AIRA (On Going)

Bab 5: perubahan

Sudah dua minggu berlalu, dan Aira baru tahu identitas bibi Ava dari ibunya.

Siapakah bibi Ava itu?

Dia adalah pemilik salon 'Beauty lili bloms', dan suaminya adalah Hanafi ridwan gani orang terkaya ke 1 di negara indonesia, dengan total kekayaan Rp 703,7 triliun menurut forbes.

Hanafi ridwan gani yang sangat sukses di usianya yang masih 30 tahun menjabat sebagai menteri energi dan sumber daya mineral indonesia, di usia 34 menjadi menteri kehutanan, hingga menjadi menteri koordinator bidang perekonomian di indonesia, dan akhirnya di usianya yang ke 39 dia mampu membangun perusahaannya sendiri yaitu TM CORP .

Perusahaan tersebut membawahi beberapa anak perusahaan seperti Prans corp, Bank media, jaringan supermarket, hotel, dan lainnya.

Dan jika kalian bertanya dimana salon termewah di negara ini, jawabannya tak lain adalah salon 'Beauty lili bloms', dengan memasang tarif sekitar 5 juta untuk potong rambut saja, disini anda akan dapat dilayani bak seorang raja atau ratu, semuanya serba mewah, dengan dua pelayan khusus untuk setiap pelanggan.

Salon ini juga menyediakan layanan menginap dua malam di 'hotel Garden green' yang terhubung langsung dengan salon dan layanan makanan mewah dari koki pribadi.

Salon 'Beauty lili bloms' sangat terkenal dengan servis termahalnya yaitu "mem-niup rambut" dengan mencakup harga fantastis.

Perawatan tersebut terdiri atas shampoo dan kondisioner yang memiliki kandungan debu berlian (bubuk berlian) dan ekstra meteorit.

Kandungan ini merancang untuk semua jenis rambut yang memperbaiki kondisi terbaik dan mencegah kerusakan, dan membuat rambut menjadi lebih halus dan berkilau.

Aira tidak bisa tidak ternganga melihat penjelasan dari google tentang teman ibunya, dan salon itu, bagaimana untuk potong rambut saja biayanya bisa sebesar itu.

Haruskah dia memotong rambutnya sendiri? itu praktis, dan tidak mengeluarkan uang sama sekali.

Tapi.. ini sudah terlambat bukan?

Aira melihat pantulan kaca, dan melihat dirinya sendiri yang sekarang sedang duduk di kursi mewah putih, di bawah ada wanita yang membasuh kedua kakinya dan mencelupkannya ke wastafel khusus dan sedikit memijat-mijat punggung kakinya, sementara rambut panjangnya sedang di gunting dengan teliti oleh penata rambut laki-laki yang terlihat sangat lihai dan anggun, dengan gaya berpakaian yang luar biasa.

Lelaki itu kira-kira berumur 30-an, dengan kumis tipis, pakaiannya berkerah terbuka memperlihatkan tulang selangkanya yang tegas, warna pakaiannya sangat abu-abu polos akan tetapi berlian yang berkelap-kerlip di lengannya membuat pakaian itu menjadi meriah, celana panjang yang ramping dikaki nya yang pas, sepatu biru yang membuat dia menjadi luar biasa, gaya rambut jambul nya yang diwarnai menjadi hijau tua, yang sangat cocok dengan kulitnya yang putih agak kemerahan.

Wow

Itulah yang bisa diteriakan Aira dalam hati saat ini, Aira sangat fokus terkesan dengan lelaki lihai ini yang sedang mengutak-atik rambutnya, dan terkadang dia bisa melihat ekspresinya yang sedikit mengernyit melihat rambutnya yang sudah mungkin tidak tertolong lagi.

Berjam-jam waktu berlalu dengan semua perawatan spa, pedicure, manicure, pencucian rambut, memotong, dan meluruskannya.. atau apapun yang mereka jelaskan padanya tadi.

Aira berjalan keluar dengan satu tangan anggun yang di pegang oleh lelaki penata rambut tadi seperti seorang putri, dia membimbingnya keluar ruangan menghampiri Erika, dan bibi Ava yang sedang menunggunya dilobby.

Saat Aira tiba, ekspresi mereka berbeda-beda .

Erika terperanjat, sampai dia berdiri linglung melihat Aira disana, sedangkan bibi Ava, dia tersenyum bangga ke arah penata rambutnya, dan sesekali menatap Aira dengan tatapan mengaggumi.