{ 01-37: Layar: Si pengendali yang memegang semuanya. }

45 4 0
                                    

—Terlalu berambisi juga bisa membunuh, terlalu santaipun akan dibunuh—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Terlalu berambisi juga bisa membunuh, terlalu santaipun akan dibunuh—

----

Benarlah pemikiran tentang jejak awal media sepertinya nggak akan pernah hilang, mau dihapus bagaimana pun akarnya tetap akan tumbuh. Jadilah berita itu muncul lagi dan masih menjadi hal terpanas untuk dikomsumsi, terlebih status keluarga Maria yang selalu menjadi bahan perbincangan semakin menambah kehausan pihak-pihak yang ingin menjatuhkan.

Benar, seperginya Athala, Arum benar-benar berubah total. Ia menjadi gadis pemberontak dengan emosi yang meledak-ledak. Ia juga menjadi sosok yang nggak segan menghancurkan segala sesuatu yang nggak sepemikiran dengannya. Benar-benar tumbuh menjadi gadis dingin dan angkuh.

Semakin Maria memaksa Arum, semakin Arum menjadi liar dan nggak terkendali. Pernah, ia beberapa kali melampiaskan amarahnya kepada teman sekolah yang nggak berhenti mencibir dirinya atas kepergian kakaknya. Arum menjadi gusar, ia memberikan sedikit pelajaran untuk teman sekelasnya itu.

Nggak ayal, pelajaran yang diberikan berakhir pada luka robek di pelipis dan juga patah di tangan kanan. Arum mendorong temannya keras ke tembok di toilet sekolah. Posisinya saat itu hanya mereka berdua, sengaja Arum menunggui si teman ini di dalam toilet. Melihat situasi sudah aman, Arum melancarkan aksinya. Mengetahui hal itu, Maria sangat marah dan langsung menghukum Arum dengan menguncinya di kamar. Tentu Arum memberontak dan menghancurkan seisi kamar.

Sedangkan Maria menemui wali dari gadis itu dan meminta maaf atas nama Arum, ia juga mengeluarkan sejumlah uang yang sangat banyak sebagai biaya ganti rugi dan tutup mulut. Tentu nggak hanya untuk si korban, tetapi Maria juga berhasil membungkam sekolah itu agar kasus Arum nggak bocor keluar, apalagi sampai mencoreng nama keluarga besar Adinata. Akhirnya Arum dipindahkan ke sekolah baru dengan harapan agar anaknya berubah.

Namun, kejadian itu terulang kembali, lagi-lagi Arum terlibat perudungan di sekolah barunya. Masih sama seperti sebelumnya, Maria membungkam semua itu dan memindahkan Arum ke sekolah baru. Kejadian itu berlangsung ketika Arum berada semester lima waktu SMP. Dengan kata lain, Arum lima kali pindah sekolah dalam kurung waktu setahun.

Maria cukup frutrasi dibuatnya, jalan satu-satunya adalah membawa Arum ke konselor berharap Arum bisa berubah, tetapi bukannya meringankan masalah, Arum berulah lagi dengan mengajak berantem konselor itu. Pada saat itulah Pak Gunawan mengalami kecelakaan ketika menjemput Arum dari sana, ia terlalu memperhatikan anaknya dengan sedikit nasehat mengakibatkan ketidak konsenannya ke arah jalan. Hingga kemudian kecelakaan pun terjadi dan hal itu menimbulkan trauma untuk Arum. Selepasnya setahu Maria, Arum nggak pernah lagi berulah walau masih membenci dirinya.

Dan soal kecelakaan baru-baru ini, Maria juga mengeluarkan sejumlah uang ganti rugi untuk keluarga korban di mana mobil yang ditabrak Arum mengakibatkan kematian. Maka, lagi-lagi Maria membereskan semua itu termasuk meminta polisi menutup kasus dan membayar mereka semua.

Si Penitisan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang