Selamat malam minggu para reader.
Selamat membaca...
Author POV
Hari pernikahan sepupunya pun tiba. Zia dan Lexa telah siap dengan dress mereka masing-masing yang menunjukkan betapa berkelas dan cantiknya mereka berdua.
"yuk sayang kita ke bawah, udah di tunggu sama keluarga yang lainnya juga" ucap Lexa.
"ayo mom tapi aku sedikit takut" ucap Zia.
"tenang aja yah sayang semua akan baik-baik saja, percaya sama mommy" ucap Lexa.
"oke aku percaya mommy" ucap Zia.
Di gedung pernikahan, Lexa dan Zia jalan bergandengan tangan. Orang-orang yang melihat menatap kagum pada mereka berdua karna kecantikannya. Saat memasuki tempat acara mereka langsung menghampiri sepupunya dan pasangannya untuk memberikan selamat.
"hi sayang udah datang" sapa bunda pada Lexa dan Zia.
"baru datang ini juga bun, daddy mana?" tanya Lexa dan Zia hanya senyum ke bunda.
"daddy lagi ngobrol sama kolega-koleganya di sana" ucap bunda sambil menunjuk keberadaan sang suami.
"ya udah aku ketemu daddy dulu kalau gitu, baby kamu sama bunda dulu yah. Kalau kamu ikut mommy nanti kamu bosen lagi dengerin bisnis" ucap Lexa melihat ke bunda dan Zia bergantian.
"iya mom aku sama bunda tapi jangan lama-lama yah" ucap Zia.
"kamu jangan keasikan ngobrolin bisnis sampai lupa waktu nanti" ucap Bunda.
"iya bun di usahakan ga lama ngobrolnya" ucap Lexa sambil mengusap kepala Zia dan menjauh.
"ayo sayang kita ketemu sama keluarga yang lain juga sekalian bunda kenalin kamu juga" ucap bunda
"iya bun" ucap Zia agak takut perasaannya, takut ga diterima.
Bunda merasakan kalau Zia seperti takut dari raut wajahnya tersebut. Bunda tau kalau Zia pasti khawatir saat ketemu sama keluarga besar Lexa, bunda akan menjamin kalau Zia akan baik-baik saja nantinya.
"tenang aja yah sayang, ga perlu khawatir semua akan baik-baik aja" ucap bunda.
"iya bun, mommy juga bilang begitu kemaren" ucap Zia.
Bunda memperkenalkan Zia kepada keluarga besarnya dari om, tante dan sepupu-sepupu Lexa yang hadir disana. Mereka duduk di tempat khusus keluarganya. Zia selalu mengikuti kemana pun bunda pergi, dia merasa masih canggung dan agak takut dengan yang lainnya.
"sayang kamu tunggu di sini dulu yah sebentar, bunda mau kesana dulu mau ketemu sama teman bunda" ucap bunda menunjuk arah yang mau dia tuju.
"iya bun, aku tunggu di sini" ucap Zia.
"tenang aja yah, kalau mereka berani macam-macam sama kamu langsung bilang ke bunda atau Lexa yah" ucap bunda mencoba menenangkan.
Setelah bunda pergi ninggalin Zia dengan keluarga yang lainnya, beberapa tante Lexa mulai mendekat ke Zia untuk menginterogasinya.
"kamu kok bisa sangat dekat dengan keluarga Alexa? Saya juga baru pertama kali melihat Vina mengenalkan orang lain pada keluarga besarnya" ucap tante Virly pada Zia saat melihat Vina pergi.
"jangan-jangan kamu mengincar harta atau popularitas dari keluarga mereka yah?" Tanya tante Selli.
"kamu cantik sih tapi jangan-jangan bener lagi kamu ada maksud jahat sama mereka?" ucap tante Virly.
"ini di tanya malah nunduk terus dan ga dijawab lagi pertanyaan kita" ucap tante Selli.
Zia masih menundukkan kepalanya takut salah menjawabnya. Benarkan yang di pikirkan oleh Zia kalau keluarga besar dari Lexa pasti ada yang tidak menerima kehadirannya. Ga berselang lama Lexa muncul didepan Zia. Lexa dari jauh melihat seperti ada yang tidak beres dengan Zia karna dia menunduk saja maka Lexa berjalan dengan cepat ke hadapan Zia.
"sayang kok nunduk aja? kok sedih gitu mukanya hmm?" tanya Lexa mengangkat kepala Zia.
"aku ga apa-apa dan sedih kok" jawab Zia masih terlihat ada kesedihan di wajahnya itu.
"kita cari makan atau cemilan aja yuk, cari makanan atau minuman kesukaan kamu" ucap Lexa mencoba mengalihkan dan menggenggam tangan Zia menyalurkan rasa aman.
"tante-tante sekalian dan yang lainnya jangan pernah berkata yang macam-macam pada Zia, Zia itu orang yang berharga dalam hidup saya jadi jangan ada satu orangpun yang boleh bikin dia sedih ato terluka. Keluarga saya juga tidak pernah mempermasalahkan kehadiran Zia jadi kalian lebih ga ada hak untuk mengatur kehidupan saya" ucap Lexa menegaskan dengan tatapan dinginnya.
Mereka berdua mencicipi berbagai makanan yang tersedia disana dan itu bisa membuat suasana hati Zia membaik. Zia juga merasa semua kata-kata Lexa sebelumnya telah di buktikannya.
"semua akan baik-baik aja, ga akan ada pengaruhnya buat mommy atas kata-kata orang lain. Baby ga perlu dengerin kata-kata mereka yah, mommy pasti akan selalu disisi baby sampai kapanpun" ucap Lexa sambil mengusah tangan Zia.
"iya mom, semua akan baik-baik aja selama ada mommy disamping aku" ucap Zia.
Bunda dan Tantri menghampiri Lexa dan Zia yang sedang menikmati makanannya.
"sayang kenalin ini tantri, yang kemaren bunda ceritain ke kamu. Gimana keputusan kamu?" tanya bunda pada Lexa dan Zia menatap bingung dengan ucapan tersebut.
"aku belum ambil keputusan bun, belum ngomong juga sama Zia. Nanti aku obrolin dulu, secepatnya kasih kabar ke bunda" ucap Lexa.
"ya udah kalau gitu bunda tinggal dulu yah, bunda mau ke daddy" ucap bunda meninggalkan Lexa dan Zia yang di ikuti Tantri pergi ke tempat lain.
"dia siapa mom? Keputusan apaan?" tanya Zia bingung dengan keadaan.
"itu tadi sepupu jauh dari bunda, bunda minta mommy buat dia tinggal bareng sama kita soalnya dia tinggal sendiri dirumahnya orangtuanya udah 3 tahun meninggal. Nanti dia bisa bantu-bantu di rumah juga dan nemenin kamu kalau mommy belum pulang kerja" ucap Lexa menceritakan dan memberitahu tujuannya.
"dia sama kaya aku yah ga punya orangtua lagi, hidup sendirian" ucap Zia sendu.
"sssstt, ga boleh ngomong gitu. Kan baby punya mommy, bunda dan daddy yang jadi keluarganya baby. Baby juga kan ga sendirian, ada mommy yang selalu ada sama baby" ucap Lexa.
"ya udah ga apa-apa mom, dia tinggal bareng kita. Kan jadi nanti aku ada temen buat main dan ngerjain tugas sekolah" ucap Zia
Jadi keputusannya Tantri akan tinggal bareng mereka saat sudah kembali ke rumah, Lexa menyampaikannya kepada sang bunda keputusannya itu. Bundanya cukup senang dengan keputusan Lexa, dia merasa kasian juga pada Tantri padahal keluarga yang lainnya cukup berada tapi ga ada yang mau membantunya.
TBC
Maaf kalau ada typo.
Terima kasih yang telah membaca.
Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
General FictionMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...