45. Zia Sakit

1.5K 121 2
                                    

Selamat membaca para reader...

Author POV

2 hari ini Zia ada kerja kelompok di rumah salah satu teman sekelasnya sehingga membuat Zia pulang ke rumah selalu malam sekitar jam delapan atau sembilan. Lexa menepati janjinya sering menghubungi Zia dan selalu melakukan videocall sebelum tidur.

"sayang hari ini kamu ngapain aja?" tanya Lexa melihat Zia yang sudah siap untuk tidur yang sedang rebahan.

"hari ini aku ada kerja kelompok lagi di rumah teman, ini juga nyampe rumah langsung bersih-bersih dan videocall sama mommy" ucap Zia mengatur posisi miring kesamping.

"makannya bener kan hari ini?" tanya Lexa memposisikan telentang.

"makan aku bener kok tadi, 3 kali aku makan hari ini dan ga lupa juga makan buah dan sayur" ucap Zia.

"bagus kalau gitu, besok siang atau sore mommy pulang jadi malamnya kita udah bisa tidur bareng lagi yah" ucap Lexa.

"beneran mom? aku senang banget. Udah ga sabar ketemu mommy" ucap Zia.

"sekarang kamu tidur yah, nanti mommy matiin kalau kamu udah tidur videocallnya. Mommy mau memastikan kamu tidur baru nanti mommy yang tidur" ucap Lexa.

"goodnight mom, sampai ketemu besok. muach" ucap Zia sambil memberikan ciuman jarak jauh.

"goodnight sayang. Muach" ucap Lexa membalas cium jauhnya dan tidak lama Zia sudah tertidur dan Lexa mematikan teleponnya.

Pagi hari Zia merasa badannya agak kurang enak, sedikit demam dan sakit kepala tapi dia ga mau menunjukkan pada bunda kalau dia sedang sakit. Hari ini ada presentasi juga mengenai tugas kelompok yang kemaren telah Zia kerjakan bersama.

"bunda Zia berangkat" ucap Zia mencium tangan bunda yang sedikit terasa demam oleh bunda.

"hati-hati di jalan, belajar yang bener sayang" ucap bunda dan Zia berjalan ke mobil yang telah menunggu di depan pintu rumah.

"Sepertinya Zia sedikit demam soalnya tangannya hangat tidak seperti biasanya" ucap bunda setelah Zia berangkat.

Setelah istirahat siang Zia merasa sudah tidak kuat lagi jadi memutuskan untuk beristirahat di UKS serta meminta obat dan untungnya presentasi sudah di lakukan juga sebelum istirahat sehingga Zia masih tetap mendapatkan nilai. Zia meminta ijin pada guru yang mengajar di jam setelah istirahat siang melalui Yuna. Zia memilih tetap di UKS daripada pulang supaya orang rumah tidak mengkhawatirkannya.

Bel pulang telah berbunyi, Yuna membawakan tas Zia ke UKS dan menemani Zia berjalan ke gerbang sekolah. Zia berjalan agak pelan karena sakit kepalanya dan dia juga lemas sehingga Yuna memapahnya.

"non Zia sepertinya sakit, wajahnya pucat gitu. Mau pulang atau ke rumah sakit?" tanya supir saat melihat Zia di dalam mobil.

"langsung pulang aja mang, jangan bilang orang rumah yah kalau Zia sakit soalnya ga mau bikin orang rumah khawatir" ucap Zia menyenderkan kepalanya ke belakang dan mengatur kursi sedikit tiduran.

"baik non" ucap supirnya dan melajukan mobilnya.

Sampai di rumah Zia langsung ke kamarnya untung tidak ketemu bunda. Zia langsung ganti pakaian dan beristirahat berharap saat Lexa datang dia sudah tidak sakit lagi.

Lexa sampai ke rumah sekitar jam 6 sore, dia masuk ketemu bunda yang sedang menonton di ruang keluarga.

"sore bun, Zia udah pulang atau masih ada kerja kelompok?" tanya Lexa saat berada di samping bunda dan mencium tangan.

"kayanya sih udah pulang soalnya supirnya udah di rumah, di kamar sepertinya dari pulang sekolah tadi" ucap bunda.

"kalau gitu Lexa ke kamar dulu sekalian bersih-bersih dan cek Zia" ucap Lexa berjalan meninggalkan bunda dan bunda menjawab dengan anggukan kepala.

Lexa masuk ke kamar melihat Zia yang sedang tidur di ranjang, dan dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan untuk makan malam nanti. Lexa berendam terlebih dahulu untuk melepaskan capek pada tubuhnya sekitar setengah jam. Setelah menggunakan pakaiannya, Lexa naik ke tempat tidur mengelus wajah Zia.

"kenapa badan dia panas gini, jangan-jangan Zia sakit lagi dan ga mau bilang biar ga khawatir. Pantas aja udah tidur jam segini" ucap Lexa mengecek suhu di dahi dan leher Zia.

"mommy udah pulang?" tanya Zia terbangun karena merasa ada tangan yang dingin menyentuh lehernya.

"kamu sakit sayang?" ucap Lexa.

"kurang enak badan aja dikit kok ini, aku ga apa-apa" ucap Zia.

"dari kapan kamu sakit gini?" tanya Lexa.

"hmm, dari tadi pagi sih sebenernya udah ngerasa kurang enak badannya tapi makin kesini makin ga enak badannya" ucap Zia dengan suara serak.

"udah minum obat? Terakhir minum kapan?" tanya Lexa.

"tadi siang terakhir minum obatnya" ucap Zia.

"sekarang mommy ambilin makanan dan minum buat kamu dulu, biar kamu makan di kamar aja ga perlu turun ke bawah" ucap Lexa.

"terserah mommy aja, kepala aku juga ini berat banget" ucap Zia mencoba bangun.

"tunggu sebentar yah" ucap Lexa dan hanya di balas anggukan kepala dan Zia mencoba memejamkan matanya.

Lexa keluar kamar menuju meja makan yang ternyata sudah ada sang bunda.

"bunda makan duluan aja, Lexa bawa makanan buat Zia dulu ke kamar soalnya dia sakit setelah Zia makan dan istirahat baru Lexa turun makan" ucap Lexa saat di meja makan.

"loh Zia sakit, pantesan pas pagi bunda merasa sedikit demam pas dia cium tangan kirain cuaca lagi dingin. Jangan lupa kamu juga nanti makan nanti malah berdua yang sakit" ucap bunda mengambilkan makanan untuk Zia.

"iya bun nanti Lexa makan kok, Lexa ke kamar dulu" ucap Lexa pergi meninggalkan bunda setelah makanan dan minuman siap.

"sayang duduk dulu yuk, makan terus minum obatnya baru istirahat lagi" ucap Lexa membantu Zia bangun.

"pahit mom lidah akunya dan ga nafsu juga" ucap Zia.

"paksain yah sayang, ga apa-apa sedikit juga yang penting ada yang masuk biar bisa minum obatnya" ucap Lexa menyendok makanan di depan mulut Zia.

Setelah di paksa makan walau hanya beberapa sendok, Zia minum obat dan tidur kembali sedangkan Lexa turun ke bawah untuk mengisi perutnya sebelum menemani serta menjaga Zia di kamar. Hanya perlu waktu 10 menit untuk Lexa makan.

"pasti kamu kecapean nih jadi sakit kaya gini. Cepat sembuh yah sayang, mommy ga tega liat kamu sakit kaya gini biar mommy aja yang sakit jangan kamu. Mommy lebih senang lihat wajah ceria kamu di banding wajah lesu dan pucat seperti ini" ucap Lexa mengelus kepala Zia serta memeluknya dan lama kelamaan Lexa pun ikut tertidur.



TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

Jangan pada bosen yah sama cerita ini.. see you di cerita selanjutnya..

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang