Bab 87 : Merayakan hasil pengumuman

4.6K 478 36
                                    

Hanya ada segelintir orang yang tidak membicarakan tentang juara juara di tahun angkatan mereka sendiri.

Apalagi tokoh seperti Ricky radhian yang sudah terkenal sempurna dan tanpa celah. Lagi dan lagi menduduki peringkat 1 dijuara kelas, dan di juara umum.

Di tahun pertama itu adalah Mawar Rintita

Ditahun kedua adalah Ricky Radhian

Dan ditahun ketiga adalah Munir Rasaja

Dan topik tentang perjamuan juga kian dibahas.

Saat Aira dan rombongannya sedang bersantai di taman, dia sedikitnya mendengar orang orang disekeliling yang sedang membahas akan hal itu. Tetapi fokus Aira hanya pada teman temannya yang berbicara.

"Aku ada di peringkat 19, dan itu sangat sangat menakjubkan, aku bahkan tidak pernah bermimpi bahwa peringkatku akan sebagus ini" Remi berkata dengan membawa kebanggaannya sendiri.

Tidak mau kalah, edgar bahkan menimpali, "Aku di 13, bukankah itu tidak bisa kalian bayangkan? Ayahku bahkan ingin meresmikan aku untuk mewarisi perusahaan semalam karna terlalu senang"

Aira tersenyum disela sela itu dan memikirkan.

Berbeda dengan ayah Edgar yang tinggi dan besar sekali, ayah Remi sangat kurus dan tidak berisi. Saat perjamuan yang diadakan dulu di perayaan kakak Ricky, Aira sedikit banyak mengetahui orang orang itu. Walaupun kebanyakan teman temannya ini yang datang ke rumahnya setiap hari, dan dia sendiri tidak pernah sekalipun pergi kerumah mereka.

Memikirkan hal itu, Aira bermaksud untuk datang kerumah mereka satu persatu nanti jika ada kesempatan.

Karena hubungan akan kuat jika dijaga oleh kedua belah pihak. Ditambah dengan sikap yang menghargai, agar hubungan itu tidak mungkin bisa retak, makadari itu Aira menyarankan dengan lembut, "Bagaimana jika merayakan nilai kita yang meningkat sepulang sekolah ini? Risma ada diperingkat 15, naik 3 peringkat dari ujian tengah semesternya kemarin, dan Edgar juga naik 4 peringkat dari sebelumnya, Remi juga, melejit sekali kenaikkanya, 8 peringkat sendiri dia lewati, bahkan diantara kita ada yang mendapatkan juara umum. Kenapa kalian begitu menakjubkan?"

Aira menyudahi itu dengan senyum yang menunjukan giginya, dan tepuk tangan yang hangat.

Sangat tau bagaimana cara menyenangkan orang.

Edgar, Remi, Risma, dan juga Mawar dibuat tersanjung dengan kata katanya.

Aira memang seperti ini, begitu perhatian dan selalu mengapresiasi apapun yang mereka lakukan. Sehingga orang lain disekitarnya tidak segan segan untuk mencari perhatiannya, karena mereka tau, Aira tidak akan mengabaikan usaha mereka untuk menarik perhatiannya.

Siapa diantara mereka yang tidak menginginkan pujian?

Aira benar benar memenuhi ego besar yang manusia miliki.

Aira sendiri ada di peringkat 7, sungguh sangat mengejutkan orang orang rumahnya dan dirinya sendiri dengan namanya yang ada di sekumpulan para peringkat 10 besar.

Ibu dan ayahnya hampir selalu memyebutnya jenius yang dikirim dari surga setelah perjamuan sampai tadi dia berangkat sekolah, begitu heboh, padahal Rene yang selalu mendapat juara 1 disekolahnya tidak diperlakukan seheboh itu.

Tetapi memang, ditahun pertamanya ini, itu sungguh nilai yang mumpuni.

Sampai sekarang papan led besar di pengumuman koridor masih menampilkan tabel peringkat, terpampang begitu besarnya, dengan warna biru untuk ketiga juara dari semua kelas, dan warna kuning dengan layar led tersendiri bagi juara umum.

Cara SMA kusuma bangsa untuk menyanjung dan mengkritik murid muridnya yang lain begitu megah, dan begitu mencolok.

Tetapi bukan hanya berita tentang peringkat yang sedang semarak, bagian dari keluarga aven deon juga ikut disorot.

AIRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang