bab 28: siapa gadis itu?

11.5K 1.1K 26
                                    

bintang bertebaran dilangit, sementara angin berhembus tak tentu arah menyebabkan dedaunan di pohon bergoyang dan terjatuh ketanah bersamaan dengan daun-daun yang telah menguning, bunyi gemerisik daun kering yang terinjak membuat mereka bertiga menoleh.

seorang lelaki muncul di jalan setapak, dari jauh yang berjalan dengan cepat.

Lelaki itu bertubuh tinggi, berumur 60 an, kerutan di dahi nya serta keringat yang muncul, memberitahukan bahwa lelaki ini membutuhkan usaha untuk menemukan apa yang dicarinya, lelaki itu memakai jas hitam yang agak longgar ditubuh berisinya, dengan rambut yang tertata rapi kebelakang, walaupun helaian rambut putih masih bisa terlihat di sela-sela kehitaman rambutnya.

Ada kejutan di matanya saat melihat pemuda dan gadis di pinggir danau yang dilihat di depan matanya.

Dia menoleh ke arah lelaki berjas hitam dengan raut wajah bingung, matanya seakan menanyakan.

Ada apa sebenarnya ini, siapa gadis itu? Kenapa tuan muda ada disini?

Dan itulah seburat pertanyaan yang hanya bisa di pendamnya, karna melihat wajah lelaki yang di tanyainya tidak menggambarkan ekspresi apapun.

Raut wajahnya sangat datar, sehingga dia bahkan tidak bisa menebak.

"Apakah ayahku mengirimu kesini, barak?" Pemuda itu menanyakan pertanyaan santai di sela-sela, lalu perhatiannya kembali ke ikan-ikan kecil di danau.

Aira mengerutkan kedua alisnya sambil mengamati mereka. Betapa patut dicontohnya kakak di depannya ini untuk berbicara pada orang tua. Bahkan dia hanya menyebut nama, dan tidak ada embel-embel apapun.

Lelaki yang baru datang itu membuang semua pertanyaan bingungnya, dan dengan cepat membungkuk ke arah pemuda yang jelas lebih muda darinya. "Benar, tuan muda"

Meskipun barak hanya menunduk dan hanya bisa melihat gaun biru langit yang dikenakan gadis itu saat ini. Dia masih dapat melihat sekilas wajah gadis itu tadi, saat dia baru saja datang.

Gadis itu sangat cantik, sehingga wajar saja jika tuan mudanya membawanya lari ke tempat terpencil ini untuk bertukar asmara.

Cinta anak muda, bagaimana dia tidak mengerti. Tetapi anehnya, tuan mudanya masih saja membawa asisten tanpa ekspresi ini, bukankah dia hanya akan menjadi lalat.

Dia sudah sangat akrab dengan sekertaris tuan mudanya ini, tuan mudanya memiliki sebuah ketergantu-
ngan pada seseorang. dari awal hingga akhir, tuan mudanya akan sangat sulit melepaskan hubungan pada orang lain, dia sudah tau itu sejak zaman dulu, awal dia bekerja di rumah tuan dan nyonya dan diangkat menjadi kepala pelayan. Tetapi dia tidak habis fikir, di saat seperti ini, tuan mudanya akan membawa sekertaris tanpa ekspresi ini.

Sepertinya zaman telah sangat berubah, cinta anak muda zaman sekarang harus ada orang ketiga diantara mereka.

Ricky melihatnya sebentar sebelum mengalihkan perhatiannya kepada gadis di sampingnya. ''Aku juga berfikir lebih baik untuk kembali. Udara semakin dingin''

Dia bergumam pada dirinya sendiri. Tetapi jarak diantara mereka duduk tidak terlalu jauh sehingga aira bisa mendengarnya dengan jelas.

Ricky berdiri. Dia mengulurkan tangan kanannya ke arah aira, jelas tujuannya untuk membantunya berdiri.

Mulutnya terhubung saat melihat gerakan gadis itu yang dengan cepat dan tanpa berfikir.

AIRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang