—Bergerak ke arah yang sama secara terkoordinasi dan cuman berani jika bersama-sama. Secara harfiah mereka memang kuat, tetapi lebih menjijikkan daripada hidup sendiri dan lemah dalam segala hal. Manusia yang hidup seperti itu adalah sampah yang benar-benarnya.—
----
''Lu tau nggak kalau Melani terus-terusan takut ketemu sama orang dan nangis kalau ngelihat makanan? Baru makan dikit aja dah muntah. Lu tau nggak, berapa orang yang menderita bukan hanya fisik tapi mentalnya juga gara-gara dia? Pasti lu nggak tahu? Iyalah karena lu dan teman-temen lu tu sebenarnya bego karena ngebela orang kek Arum.
Lalu dengan gampangnya lu bilang, kita bisa bicarain baik-baik. Heh, dasar sialan bego! Sekarang lu minggir kalau lu nggak mau terkena imbasnya. Masa kejayaan dia udah berakhir, dia harus ngebayar semua kejahatannya sekarang juga. Dia mengerikan dan harus diberi pelajaran biar kapok.''
''Melani?'' Andyra seperti teringat sesuatu.
''Iya, bahkan bukan cuman Melani. Lu udah bikin hampir semua orang di sekolah ini menderita.''
Sial, perkataan Alenta membawa Andyra teringat tentang seorang gadis yang berlari di tengah malam dengan wajah babak belur.
''Ini salah paham.''
''Salah paham?'' Alenta mendecih. ''gue tanya sama lu, apa dengan ngebuat orang menderita. Kesedihan lu akan hilang? Enggak! Semua orang punya masalah dan nggak akan milih cara lu buat ngelampiasin. Nggak cukup lu matahin kaki gue, hah! Gue selama ini diem aja karena gue masih nganggep lu saudara, tapi kali ini cara lu udah nggak bisa di maafin. Lu udah buat orang yang nggak bersalah menanggung akibat dari tindakan lu. Lu yang ngolah situs rahasia itu dan malah ngelempar taiknya ke orang. Gila, lu, Rum. Lu emang orang gila! Setan kek lu nggak seharunya di sini. Lu harusnya mati biar nggak nyusahin orang!''
Plak!
Tanpa di duga, Ezra menampar wajah Alenta dan itu mengejutkan semua orang. Ezra yang ramah tiba-tiba berubah liar detik itu juga.
''Kali ini lu udah keterlaluan.'' Ia kemudian mendorong Alenta. ''sekali pun lu cewek, gue nggak akan segan nyakitin lu kalau berurusan dengan Arum. Walau lu keluarga dia, gue tetep nggak akan biarin siapa pun nginjak-nginjak harga diri Arum, ngerti?''
Andyra nggak bisa berkata-kata, ia terlalu syok melihat cowok itu menyakiti perempuan. Dan untuk Ezra, ini kali pertama ia memukul wanita selama hidup. Ia terlalu marah sampai-sampai nggak bisa menahan emosi melihat Alenta melecehkan Arum di depan matanya. Bagaimana pun, ia berjanji untuk menjaga Arum dan nggak akan ngebiarin satu hal pun terjadi pada si pacar.
Andyra meminta Ezra untuk menjauh dari Alenta dan mendengar peringatan yang dilontarkan si pacar tiba-tiba saja membuat kepala Andyra serasa berputar.
Enggak, ini nggak bisa dibiarin. Bukan saatnya ingatan-ingatan sialan itu merasuk.
''Kamu kenapa? Apanya yang sakit?'' tanya Ezra ketika melihat ekpresi meringis Arum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Penitisan!
Fantasy[ Masuk daftar pendek Watty's 2021 ] ''Percayahkah kalian, jika kukatakan bahwa kematian adalah jawaban yang diberikan oleh Tuhan sebagai tahapan yang pasti dialami semua makhluk hidup. Jika iya, berarti selamat, karena kalian sudah menyadari jika k...