Menurut kosmologi bangsa yunani kuno, dewa dewa dianggap memiliki visi masa depan yang lengkap. Mereka bisa mengetahui segalanya yang akan terjadi hingga perinciannya yang paling seksama. Di lain pihak, manusia dianggap sebagai korban nasib yang terperangkap dimasa kini dan terjebak dalam emosi mereka dan tidak bisa memandang jauh kedepan melampaui bahaya yang berada di dekat mereka.
Para pahlawan yunani seperti Odysseus, yang mampu memandang jauh kedepan dan membuat rencana beberapa langkah di muka, sepertinya menentang nasib, mengira-ngira rencana dewa yang mampu menentukan masa depannya. Perbandingan tersebut masih tetap sah, orang orang yang bisa berfikir jauh kedepan dan dengan sabar menunggu rencana mereka hingga berbuah seperti memiliki kekuatan bak para dewa.
Karena sebagian besar manusia sendiri terlalu terperangkap dalam masa lalunya, tidak mampu atau tidak berani untuk membayangkan, bahkan memimpikan apa yang akan terjadi di masa depan sebagai keinginannya sendiri.
Manusia terlalu pengecut.
Mereka hanya seorang pembohong, yang lalai.
Bahkan di buku catatan, mereka berbohong tentang apa yang dialami oleh mereka sendiri.
Saat menulispun bukan kebenaran, mereka tidak bisa menyampaikan kemauan mereka. Lalu mereka akan menjadi bingung
Tentang apa tujuan mereka diciptakan sebenarnya?
Ibunya, Erika, memiliki sebuah ide yang sangat berlebihan jika itu menurutnya, tetapi seakan semua orang setuju setuju saja, dan menganggap bahwa ide ini adalah ide yang hebat, mereka berbondong bondong untuk membantunya.
Sebenarnya pekerja rumah di rumah ini bisa melakukannya, tetapi Erika, begitu teguh pendiriannya untuk menyiapkan sendiri segala sesuatu.
Mendekorasi rumah mereka dengan begitu banyak bunga segar, disemua tempat. Sudah selesai satu hari yang lalu, tetapi saat sudah bersiap dengan pakaian baru yang semua orang pakai untuk menyambut datangnya kedua kakek dan neneknya, erika memutari untuk memeriksa, dan menemukan bunga yang sedikit layu, naik ke atas tangga dekorasi sendiri
Ibunya membenarkan itu, walaupun sudah di larang oleh ayahnya.
Menepuk tangannya dan berbicara dengan lega, erika menyuarakan, ''akhirnya, selesai juga, bagaimana Aira?''
Melihat kekanan dan kekiri, Aira tidak menjawab tetapi terlihat begitu bingung.
Fokusnya sangat teralihkan.
Turun dari tangga dekorasi, erika mendekati anak perempuan tersayangnya. ''ada apa nak?''
Menggaruk lehernya dengan bingung, aira bertanya, ''bu, ibu juga tidak mendengar suaranya?''
Berhenti untuk mendengarkan suara apapun, erika menjawab, ''tidak, suara apa?''
''suara.. aku juga tidak yakin'' sejak kemarin saat membantu mendekorasi bagian depan, Aira mendengar suara seperti rintihan, saat dia bertanya pada orang orang disekitarnya, mereka mengatakan bahwa mereka tidak mendengar suara apa apa, itu membuat Aira mengabaikannya, tetapi saat tidur pun, seperti suara rintihan itu menghantuinya, yang membuat dia baru bisa tidur di jam 11 malam.
Berjalan untuk mendengarkan lebih seksama lagi, aira berjalan lebih jauh dari pintu, dan sampai pada taman depan rumahnya, didekat patung kuda besar sebagai tampilan.
Aira begitu fokus pada suara yang dicarinya, dan tidak menyadari bahwa pekerja dirumahnya tak terkecuali mengikutinya, serta ayah, ibu, dan rene juga mengikuti dengan khawatir tentang apa yang terjadi.
Pak hardi yang sedang mencuci mobil di depan juga turut ikut.
Tukang ahli tanaman yang sedang merapikan rumput juga ikut.
![](https://img.wattpad.com/cover/200677665-288-k258784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA (On Going)
عاطفيةPada usia 17 tahun Aira bunuh diri Lalu dia terbangun lagi, kembali diawal untuk mengubah kebodohan- kebodohannya dimasa lalu. ••••• "AIRA VELIKA! KAU MULAI LAGII!" Tertidur diranjang rumah sakit dengan lemah, teman- t...