bab 76 : terbiasa melupakan hal baik yang dilakukan

5.7K 713 48
                                    

Saat UAS datang itu adalah tepat di musim kemarau, Aira berjalan di gedung pertama, dan melihat bunga bunga yang sudah menguning sekarang.

Saat Aira akan berjalan ke kelas pilihan UAS nya, Aira berpapasan dengan Alena, mereka bertatapan sebentar, sebelum saling mengalihkan mata, di mata itu, Aira sangat tau bahwa ada kebencian dikedalamannya.

Tetapi dia tidak menghiraukannya.

Tidak ada yang sekelas didengannya di ruang ini, Aira duduk di kursi yang diperuntukkan untuknya di denah UAS, dan duduk disana dengan tenang.

Dia akan bertanya tanya kenapa setiap kali dia diperuntukkan untuk duduk , selalu berada di sebelah jendela.

Tapi itu bagus juga.

Saat matahari terlihat di bayang bayang, Aira menangkupkan itu di jarinya

Sangat kecil.

Aira bertanya-tanya, bagaimana itu bisa menyinari seluruh dunia.

''Selamat pagi Aira''

Suara seorang wanita yang ceria memutus fikiran anak sekolah dasarnya tentang matahari.

Dia linglung memikirkan lagi dengan siapa orang ini.

Karena dia tidak ingat, Aira mengubah pandangan dari wajah wanita itu dan melihat papan nama di seragamnya, dan menyapa balik, ''selamat pagi juga Dian''

''Wah, kau mengenal ku?!'' Dian berjingkat jingkat, lalu kembali kerombongannya disebelah sana.

Aira dapat mendengarnya berteriak pada teman temannya dengan kalimat, ''dia mengenalku! Dia benar benar mengenalku! Aku tidak percaya ini!''

Aira mengedipkan mata pada orang ini, wajahnya berkeringat didalam, tetapi dia berusaha untuk tenang dan lemah lembut seperti biasanya.

Apa yang salah dengan orang ini?

Tidak lama dari itu, wanita yang bernama Dian itu kembali lagi kepadanya sambil mengipasi dirinya sendiri, dan bertanya pada Aira, ''aku sangat merasa bahagia dikenal denganmu Aira, aku sangat bahagia juga bisa sekelas denganmu di UAS ini''

Dan setelah itu, Aira dibombardir dengan kalimat aku sangat bahagia, dari orang bernama Dian ini, yang Aira akan terus tersenyum lembut saat mendengarkan wanita didepannya ini berkata kata, sambil berkeringat didalam.

Itu hanya awalnya saja, setelah Dian, banyak anak anak yang berkumpul di sekelilingnya, yang akan mengatakan aku bahagia, aku bahagia, aku bahagia.

Aira merasa bersyukur bahwa ada papan nama, jika tidak, maka dia akan merasa pusing karena dia sendiri tidak pernah mengingat pernah bertemu dan berbicara dengan orang orang ini.

Tetapi mereka seperti nya sangat mengenal dia.

Dian berkumpul menjadi satu dengan orang orang, tetapi dia berada di barisan depan sekali, melihat wanita yang duduk di tengah ini, senyumnya yang selalu hangat, aura yang selalu damai membuat orang ingin berada didekatnya terus, rambutnya yang setengah pinggang berkilau, dengan klip bunga biru di rambutnya, terlihat begitu cantik.

Ada 2 kategori disekolah ini tentang malaikat.

Golongan pertama yaitu penganggum

Dan golongan kedua adalah pembenci

Dan tidak usah dipertanyakan lagi, Dian berada di golongan yang mana.

Bahkan ada forum yang membuat grub untuk para penggemar malaikat yang terdiri dari kakak kelas juga.

Beberapa minggu yang lalu, supirnya telat untuk menjemput dia karena kemacetan dijalan, yang tersisa disekolah ini hanyalah dia sendirian, teman temannya sudah pulang duluan.

AIRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang