105. Orangtua Baru

552 38 0
                                    

Selamat membaca para reader....

Author POV

"terima kasih sayang sudah melahirkan dua malaikat kecil untuk kita berdua" ucap Lexa mencium kening Zia setelah menyusui kedua anaknya.

"sama-sama hubby. Terima kasih juga untuk hubby yang membuat aku bisa menjadi wanita seutuhnya, terima kasih juga selalu setia dan menuruti semua permintaan aku selama masa kehamilan ini" ucap Zia.

"kita sekarang sudah menjadi orangtua untuk mereka berdua" ucap Lexa.

"iya benar. Semoga kita bisa menjadi orangtua yang baik serta menjadi sahabat untuk anak-anak kita dan mereka bisa menjadi anak-anak yang membanggakan dan sukses" ucap Zia menatap kedua anaknya di box bayi.

"semoga yah sayang. Sekarang kamu istirahat dulu aja mumpung mereka lagi tidur juga" ucap Lexa.

"iya hubby, aku mau istirahat ini. Masih terasa lelahnya" ucap Zia lalu mulai memejamkan matanya dan Lexa menuju sofa yang ada di ruangan tersebut sekalian mengecek email.

Siang harinya daddy dan bunda datang ke rumah sakit mau melihat kedua cucu mereka.

"siang sayang" ucap bunda saat masuk.

"siang bunda dan daddy" ucap Lexa.

"Zia lagi tidur sayang?" tanya bunda.

"iya bunda. Tadi aku suruh dia istirahat juga mumpung mereka tidur juga" ucap Lexa.

"iya benar itu. Kalau mereka tidur ibunya ikutan tidur juga untuk mengembalikan tenaga dan mengurangi lelah. Kamu jangan sampai tidak membantu Zia merawat kedua anak kamu itu. Kalian harus kerja sama, saling membantu jangan hanya menyerahkan urusan anak pada Zia semua" ucap bunda.

"iya bunda, pasti aku akan selalu membantu dia merawat kedua anak kita ini" ucap Lexa.

Sedangkan daddy sudah berada di depan box kedua bayi mengamati wajah keduanya.

"anak-anak kamu wajahnya lebih dominan dengan kamu yah Lexa" ucap daddy.

"Iya dad, wajah mereka hampir 80% mengikuti wajahku, makanya tadi Zia sedikit protes" ucap Lexa.

"pasti dia protes karena dia yang hamil tapi pas lahir anaknya lebih mirip dengan kamu" ucap daddy.

"iya begitu dech dad" ucap Lexa.

"kamu sudah memberikan mereka nama?" tanya bunda.

"belum bun. Ada beberapa pilihan nama sih untuk mereka. Nanti lah saat Zia bangun aku akan memberikan nama mereka" ucap Lexa.

"jangan asal memberikan nama, nama itu doa orangtua untuk anak-anaknya" ucap bunda.

"iya bun. Gak akan aku kasih nama mereka asal-asalan" ucap Lexa.

Sejam kemudian barulah Zia bangun dan di susul kedua anaknya tetapi tidak menangis.

"gimana tidurnya enak sayang?" tanya Lexa mengelus kepala Zia.

"enak hubby tidurnya. Ini badan udah bertenaga lagi walau masih ada rasa lelah" ucap Zia.

"tuh mereka juga ikutan bangun tapi ga nangis" ucap Lexa melihat kedua anaknya.

"iya mereka pinter" ucap Zia.

"sayang mereka di susui dulu aja gantian, udah waktunya mereka minum susu" ucap bunda.

"iya bunda ini mau di susui, walau mereka belum menangis meminta" ucap Zia dan bunda membantu mengambil yang laki-laki dulu.

"haus ga nih gantengnya mommy?" ucap Zia sambil mengarahkan putingnya ke mulut bayinya dan langsung di sedot dengan semangat.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang