Seminggu adalah waktu yang di berikan pihak sekolah untuk mengistirahkat para murid-muridnya. Mereka sangat memahami bahwa murid mereka kelelahan, sehingga dengan penuh perhatian para murid diberikan waktu liburan untuk mengistirahatkan fikiran mereka, sambil menunggu para guru memeriksa hasil ujian.
Aira berjalan menuruni tangga-tangga taman mahhattam di pinggir kota, disekitarnya adalah para keluarga yang sedang berkumpul dan melakukan kemah bersama anak-anak mereka. Dia memustuskan untuk duduk di ayunan berwarna cerah, yang dapat dilihat bahwa ayunan ini diciptakan untuk anak-anak, tetapi dengan ketinggian yang seperti ini, dia merasa sangat berbahaya jika anak-anak jatuh dari sini, ini cukup tinggi bagi anak-anak kecil, mereka pasti akan berdarah.
Sambil mengayunkan tubuhnya, dengan satu kaki yang terkadang di jejalkan ke tanah untuk mendorong laju ayunan, aira mengeluarkan handphone nya.
Kakak ricky : dimana?
Itulah pesan yang dibacanya saat dia bangun, pagi ini. Dari awal waktu dia menerima pesan dari kakak yang banyak diminati gadis-gadis di sekolahnya ini termasuk risma, aira semakin mempertanyakan apakah dia harus terus membalas pesan darinya atau tidak.
Dia juga tidak terlalu mengerti sebenarnya apa maksud khusus yang di fokuskan oleh kakak ini, dia akan selalu mengirim pesan satu pihak, pertanyaan singkat yang terkadang tidak membutuhkan jawaban.
Seperti 'makan yang banyak' seperti terakhir kali, dimana?, cuaca sedang mendung, jangan keluar. Dll. Aira sempat mempertanyakan apakah kakak ini benar-benar mengejarnya, atau hanya ingin menjadi penyiar berita.
Memikirkan tentang itu, aira hanya akan membalas pesan jawaban yang singkat.
Disisi lain lain tempat, di ruangan yang serba putih, di tengah diletakkan foto berukuran cukup besar untuk memenuhi dinding, di depannya terdapat meja yang diletakan vas berisi bunga-bunga. mawar putih, merah, dan merah muda yang baru dipetik, dan terlihat sangat segar.
Pemuda itu berdiri, setelah meletakkan bunga dia atas meja yang terletak didepannya, tatapannya diturunkan, seperti tidak ingin bertatap muka dengan wanita tua yang berada di foto itu.
William menjaga pintunya agar tetap terbuka. tuan mudanya selalu mengunjungi tempat ini setiap hari sabtu, bertepatan dengan hari kecelakaan yang terjadi. Hanya dalam beberapa menit tuan mudanya akan berada di ruangan itu, hanya untuk mengganti bunga segar yang berada di meja depan foto mendiang pengasuhnya.
Ruangan ini tepat berada dilantai tiga, menempati ruangan paling besar yang berada di lantai ini, selalu dibiarkan kosong, dengan hanya meja dan foto yang besar yang ada di dalam ruangan. terlihat sangat sepi, serta tidak ada kehidupan.
Ruangan ini dibangun tepat saat tuan mudanya memutuskan untuk membangun rumahnya sendiri di pusat kota.
Karena nyonya, dan tuan selalu menuruti keinginannya, dan mengaggap bahwa anaknya telah mempunyai pikirannya sendiri, dan telah cukup dewasa, tidak ada yang keberatan bahwa mereka tinggal terpisah dari anaknya.
Lagipula, mereka jarang pulang kerumah, dan hanya sesekali akan pulang untuk mengunjungi anak lelaki satu-satunya itu.
Tetapi meskipun begitu, tuan mudanya akan sesekali mengirim cukup banyak pesan perhatian, tentang pemberita-
huan cuaca buruk atau, supaya makan tepat waktu untuk kedua orang tuanya.Selalu berusaha menjaga agar komunikasi mereka tetap terjalin.
Saat ricky sampai pada pintu keluar, handphonenya bergetar, dia mengambilnya dengan ekspresi yang cukup rumit, melihat nama pengirim, dia sedikit melonggarkan.
Gadis balon: di taman manhhatam
Melihat kedepan, dalam perenungan dengan menggenggam handphone masih di tangannya dia berkata. ''william, batalkan janji dengan dokter gracia, kita pergi ke taman manhhattam sekarang''
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA (On Going)
RomancePada usia 17 tahun Aira bunuh diri Lalu dia terbangun lagi, kembali diawal untuk mengubah kebodohan- kebodohannya dimasa lalu. ••••• "AIRA VELIKA! KAU MULAI LAGII!" Tertidur diranjang rumah sakit dengan lemah, teman- t...