Dia berjalan memasuki perpustakaan dengan sedikit keringat didahinya.
gedung perpustakaan terpisah agak jauh dari gedung ketiga, jadi dia harus berjalan sebentar.
Tetapi sesampainya disana dia menjadi sejuk dengan udara dingin dari AC yang berhembus saat dia memasuki perpustakaan.
Saat dia melihat sekeliling, dia tercegang.
Di dalam sangat mengaggumkan, buku-buku tertata rapi di rak-rak tangga, dan aira yakin itu mencapai ribuan bahkan lebih.
gedung ini tidak bertingkat sama sekali tetapi tingkatannya ada didalam satu ruangan, terdapat banyak anak tangga di dalam, dan disetiap anak tangga terselip deretan buku, anak tangga itu mencapai ketinggian gedung ini yang mencapai bertingkat 4 lantai, dan semuanya di permak dengan buku-buku yang berharga.
Tak banyak yang dia lakukan disana.
dia hanya berkeliling sejenak diperpustakaan mengamati buku-buku disana dengan raut wajah mengagumi.Aira baru mengetahui bahwa buku juga bisa di tempatkan seperti ini, dan ruangan nya juga sangat unik.
hanya ada satu dua orang disini, mungkin karna ini belum waktunya istirahat untuk siswa tahun kedua, dan ketiga, dan aira yakin murid-murid baru lainnya juga masih sibuk mengobrol dengan teman-teman mereka.
hanya dia yang berkeliaran sendirian dan masih belum mendapat teman.
dari 600 murid baru, hanya dialah yang sendirian.
Memikirkan itu dia kehilangan minat, lalu kembali lagi kebawah, dengan memasang wajah sedih.
Aira memperhatikan dilingkaran ruangan ini yang luas, terdapat sepetak meja dan ditengahnya terdapat penjaga wanita, yang berdiri disana.
wanita itu kira-kira sudah berumur 40-45 an, tetapi penampilannya masih elegan dan sangat rapi.
sejak aira memasuki perpustakaan, aira memperhatikan bahwa dia menyambutnya dengan senyuman, tetapi dia sedang kesurupan dengan betapa menakjubkannya tempat ini, sehingga dia tidak memperhatikan dan melewatkannya begitu saja.
Betapa tidak sopannya dia!
Saat aira berada di depan wanita itu, wanita itu menyungingkan senyuman sopan dan berkata. ''ada yang bisa saya bantu?''
Mendengar pertanyaan petugas perpustakaan itu, aira membalas senyumnya, berkata dengan lebih sopan. ''saya ingin mengambil buku-buku pelajaran''
Petugas perpustakaan itu mengulurkan tangannya. '' bisa diperlihatkan ID identitas siswanya?''
''ah, baik'' aira membuka tasnya dan mengambil handphone nya dengan terburu-buru, membuka aplikasi 'school media' dan memperlihatkan ID indentitas yang ada disana.
Wajah petugas perpustakaan yang tadi nya sangat tenang entah kenapa menjadi sangat terkejut. ''apakah nona anak bapak aldi martin?''
Aira tertegun sejenak lalu mengangguk ragu-ragu.
Mengapa topiknya tiba-tiba mengarah ke ayahnya?
Melihat anggukan aira, petugas itu membungkuk dengan sangat rendah memasang raut wajah bersalah. ''maaf saya tidak mengenali nona, lain kali petugas ini akan lebih berhati-hati''
Dia kemudian menatap aira dengan tatapan lebih bersalah lagi.
Bagaimana dia bisa sebodoh ini, dia jelas diingatkan untuk mengenali para pendonasi. jika mereka tersinggung, dia tidak akan bisa lagi berada di tempat ini, tetapi..
Dia melirik gadis cantik didepannya lagi.
Anak perempuan aldi martin memang sangatlah misterius, gambarnya tidak pernah dipublikasikan, tidak ada berita apapun tentangnya, dan sejak lahir dia telah di tempatkan di luar negeri, tepatnya di jerman.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA (On Going)
RomancePada usia 17 tahun Aira bunuh diri Lalu dia terbangun lagi, kembali diawal untuk mengubah kebodohan- kebodohannya dimasa lalu. ••••• "AIRA VELIKA! KAU MULAI LAGII!" Tertidur diranjang rumah sakit dengan lemah, teman- t...