13. Penyelesaian

2.6K 208 3
                                    

Karna chapter sebelumnya udah cukup banyak yang baca jadi di percepat release chapter selanjutnya.
Selamat membaca.

Author POV

Pagi ini semua sudah kembali seperti sebelumnya, Zia sudah ceria dan manja lagi pada Lexa dan Lexa senang melihat itu.

"mom aku mau di suapi" ucap Zia manja.

"iya boleh sayang, sini duduknya deketan sama mommy" ucap Lexa tersenyum dan melihat ke Zia.

"asik, boleh makan banyak nih?" tanya Zia semangat sambil mendekat dan melihat makanan yang tersaji.

"harus banyak dong biar sehat dan ga kurus banget nanti dikira ga dikasih makan lagi sama mommy" jawab Lexa senang.

"siap mom aku akan makan banyak" jawab Zia.

"hari ini kita mau ngapain aja sayang?" tanya Lexa.

"hari ini di rumah aja yah, mau manja-manjaan aja sama mommy seharian kan kemaren di tinggal ke Singapore lama" jawab Zia setelah selesai mengunyah.

"ya udah boleh kalau itu mau kamu" ucap Lexa.

Selesai makan mereka ke ruang keluarga untuk menonton TV.

"jangan sedih lagi yah, kamu akan selalu jadi baby buat mommy jadi kamu boleh manja dan minta apapun selama itu baik buat kamu yah" ucap Lexa melihat Zia dengan ekspresi agak sedih.

"iya mom, makasih udah sayang dan manjain aku selama ini" ucap Zia sambil memeluk Lexa dan mencium aroma tubuhnya.

"iya sayang, mommy akan selalu sayang dan manjain kamu sampai kapanpun" Lexa membalas pelukan Zia dengan posisi yang nyaman buat mereka.

"aku mau nonton sambil tiduran di paha mommy boleh?" tanya Zia agak takut.

"pasti boleh dong sayang, apapun itu. Sini tiduran sambil nonton film kesukaan kamu" jawab Lexa tersenyum sambil memposisikan badannya dan Zia.

Mereka menghabiskan waktu berdua weekend ini dengan segala aktivitasnya. Kebiasaan Zia juga kembali lagi.

Seperti hari kerja biasanya Lexa mengantar Zia ke sekolah sebelum ke kantor. Siang hari ini Lexa berencana menemui Ziva, dia mau menanyakan apa saja yang dia katakan kepada Zia sehingga Zia jadi berubah.

"akhirnya datang juga" ucap Lexa setelah menunggu beberapa menit.

"udah lama Lex datangnya?" ucap Ziva basa-basi, membuka omongan.

"ga usah basa-basi langsung aja, kamu ngomong apa aja ke Zia? Kamu ga ada hak apapun buat larang dia buat melakukan apapun" ucap Lexa to the point.

"aku ga ada ngomong apapun sama dia. Dia kali yang ngomong macam-macam biar kamu ga dekat sama aku" Ziva mencoba membantah tuduhan itu.

"udah ga usah membantah, apa perlu kasih bukti biar ngaku?" ucap Lexa sedikit emosi.

"Bener aku ga ngomong atau ketemuan sama Zia kemaren-kemaren" ucap Ziva membantah.

"yakin kalau kamu ga ngomong apapun ke Zia kemaren pas aku ga ada di Indonesia? kalau sampai kamu bohong dan aku punya buktinya jangan harap aku akan memaafkan dan ketemu lagi dengan kamu" ucap Lexa menyelidiki.

"ya udah aku ngaku kemaren ngomong kalau dia itu udah gede ga usah manja-manja sama kamu, jangan banyak minta dan menuntut banyak ke kamu" jujur Ziva agak takut

"kamu ga ada hak buat ngomong kaya gitu ke dia. Saya juga ga pernah merasa keberatan dengan apapun yang dia inginkan" ucap Lexa emosi

"kenapa kamu bisa bersikap baik dan lembut ke dia? Sedangkan ke aku kamu dingin dan kasar?" tanya Ziva penasaran

"dia itu orang spesial dalam hidup saya jadi perlakuannya pasti beda, sedangkan kamu bukan siapa-siapa buat saya" jawab Lexa dingin

"kebersamaan kita kemaren-kemaren ga ada artinya buat kamu?" ucap Ziva sedih

"ga ada sama sekali. Saya ga pernah minta itu sama kamu, kamu yang berinisiatif sendiri" jawab Lexa santai

"aku suka sama kamu saat pertama kali kita ketemu" ucap Ziva

"tapi saya ga suka sama kamu, kamu hanya orang ga penting dalam hidup saya" jawab Lexa dingin

"beri aku kesempatan buktiin ke kamu" ucap Ziva memohon.

"ga ada yang perlu di buktiin, ga akan pernah berubah juga hasilnya. Satu lagi jangan pernah muncul di hadapan saya dan Zia, kalau ga kamu akan menyesal" Lexa memberikan penekanan dan berjalan ke luar.

"akan aku buktikan kalau aku bisa membuat kamu suka sama aku dan memohon padaku" batin Ziva sambil melihat kepergian Lexa dengan kepercayaan diri yang tinggi.

TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Saran sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

Kalau sudah mencapai target yang baca atau vote di percepat lagi release chapter selanjutnya.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang