Dilantai bawah, tepat satu tingkatan saja dari ruangan aira duduk, dua orang lelaki, memakai jas hitam, sedang secara lumrah saling mengenal tetapi salah satu dari mereka bermuka datar, dan salah satu dari mereka sangat kaya akan ekspresi wajah.
Noah sedang memainkan poni panjangnya yang mencapai mata.
kebiasaan ini terjadi saat dia sedang berfikir.
Kerutan didahi noah yang terkadang melonggar dan terjalin, membuat william yang tidak memiliki hal-hal diwajahnya merasa sedikit terganggu, dia tidak bisa membantu, tetapi melontarkan Kata. "semua yang kau fikirkan benar noah"
Kata-katanya hanya membuat noah menatapnya, kemudian wajah noah berubah sinis, dia mengangkat sebelah alisnya. "Apa kau tau apa yang kufikirkan sekarang?" Dia melihat william yang akan membalas, tetapi mendahuluinya dengan sengit. "Sepertinya kau sudah tau sejak lama. Bagus william, aku merasa sangat tersaingi olehmu"
Wiliam meneguk minumannya, dan berkata dengan datar. " itu adalah privasi tuan muda noah, aku tidak akan memberitahumu sampai tuan muda merasa perlu untuk menunjukkannya pada kita"
Menghela nafas, noah hanya mengikuti meminum seteguk minumannya juga. Mengubah topik, karena dia sadar bahwa itu memang benar. "Jadi karna itukah tuan muda kita membunuh narapidana itu?"
William melihat kekanan dan kekiri lingkungannya, sebelum menatap noah, "lihat sekitar mu noah, ada baiknya kau berkata sedikit lebih berhati-hati"
Memutar mata, noah hanya membalas partner datarnya dengan santai, " lihat sekitar mu juga william, apakah ada yang memandang kita?"
William bermasalah sejenak, sebelum menjawab dengan nada datarnya. " ya, tuan muda melakukannya karna itu"
Noah meletakkan minumannya, dan bertingkah seperti kedinginan. "sangat menyeramkan" lalu dia bertanya dengan penasaran. " lalu apa yang dilakukan narapidana itu pada gadis yang disukai tuan muda? aku sempat berfikir bahwa tuan muda membunuh narapidana itu karna tuan muda kita adalah penggemar dari penyanyi jekkly ferry. Atau.. apakah gadis itu penggemarnya, dan gadis itu menyuruh tuan muda kita membunuh pelaku yang mengganggu idolanya?"
"Noah" wiliam memanggil, dan bersuara tanpa notasi. " gadis itu bernama nona aira, dan dia adalah anak aldi martin"
Mulut noah terkejut, sebelum masih belum mengerti. "Jadi apa urusannya dengan narapidana itu?"
"Narapidana itu bukan hanya diberi hukuman seumur hidup, dan di masukan kedalam penjara kaban karna bom bunuh diri, tetapi juga karna dia melukai anak aldi martin. Nona aira adalah korban dari situasi itu" william memberi tatapan tidak mengerti pada noah. "bagaimana kau tidak tau tentang ini noah, apa saja yang kau lakukan disana?"
"Wiliam, william. Jangan pernah samakan pekerjaanku denganmu. Pekerjaan kita memiliki level yang berbeda" noah menunjuk william dengan jarinya, lalu menunjuk dirnya sendiri. "Kau adalah tangan kanan tuan muda, dan aku adalah tangan kirinya. Taukah kau apa perbedaan dari itu william? "
William tetap diam, tanpa ekspresi apapun. Tidak tertarik untuk menjawab sama sekali.
Noah melanjutkan, meskipun tidak dijawab, dia memilih untuk memberikan partnernya ini kata-kata sanggahan. "Kau memberikan laporan, menyusun laporan, tentang apapun yang terjadi itu kepada tuan muda dengan mulutmu, dan suaramu yang datar. Sedangkan aku, yang menyelesaikan, itu semua."
"Sampai sekarang pun aku belum mengerti, mengapa, tuan muda lebih menyukaimu daripada aku. Lagipula aku berada di jogja selama ini. Apakah perlu kita bertukar posisi untuk merasakan tanggung jawab kita masing-masing?" Noah berhenti dan kembali ke faktor utamanya, heran, lalu tersenyum, "aku tidak berfikir, bahwa ada saat tuan muda akan menyukai sesorang gadis, dan terlebih lagi.. gadis itu terlihat sangat normal"
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA (On Going)
RomancePada usia 17 tahun Aira bunuh diri Lalu dia terbangun lagi, kembali diawal untuk mengubah kebodohan- kebodohannya dimasa lalu. ••••• "AIRA VELIKA! KAU MULAI LAGII!" Tertidur diranjang rumah sakit dengan lemah, teman- t...