{ 02-04: Baru: Dia yang dari masa lalu. }

94 10 0
                                    

—Benar kata pepatah kalau melepaskan bukan berarti melupakan segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Benar kata pepatah kalau melepaskan bukan berarti melupakan segalanya. Kadang ada satu waktu di mana dipertemukan dengan sesuatu yang dilepas kembali.—

----

Ketika berhasil memasuki ruang, Ayuna di sambut senyuman hangat oleh guru perempuan bernama Freya. Jika Ayuna boleh menebak, guru itu akan menjadi wali kelasnya nanti.

Bukan, Ayuna bukan peramal, ia tahu karena guru itu pernah menelepon neneknya untuk mengonfirmasi peryaratan apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung Ayuna di terima di sekolah itu. Jadilah Ayuna tahu kalau orang yang nggak henti-hentinya tersenyum ini adalah wali kelasnya nanti.

Sejenak kalau ditatap, Freya memiliki selera fasion yang bagus. Ia memadukan pakaian semi cassual dengan pilihan warna yang tepat. Nggak cerah juga nggak terlalu gelap. Rambut panjangnya yang dicurly bagian bawah terurai sempurna. Wajah segarnya hanya memakai sapuan make-up tipis dengan lipstik berwarna peach sebagai pelengkap penampilan. Umurnya mungkin baru menginjak dua puluh tiga tahunan.

Satu kata: Menarik.

''Kamu pasti Ayuna, 'kan? Silakan duduk, sementara miss mengambil formulir kamu. Ah, ya, walimu di mana?"

"Nenek sibuk, Miss. Jadi cuman aku yang datang untuk menghadap."

"Baiklah kalau begitu."

Ayuna mengangguk, menurut sesuai perintah. Freya berdiri, mendekat ke arah almari untuk mengambil map biru sebelum kembali duduk.

''Jadi kamu pindahan dari luar negeri?'' Freya agak menimang. ''kalau boleh tahu, apa alasan kepindahanmu di semester lima ini?''

Ia yang semula memerika biodata gadis itu akhirnya menatap Ayuna menunggu jawaban.

''Karena nenek pindah ke sini."

"Khem, jadi bagaimana sistem sekolahmu di sana?"

"Selama ini saya hanya belajar di rumah.''

Freya mengangguk mendengar jawaban Ayuna.

''Miss nggak mempermasalahkan bagaimana kamu belajar selama ini. Karena melihat dari berkas penilaianmu, semuanya mendapat nilai bagus, jadi nggak ada alasan untuk sekolah ini nggak menerima siswi cerdas seperti kamu. Walau begitu, sebagai catatan, kamu harus bisa beradaptasi dengan baik dan mampu bersosialisai. Jadi jika butuh bantuan, jangan pernah sungkan untuk bilang ke saya, ya?''

Freya tersenyum, wajahnya berseri tiga kali lipat dari yang tadi. Ia kemudian memperkenalkan diri pada Ayuna.

''Saya Freya, wali kelas kamu nanti. Saya mengajar kelas Bahasa, dan senang bisa bertemu dengan kamu. Miss harap ke depannya kita bisa lebih akrab dan kamu bisa mempertahankan nilai-nilai bagus kamu itu, oke?''

Ayuna menjawab singkat. ''Iya, Miss.''

Sebelum Ayuna diantar ke kelas barunya, Freya menatap Ayuna lekat dari atas sampai bawah sekali lagi.

Si Penitisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang