Selamat membaca para reader...
Author POV
Zia dan Lexa menikmati kebersamaan di tempat tidur ini dengan saling memeluk.
"mommy aku boleh minta satu permintaan?" tanya Zia duduk.
"kayanya serius nih permintaannya. Mau minta apa sayang?" tanya Lexa.
"bolehkan mommy jangan melakukan itu lagi di luar sana? Atau mommy minta sama aku" ucap Zia serius.
"akan mommy usahakan sayang buat tidak melakukan itu lagi karena itu udah kebiasaan mommy dari lama untuk melepas penat dan kadang kebutuhan, nanti mommy coba cari pengalihannya yah. Ga akan mommy melakukan itu sama kamu tanpa ada ikatan apapun, kamu belum cukup umur juga sayang. Jangan bahas masalah ini lagi yah sayang, apa lagi sama orang lain. Kalau kamu penasaran masalah kaya gini lebih baik kamu tanya langsung sama mommy. Mommy takut kalau kamu bertanya pada orang lain malah di manfaatin. Kamu harus bisa menjaga diri kamu saat tidak ada mommy bersama kamu yah" ucap Lexa serius menatap Zia tapi dengan tatapan sayang.
"tapi mommy melakukannya dengan kak Tantri dia kan juga belum cukup umur beda dikit sama aku. iya mom, aku akan selalu menjaga diri aku sebaik mungkin. Ga ada yang boleh menyentuh dan melihat tubuh aku selain mommy. Kalau ada yang membuat aku penasaran pasti aku tanya pada mommy" ucap Zia.
"beda masalahnya itu sayang, kalau dia ga penting udah cukup umur atau ga. Dia di sini untuk menuruti semua perintah dari mommy dan kamu, bunda juga sudah mengijinkan kalo mommy melakukan itu sama dia" ucap Lexa.
"jadi bunda tau juga kalau mommy suka melakukan itu sama cewek di luaran sana?" ucap Zia kaget.
"bunda dan daddy udah tau lama, awalnya sih mereka marah tapi lama kelamaan mereka menerima dan membebaskan pilihan mommy yang penting berani menanggung resikonya sendiri jangan sampai melibatkan mereka. Mereka juga kasih mommy kebebasan melakukan apapun selama tidak menyentuh narkotika. Bunda juga kemaren bilang jangan melakukan yang biasa aku lakukan itu ke kamu, harus selalu jagain kamu." ucap Lexa.
"aku juga ga mau kalau mommy pakai narkoba, aku mau mommy jadi orang baik jangan main cewek lagi" ucap Zia.
"akan mommy usahakan yah jadi orang yang lebih baik lagi kedepannya tapi bertahap pastinya" ucap Lexa.
"mommy jangan dekat-dekat sama kak Tantri juga yah, kayanya dia ada niat kurang baik dengan ngomong kaya gitu ke aku. Kaya dia pengen sesuatu dari mommy gitu" ucap Zia.
"waktu mommy di pijat sama dia, dia nanya kenapa mommy bisa bersikap baik dan nurutin semua permintaan kamu. Dia juga bilang lebih baik dia daripada kamu, kamu itu manja dan kekanak-kanakan tapi kan mommy suka kamu kaya sekarang jadi mommy bilang jangan pernah ikut campur atau mengatur apa yang perlu dilakukan. Kamu juga harus hati-hati sama dia yah takutnya malah dia ngadu domba kita. Kalau ada yang ga beres langsung tanya mommy aja, jangan mengambil kesimpulan sendiri dan sebaliknya juga begitu kalau ada yang ga kaya biasa mommy langsung tanya kamu" ucap Lexa menjelaskan inti omongan waktu itu.
"oke mommy, pasti aku akan nanya langsung ke mommy kalau ada omongan orang yang di rasa kurang pas atau bikin aku penasaran. Jadi kita ga ada rahasia-rahasiaan yah?" ucap Zia.
"iya ga ada rahasia di antara kita, harus selalu jujur dan bebas mau nanya apapun di antara kita tanpa terkecuali" ucap Lexa.
"mom, aku udah ngantuk mau nyusu" ucap Zia mulai berat matanya.
"ayo kita tidur kalau gitu, udah malam juga. Udah ga ada lagi yah yang bikin kamu kepikiran?" ucap Lexa membuka kancing bajunya.
"iya udah ga ada lagi yang bikin aku kepikiran mom" ucap Zia sambil memasukkan payudara Lexa.
"goodnight sayangnya mommy, mommy akan selalu berada di samping kamu sampai kamu sendiri yang minta untuk mommy pergi tinggalin kamu" ucap Lexa saat melihat Zia yang sudah tertidur dan mencium kepala Zia.
Hari selanjutnya Tantri melihat kedekatan Zia dan Lexa seperti biasanya tidak seperti yang dia harapkan yaitu ada pertengkaran hebat setelah dia berkata jujur yang di tambah sedikit bumbu kebohongan untuk meyakinkan. Karena merasa kesal dia berjalan ke halaman belakang dan melampiaskan kekesalannya dengan menggerutu dan memukul dedaunan di pohon. Lexa dan Zia melihat itu hanya tersenyum saling pandang, bahagia tidak terhasut dengan ucapannya yang bisa menyebabkan perpecahan.
"sial kenapa mereka masih kaya biasa? Kan aku sudah kasih tau Zia rahasia besar kak Lexa. Kalau kaya gini bisa jadi malah aku yang makin jauh dengan kak Lexa. Ah, sial sial sial rencana aku gagal buat misahin mereka. Harus cari cara lain lagi buat pisahin mereka biar gampang rebut perhatian kak Lexa ke aku" ucap Tantri kesal.
"kayanya rencana dia mau bikin kita bertengkar gagal sayang" ucap Lexa ke Zia dipelukannya yang sedang memandang Tantri dari jendela yang menghadap halaman belakang.
"kayanya gitu mom, kita harus tambah saling percaya satu sama lainnya kedepannya, jangan gampang kemakan omongan orang lain yah mom" ucap Zia.
"bener banget sayang, kita harus saling percaya dan terbuka yah satu sama lainnya kedepannya" ucap Lexa.
"ayo mom kita berangkat sebelum terlambat" ucap Zia melepas pelukannya.
"let's go baby" ucap Lexa menggandeng tangan Zia ke mobil.
Lexa dan Zia melakukan aktifitas biasanya dan Tantri setelah sadar kalau dia harus ke sekolah, dia langsung berlari mengambil tasnya dan bergegas keluar rumah ke tempat pemberhentian bus kesekolahnya. Untung sekolahnya hanya perlu menggunakan satu kali naik bus saja.
TBC
Maaf kalau ada typo.
Terima kasih yang telah membaca.
Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
General FictionMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...