bab 65 : kekhawatiran berlebih

7.2K 823 18
                                    

Duduk dikursi kelas dengan laptop terbuka diatas mejanya, ricky melihat kearah layar ponsel yang menyala, membaca pesan disana.

Gadis balon : aku tidak bisa belajar hari ini kak.

Menatap layar, ricky membalas.

Pergi kemana?

Balasan datang dengan cepat.

Gadis balon: teman temanku mengajak ke caffe alun alun kota.

Mangetik untuk beberapa saat, ricky mulai mendongak, dan bertanya pada ciam yang tengah mengobrol dengan albar disampingnya, "alun alun kota, itu dekat dengan lapangan kumuh bukan?"

Ciam yang diberi pertanyaan tiba tiba, menjawab dengan anggukan, " ya " Kemudian karena rasa penasaran, dia bertanya dengan beruntun, "ada apa, ada apa dengan tempat itu?"

Ricky hanya mengelengkan kepalanya dengan singkat, sebelum keluar dari kelas dengan handphone ditangannya.

***

Aira sedang mengetik sebuah pesan bertanya.

Apa yang kakak lakukan saat..

kalimatnya baru beberapa ketikan, sebelum kakak itu memanggil, dia menunjuk hapenya sendiri sebelum berkata pada mawar, risma, edgar, dan remi, " aku akan keluar dan menjawab telepon"

Keluar dari kelas dan menutup pintu, dia mencari tempat terpencil untuk menekan tombol jawab.

"Hallo?"

Ricky tidak berbasa basi, dan langsung pada intinya, " apakah teman temanmu tau bahwa lokasi yang kalian ingin hampiri ada didekat lapangan kumuh?"

"... tau" Melihat sekelilingnya yang sepi, aira meraih tanaman merambat yang merupakan hiasan dinding di sekolah kusuma bangsa, entah mengapa dia seperti telah melakukan sesuatu hal yang salah, walaupun dia tidak mengerti apa kesalahannya, "Tapi mereka mengatakan didaerah sana tidak ada bahaya sama sekali, hanya ada banyak tunawisma.. mereka tidak berbahaya, jika kami tidak mengganggunya. lagipula didaerah sana juga lumayan ramai sehingga berteriakpun pasti akan ada yang menolong"

Ricky mendengarkan penjelasannya dengan sabar, kemudian mempertanyakan, " dengan siapa saja pergi kesana?"

".. risma, mawar, edgar, dan remi. Mereka semua teman temanku"

Sebenarnya ricky sudah tau semua nama, bahkan anak siapa teman teman gadis ini, karena sebelumnya dia telah memerintahkan william untuk menyelidikinya, itu karena dia belum merasa aman dengan semua lingkungan.

Dia harus menyortir, memeriksa semuanya agar dia dapat yakin semuanya harus baik baik saja.

Semua hal yang dia sayangi harus baik baik saja.

Ricky merenungkan semuanya dengan mengetuk lantai di bawah kakinya dengan perlahan, sebelum berbicara, "kalian hanya akan pergi ke caffe nya?"

"... tidak sebenarnya kami akan melihat air mancurnya"

Ayolah, kenapa aira merasa sekarang seperti sedang diintrogasi.

Ini hidupnya bukan?!

... tapi dia bisa hidup seperti ini sekarang juga karena kakak ini.

Aira merasakan kebingungannya sendiri, karena itu dia tidak tahan untuk membantah, walaupun sedikit terbata bata karena gugup, "lagipula, lagipula, aku sudah lama tidak keluar dan berkumpul dengan mereka"

Sudah hampir satu bulan aira akan langsung pergi ke tempat kakak ini untuk belajar, memasak makan malam, dan berbincang, terkadang juga menonton tv bersama, kakak itu sangat menyukai berita, sedangkan dia.. aira menyukai semuanya sehingga tidak ada masalah kearah sana. Itu sangat menyenangkan, tetapi dia juga ada saatnya rindu keluar dengan teman temannya.

AIRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang