My Babygirl [END]

36. Marahan?

Selamat membaca para reader...

Author POV

Obrolan Zia dan Ziva saat di tempat tidur sebelum memasuki alam mimpi. Zia penasaran dengan kedekatan Ziva dan Lexa.

"oh iya aku boleh nanya sesuatu sama onty?" tanya Zia.

"iya boleh" ucap Ziva.

"sedekat apa onty sama mommy? Apa onty juga tau kalau mommy suka main ke bar?" tanya Zia menatap Ziva berharap kejujuran.

"yah bisa di katakan kita baru dekat belakangan ini, onty tau mommy sering ke bar karena kita ketemu di salah satu bar di Singapore" ucap Ziva jujur.

"apa onty juga pernah melakukan itu dengan mommy?" tanya Zia masih menatap Ziva.

"bisa dikatakan sih begitu waktu itu kita mabuk dan onty bawa Lexa ke hotel dan kita melakukan itu. Kalau boleh jujur sebenarnya aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya saat itu makanya aku mau melakukan dengannya" ucap Ziva.

"karena itu onty waktu itu selalu ngikutin kita kemanapun?" tanya Zia.

"iya bisa di bilang begitu lah, aku ga tau kalau dia udah ada yang dia cintai karena pas ketemu kamu aku beranggapan kamu itu adiknya" ucap Ziva.

"makanya dulu onty bicara kaya gitu ke aku biar aku ga manja dengan mommy?" tanya Zia.

"iya itu sih rencananya tapi dia bisa cepat tau kalau aku bilang macam-macam sama kamu jadi dia minta aku buat menjauhi dia dan kamu. Awalnya aku ga mau menyerah gitu aja buat dapatin cinta dia sampai aku liat dia begitu khawatir sama kamu pas kejadian waktu itu yang ga perlu buat di ingat lagi. Di situ aku liat gimana dia sama kamu jadi aku memutuskan untuk menyerah saja dan memilih untuk berteman" ucap Ziva.

"jadi gitu ceritanya onty" ucap Zia.

"udah malam banget ini, kamu masih belum bisa tidur juga ini? Ada yang bisa di lakukan ga biar kamu bisa cepat tidur? Biasanya Lexa ngapain biar kamu cepat tidur?" tanya Ziva yang ga tega melihat Zia susah tidur.

"iya onty aku masih belum bisa tidur ini, padahal aku mau tidur banget ini. Biasanya aku nyusu sama mommy tiap malam kalau ada di mansion" ucap Zia menundukkan kepalanya karena malu.

"kalau kamu mau nyusu boleh sama onty kok biar kamu bisa tidur? Kasian besok kan kamu harus sekolah juga nanti malah ngantuk lagi" ucap Ziva.

"emang ga apa-apa onty kalau aku nyusu sama onty?" tanya Zia.

"iya ga apa-apa sayangnya Lexa kalau mau nyusu, tenang aja" ucap Ziva sambil mengangkat kaosnya serta mengeluarkan payudaranya dan Zia memasukkannya ke mulut.

Benar saja selang beberapa menit Zia bisa tertidur dengan pulas dan Ziva tersenyum menatap Zia yang tertidur.

"mimpi indah yah, semoga mommy kamu bisa cepat pulang dan kasih perhatian lagi sama kamu. Ternyata kaya gini yah jadi Lexa pantes aja dia suka nyari pelampiasan malam hari" ucap Ziva dalam hati menahan erangan dari hisapan Zia. Saat mereka berdua sudah tertidur pulas ternyata Tantri membuka kamar Zia dan mengambil gambar mereka berdua sebagai bukti yang bisa menyebabkan Zia dan Lexa bertengkar nantinya.

Berita hubungan antara Lexa dan Jennifer telah tersebar ke seluruh dunia dan Zia telah melihatnya, dia jadi berfikir kalau ini penyebab Lexa tidak memberikan perhatiannya lagi pada Zia. Sedangkan di Paris Lexa dan Jennifer belum tahu berita tersebut karena mereka belum membuka berita di handphone atau menontonnya di televisi. Dalam situasi seperti ini di manfaatkan oleh Tantri dengan mengirimkan foto saat Ziva dan Zia tidur dengan mesra waktu itu. Dengan kejadian ini Lexa dan Zia saling mempunyai pikiran masing-masing tentang satu sama lainnya yang negative pastinya.

"sial, gara-gara aku sibuk dan jarang memberikan perhatianku jadi Zia mencari perhatian pada yang lainnya dan itu dengan orang yang sudah aku anggap teman" ucap Lexa saat melihat foto yang di kirim Tantri.

"jadi mommy jarang kirim chat atau kasih perhatiannya karena sibuk dengan pacar barunya disana?" ucap Zia sedih saat menonton berita di televisi.

"ga boleh gegabah dalam menyimpulkan, kan bisa juga ini hanya editan yang membuat aku dan Zia jadi bertengkar. Kan Tantri itu suka denganku dan jangan-jangan dia melakukan ini untuk menjatuhkan Zia. Harus cari tau dulu kebenarannya setalah aku pulang nanti" ucap Lexa mencoba berfikir positif.

"semoga berita ini tidak benar, kalau itu hanya teman mommy disana dan kenapa mommy jarang memberikan perhatiannya karena mommy ingin menyelesaikan urusan disana dan juga kita terhalang perbedaan waktu" ucap Zia mencoba berfikir positif juga.

"kenapa bisa ada berita hubungan aku sama Jennifer lagi ini, makin rumit ini urusannya kalau Zia sampai salah sangka. Harus segera aku ketemu dengan Jennifer dan menjelaskan semua ke media biar tidak ada gosip-gosip yang menyebar" ucap Lexa berdiri dari kursi menuju apartemen Jennifer.

Di apartemen Jennifer

"Jen, kita harus meluruskan berita yang saat ini menyebar aku ga mau ada kesalah pahaman" ucap Lexa to the point saat sudah masuk ke dalam apartemen.

"oke nanti sore kita bikin konferensi pers untuk meluruskan ini, tenang aja oke" ujap Jennifer menenangkan.

"setelah konferensi pers ini aku juga akan langsung balik ke Indonesia, aku harus menyelesaikan urusan di sana juga takutnya Zia salah sangka. Urusan aku disini juga pas banget udah selesai" ucap Lexa.

Sesuai dengan rencananya mereka melakukan konferensi pers dan berita itu juga langsung disebarkan. Lexa menyerahkan kembali pekerjaan kepada yang bertanggung jawab di kantor cabang di Paris ini sebelum dia menuju bandara, dia tidak mau menunda-nunda waktu biar ga makin panjang walau sebenarnya badan dia sudah sangat lelah.

Saat sampai di mansion waktu sudah tengah malam jadi dia memutuskan untuk mengecek Zia di kamarnya tapi ternyata tidak ada jadi dia ngecek di kamar Zia dan Lexa melihat apa yang tidak harus dia lihat yaitu sama dengan foto yang pernah dia terima kemaren. Lexa ingin marah saat ini juga tapi dia memilih memedamnya terlebih dahulu, dia memutuskan untuk mandi mendinginkan pikirannya dan tidur. Besok saja dia akan menyelesaikan urusannya dengan Zia dan Ziva, dia butuh istirahat dulu biar pikirannya tenang sehingga tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Semoga ga pada bosen dengan jalan ceritanya...

Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.