bab 45 pertemuan antar keluarga

9.1K 936 17
                                    

Pernah ada suatu ketika dimana sang kelinci bertaya pada sang rubah tentang alasan mengapa dia selalu berbohong, setiap kata yang diucapkannya adalah kebohongan, perlakuan yang dia lakukan adalah kebohongan, pemberian yang dia berikan adalah kebohongan, semua hal tentang dia adalah suatu kebohongan.

Sang rubah menjawab bahwa dia tidak tau, lalu sang rubah hanya pergi tanpa menoleh kebelakang, meninggalkan kelinci di sana sendirian.

Sang kelinci terkenal akan watak pantang menyerahnya, 1 hari, 2 hari, 3 hari, sampai sebulan lamanya dia tidak putus asa dalam setiap pertemuan disengaja atau tidak sengajanya, selalu menanyakan pertanyaan yang sama pada sang rubah, dan sang rubah selalu menjawab dengan jawaban yang sama yaitu 'aku tidak tau'.

2 bulan terus terganggu, sang rubah menjadi kehilangan kesabaran, dia berkata pada sang kelinci, "datanglah satu tahun lagi, dan aku akan memberikan jawabannya"

Sang kelinci pun pergi dengan puas, lalu menunggu hari dimana janji itu datang.

1 tahun kemudian, sang kelinci kembali meminta jawaban, akan tetapi sang rubah masih memberikan janji yang sama. " datanglah 1 tahun lagi, dan aku akan memberikan jawabannya saat itu"

Sang kelinci pergi lagi, dan menunggu hari itu datang.

1 tahun berlalu, 2 tahun, 3 tahun, dan bertahun-tahun kemudian, sang rubah selalu memberikan janji yang sama,

sampai sang kelinci mati karna usianya.

Suatu hari, dikuburan sang kelinci, rubah datang membawa sekeranjang bunga.

Menaburkan bunga-bunga itu di kuburan kelinci, sang rubah berkata,
"Aku telah memberikan jawabnnya tapi kau tidak percaya, kelinci, saudaraku, aku selalu mengatakan kejujuran saat menjawab pertanyaan kalian, tetapi kalian tidak percaya. Kadang kala, bukan aku yang salah, tetapi kalianlah yang tidak ingin menerima jawaban, kalian hanya ingin mendengar kata kata yang kalian inginkan, ke-
tidaktahuanku dalam bagaimana cara menjawab, adalah jawabanku"

Semua pokok masalah adalah diantara keduanya, dimana sang kelinci yang tidak mengerti, dan sang rubah yang tidak tahu bagaimana membuat mereka mengerti.

Kebohongan adalah sebuah pintu keluar instan, dimana jika mengatakan itu, orang lain akan mudah percaya, karna terkadang kebohongan terlalu masuk akal, untuk tidak dipercayai, akan tetapi saat ini aira sangat menyesal dengan kebohongannya sendiri.

"Bibi ava mengatakan bahwa besok dia mengajak kita sekeluarga untuk makan"

Aira tersentak saat dia makan, tidak meyadari gerakan anaknya, erika terus meneruskan. " tadi malam, aku menceritakan kejadian anaknya yang menolong anak kita pada ava, lalu dia dengan cepat menyetujui saranku untuk makan bersama"

Aldi menganggunk, " bagus, itu berarti ava dan ridwan tidak sedang ada kegiatan di minggu besok"

"Yah, ava bilang ini juga merupakan perayaan, dia sangat ingin berbagi cerita tentang keberhasilannya di jepang itu" memandang aira, erika meneruskan, " produk perawatan kulit yang dia bawa pulang ke indonesia juga telah di pasarkan, dan dia menyuruh ku serta aira mencoba produk itu juga"

Aldi mengiyakan, " pukul berapa kalian membuat janji?"

" makan malam" erika berkata, " pukul 7 besok malam"

Aira tidak bisa terus diam, dia berkata dengan gemetar, " i.. ibu, apa- apa yang ibu bicarakan?"

"makan malam aira, kita akan makan malam dengan keluarga bibi ava, kita harus berterima kasih pada anakanya karna telah membawamu pulang dengan selamat dari hutan. Melihat berita tentang kejahatan saat ini, ibu tidak bisa tidak lega, pernahkah kau melihat berita tv aira? Banyak orang yang menghilang di hutan, dan tidak ditemukan lagi, bagaimana jika itu terjadi padamu, ibu tidak bisa membayangkannya, lain kali kau tidak boleh bermain main lagi, apa kau mengerti aira?" erika menoleh untuk melihat anaknya, hanya untuk disambut dengan wajah pucat, "aira, nak, ada apa?"

AIRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang