Saat seseorang ingin mengakhiri hidupnya,
Mereka tidak akan membicarakan itu pada orang lain.
Mereka akan memendamnya.
Berencana melakukannya, secara diam-diam.
Lalu besoknya kita akan terkejut bahwa ternyata, si A, atau si B, telah tiada. Padahal semalam dia baik baik saja.
Jangan menunggu hal itu terjadi.
Penyesalan saat kau merasakannya akan lebih besar, dan kau akan terkena imbasnya juga jika kau merasa bahwa kau adalah orang yang begitu dekat dengannya.
Lucunya, kau merasa tau segalanya akan dia, padahal, kau itu hanya seseorang yang buta akan tampilan luar yang ceria. Hanya orang tolol. Orang bodoh. Yang tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan untuk menjaga kehidupan mahluk hidup yang berharga.
Sama sekali, tidak tau apa-apa.
Padahal, mahluk hidup itu hanya membutuhkan pertanyaan dangkal. Contohnya, ''apakah kau baik-baik saja?''
Karna, hati manusia seperti jurang yang sangat dalam. Untuk bisa mengetahui seberapa dalam jurang tersebut, kau harus menyiapkan penerang lampu, dan pengukur. Baru kau bisa mengetahui kedalamannya. Merasakan kegelapannya.
Maka misimu adalah menemukan nya.
Menyelamatkan orang itu.
Dengan begitu,
kau juga akan menyelamatkan dirimu sendiri.
Jadi, aku ingin bertanya padamu sekarang. apa kau baik-baik saja hari ini?
Walaupun Aira dan keluarganya tidak makan diluar, dia masih dapat melihat keluar jendela rumah nya yang besar di samping ruang makan, jendela itu begitu besar, setiap kali Aira melewatinya dan turun kebawah untuk menuju dapur, melihat pemandangan diluar yang sepi dia akan bernostalgia.
Dulu ayahnya, selalu berdiri disamping jendela itu, saat kematiannya terjadi, ayahnya menjadi Seseorang yang gila kerja, tidak ada hubungan harmonis lagi seperti makan malam bersama sama, apalagi seperti ini, Aira melihat bagaimana terdengarnya tawa dari nenek nenek, dan kakek kakek nya sendiri, begitu semarak dan membuat hati orang merasa hangat.
Dari percakapan mereka, yang terkadang Aira dan Rene juga diikutsertakan, Aira mengetahui berita, bahwa mereka akan menginap disini selama seminggu sebelum kembali.
Margaret ibu ayahnya, berbicara. ''jika mau, Aira dan Rene bisa ikut nenek ke swiss, disana pemadangannya tidak usah dipertanyakan lagi, nenek bahkan memelihara beberapa ekor sapi disana, dan memiliki usaha kecil-kecil an. Kita bisa banyak bersenang-senang''
Berdehem, Belinda memutuskan ikut berbicara, ''di Amerika juga baik, banyak hal menyenangkan disana''
''apa menyenangkan, apa ratusan club, dan anak muda yang begitu bebas memakai narkoba, itu yang kau bicarakan?'' Margaret menyela.
''buktinya Aldi kuliah disana, dan dia menjadi seluarbiasa ini. Anakku Erika juga baik-baik saja. Kau tidak bisa menyangkal bahwa disana lebih baik dalam study nya Margaret. Lagipula tidak sebebas itu, tidak semuanya seperti itu, banyak anak yang bisa menjaga dirinya sendiri disana. Jangan mempengaruhi anak kecil supaya tidak mau ikut denganku. Aku memiliki banyak kucing juga Aira, ada 23 kucing yang aku pelihara, sangat semarak disana. Aku yakin kau akan sangat menyukainya''
Tidak, aku tidak tertarik sama sekali nenek Belinda. terimakasih. Aira menjawab dengan suara bergetar didalam hatinya.
Barka, ayah dari pihak ibu memutuskan berbicara, setelah dari tadi diam saja. Melihat cucu cucunya yang menonton, dia ingin tampil bijaksana. Biasanya dia akan diam saja saat kedua orang ini bertengkar, tetapi karna malu dilihat cucu-cucunya, dia tergerak untuk mengingatkan mereka, ''baiklah, ini cukup, kenapa kalian selalu bertengkar setiap kali bertemu?''
Aira tersenyum.
Nenek margaret dan nenek belinda,
Mereka mengingatkannya pada risma, dan edgar.
Karna sepertinya diam tidak pernah ada disaat makan dikeluarga harmonisnya ini, Aira tidak aneh saat pembicaraan ini dilakukan bahkan saat mereka belum selesai makan. Aira berfikir cara untuk menenangkan mereka bukanlah dengan pembicaraan yang langsung, tetapi pengalihan.
Saat seseorang yang keras kepala saling berdebat, mereka tidak lain adalah manusia yang ingin dibenarkan, seperti serigala yang menandai wilayahnya, keputusan mereka harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum mereka ingin berhenti. Cara paling mudah untuk mendamaikan serigala serigala itu adalah. Melemparkan daging pada mereka. Jangan berbicara atau kau yang akan diterkam, petama tama, beri mereka daging, lalu tunggu mereka untuk tenang. Kemudian, berbicaralah kalimat yang menjadi pusat pertengkaran mereka. Maka dua serigala itu akan diam.
Aira menggelengkan kepalanya. Astaga. Bagaimana dia teringat kata kata kakak itu.
Apalagi tentang serigala?!
Kurang ajar sekali dia. Nenek neneknya disamakan dengan serigala!
Tetapi itu benar benar terjadi. Karena mereka masih belum usai, dan Barka hanya menggangu saja, dia malah terkena amarah dua orang nenek itu, Barka yang awalnya hanya ingin tampil bijaksana didepan cucu cucunya pun terlihat begitu menyedihkan. Dia menyesal berbicara tadi. Dia sekarang menjadi musuh bagi mereka berdua.
Disana Abraham, kakek dari pihak ayahnya, masih memasang wajah berwibawa, hanya berdehem dan belajar dari pelajaran, hanya diam saja, tidak ingin terkena omelan.
Aira lucu, tetapi karna kasihan dengan kakek Barka sekarang, dia berperilaku untuk mencari jalan keluar.
Tanpa kata, Aira meletakkan paha ayam yang telah dia potong dengan hati hati, kedalam piring nenek Belinda dan Margaret, satu persatu dengan gerakan yang sangat hati hati.
Ngomong ngomong, daging ayam juga termasuk daging yang dimaksud kakak itu kan?
Terkadang kalimat kakak Ricky begitu besar, dan Aira membutuhkan beberapa saat untuk mencernanya.
Seperti sebuah saklar. Saat Aira melakukan itu, semua orang yang awalnya ribut menjadi diam.
Aira kaku saat dipandang seperti itu, tetapi yang sudah dilakukan, sudah dilakukan, jadi saat dia telah berhasil meletakan itu ke kedua piring mereka berdua, Aira, berusaha untuk setenang mungkin mengucapkan kalimat, ''perjalanannya pasti sangat melelahkan. Aira tidak ingin nenek sakit, apakah nenek Belinda dan nenek Margaret menyukai ayam?''
Memiringkan kepalanya, Aira mengeluarkan jurus mata menyilaukannya.
Sebenarnya itu baru dia pelajari baru baru ini.
Saat dia ingin meminta apapun, seperti menambahkan jam untuk les bahasa pada kedua orang tuanya ini, dia akan memakai jurus ini. Itu lebih berhasil dari pada kata kata bujukan. Jadi tanpa sadar, karna melakukan ini terus menerus , dia menjadi semakin mahir melakukannya.
Dan begitu saja,
Secepat kilat, nenek Belinda dan Margaret berlari kemejanya berebut untuk memeluknya.
Seperti tidak tahan lagi ingin melakukan ini dari awal mereka bertemu.
''astaga, astaga, kenapa kau begitu lucu!' Margaret berseru.
''tidak tahan lagi, tidak tahan lagi. Aku akan menculikmu dan membawamu saja!" Belinda juga ikut berseru.
Dan ternyata ini tidak berhasil.
Ketenangan tidak berhasil didapatkan.
Mereka sekarang malah berebut untuk memeluknya.
Aira memandang adiknya Rene yang tersenyum cekikikan sendiri, baiklah, adiknya Rene, dia ingin memeluk adiknya Rene, dia sangat lucu. Lebih dari itu, adiknya Rene yang harus dipeluk, astaga! Nenek neneknya ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA (On Going)
RomancePada usia 17 tahun Aira bunuh diri Lalu dia terbangun lagi, kembali diawal untuk mengubah kebodohan- kebodohannya dimasa lalu. ••••• "AIRA VELIKA! KAU MULAI LAGII!" Tertidur diranjang rumah sakit dengan lemah, teman- t...