mengungkapkan kekagetannya dengan berita itu.
Ayuna menyeruput tehnya nikmat sembari mendengar ucapan-ucapan Sania dan tentu seluruh pengunjung di cafe.
''Gila, di situs pencarian udah trending aja. Nggak nyangka, sih, bakal, kek, gini.''
Nggak berselang lama, Bu Yuli datang bersama dengan Bu Sri yang di antar menggunakan Mobil Kepolisian. Salah satu pelayan menyambut Bu Yuli dan segera menuruti perintah ketika Bu Yuli menyuruhnya untuk mengambil mobil yang terparkir di depan Kantor Kepolisian. Bu Yuli masuk kemudian setelah berpamitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Penitisan!
Fantasy[ Masuk daftar pendek Watty's 2021 ] ''Percayahkah kalian, jika kukatakan bahwa kematian adalah jawaban yang diberikan oleh Tuhan sebagai tahapan yang pasti dialami semua makhluk hidup. Jika iya, berarti selamat, karena kalian sudah menyadari jika k...