33. Teman

1.3K 118 0
                                    

Selamat malam minggu para reader...
Selamat membaca...

Author POV

Lexa baru diberi tahukan oleh sekertarisnya kalau minggu depan dia harus ke Paris untuk mengadakan rapat dan ada yang meminta dirinya menjadi model disana juga jadi pas waktunya bisa sekalian mengerjakannya ga perlu bolak balik.

"tok.. tok.. Bu Lexa bisa saya masuk?" tanya sekertarisnya setelah mengetuk pintu.

"iya silahkan masuk" jawab Lexa yang sedang fokus dengan laptopnya.

"saya mau memberi tahukan jadwal anda untuk minggu depan yaitu di Paris, senin depan anda ada rapat dengan Mr. Takagi dan Mr. Albert di perusahaannya yang berada disana. Hari selasa, rabu dan jumat anda di minta menjadi model di acara Fashion Week. Hari Kamis anda ada rapat dengan Mr. Frank di perusahaannya juga. Saya sengaja mengatur jadwal ini biar anda tidak perlu bolak-balik terlalu sering kesana karena saya tau anda tidak akan mau berlama-lama meninggalkan kesayangan anda tersebut. Saya juga mengatur sepadat mungkin supaya memperpendek durasi kepergian anda" ucap sekertarisnya yang tau betul bagaimana atasannya itu.

"anda tau betul apa yang saya inginkan. Oke terima kasih telah mengatur sedemikian. Jangan lupa siapkan semua kebutuhan saya saat disana jangan sampai ada kesalahan" ucap Lexa.

Jam makan siang, Ziva datang ke kantor Lexa berniat memperbaiki hubungannya sekalian makan siang bersama.

"saya Ziva mau ketemu dengan Ibu Lexa bisa?" tanya Ziva pada sekertaris Lexa yang berada dekat ruangan Lexa.

"sepertinya bisa soalnya Bu Lexa tidak sedang ada tamu atau jadwal rapat dalam waktu dekat. Coba saya tanyakan terlebih dahulu. Anda bisa duduk dulu" ucap sekertarisnya.

"okay saya tunggu" ucap Ziva.

"maaf Bu Lexa ada tamu namanya Bu Ziva sedang menunggu disini" ucap sekertarisnya saat telpon di angkat Lexa.

"suruh dia masuk" ucap Lexa langsung mematikan tanpa menunggu jawaban.

"Bu Lexa menyuruh anda masuk sekarang" ucap sekertaris.

"kayanya bisa buat temanin Zia nih selagi aku pergi tapi di cek dulu" batin Lexa.

"terima kasih banyak" ucap Ziva berjalan ke ruangan Lexa.

"siang Lex, maaf ganggu waktu kamu. Aku kesini mau minta maaf sama kamu sekalian ngajakin makan siang bareng kalau kamu ga keberatan" ucap Ziva to the point menyatakan tujuannya.

"iya boleh sekalian ada yang mau saya obrolin juga sama kamu" ucap Lexa berdiri menuju pintu.

"kita satu mobil aja gimana Lex biar enak bisa ngobrol lebih banyak juga, biar tambah dekat juga" ucap Ziva berharap di terima ajakannya.

"iya boleh satu mobil kita pake mobil kamu aja" ucap Lexa mengangguk.

"iya boleh, aku ambil mobil dulu kamu tunggu sini" ucap Ziva berlari ke mobilnya meninggalkan Lexa di lobby.

Dimobil hanya ada obrolan basa-basi biasa sekitar aktifitas mereka aja. di restoran baru yang lebih serius.

"mau pesen apa Lex?" tanya Ziva.

"nasi bistik sapi dan jus manga" jawab Lexa

"nasi bistik sapi 2 dan jus manga 2" ucap Ziva ke pelayan.

"baik, mohon di tunggu pesanannya datang" ucap pelayan

"aku mau minta maaf atas sikap aku ke kamu maupun ke Zia" ucap Ziva tulus.

"aku maafin kamu karena kamu udah bantuin nolongin Zia waktu itu, kalau bukan karena ada kamu ga tau tuh Zia gimana kabarnya. Kejadian kemaren aja udah bikin dia trauma" ucap Lexa tulus.

"iya sama-sama Lex, jadi sekarang kita berteman?" tanya Ziva.

"iya kita berteman tidak akan lebih dari sahabat pastinya" ucap Lexa.

"iya aku tau, yang bisa lebih hanya Zia" ucap Ziva dengan nada bercandanya.

"karena kita sudah berteman dan pas banget tadi kamu ke kantor aku pas aku lagi bingung mau nitip Zia ke siapa selama seminggu pas aku ke Paris minggu depan, bisa ga kamu nemenin Zia selama aku pergi?" ucap Lexa to the point.

"bisa aja sih aku nemenin Zia tapi aku dapat apa nih dari kamu?" tanya Ziva menaik turunkan alisnya

"kan sudah berteman masih minta imbalan, lagian kalau aku kasih uang itu ga kamu butuhin. Kalau kamu minta kaya pas kita di Singapore maaf aku ga bisa. Aku udah janji ke Zia kalau aku ga akan main cewek lagi" jujur Lexa mendapatkan respon kaget dari Ziva ga menyangka kalau Zia sudah tau.

"becanda kali. Lah kok dia bisa tau kalau kamu suka main cewek? Kamu jujur duluan atau dia tau dari orang lain?" tanya Ziva penasaran.

"dia tau dari orang lain yang aku pake waktu itu, dia sepertinya mau menghancurkan hubungan aku sama Zia. Soalnya dia pernah bilang ingin bisa diperlakukan sama dengan Zia" ucap Lexa sambil menikmati makanan yang baru datang.

"siapa orangnya Lex? Harus di kasih pelajaran tuh orang" tanya Ziva.

"namanya Tantri, dia sepupu jauh aku yang disuruh bunda untuk tinggal di mansion. Bunda sih udah ngijinin kalau aku mau pakai dia sebagai ganti aku menanggung hidup dia disini" ucap Lexa jujur.

"kayanya dia bakal bertindak lebih nantinya ke kalian, kalian harus lebih hati-hati lagi terhadapnya" ucap Ziva

"iya karena itu aku ga mau ninggalin Zia sendirian dengan orang yang belum aku percaya. Makanya aku minta kamu karena aku percaya kamu ga akan macem-macem dan bisa dikasih kepercayaan buat jaga dia" ucap Lexa.

"okay aku akan jagain dia pas kamu pergi nanti" ucap Ziva.

"terima kasih banyak" ucap Lexa.

"santai saja kan kita teman sekarang" ucap Ziva.

Ziva mengantar Lexa kembali ke kantornya dan dia langsung pergi karena ada urusan kerjaan juga setelah ini. Mereka sudah saling menyimpan nomer ponsel untuk lebih gampang untuk di hubungi kedepannya dan untuk minggu depan pastinya.


TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang