44. Ditinggal Karena Kerjaan

1K 108 1
                                    

Maaf baru bisa update...
Selamat membaca para reader...

Author POV

Pada malam hari di kasur sebelum tidur.

"sayang besok mommy ada kerjaan ke luar negeri. Ga apa-apa kan kamu mommy tinggal beberapa hari ini? ada bunda juga yang akan nemenin kamu selama mommy pergi" ucap Lexa lembut menatap Zia yang sedang menyusu.

"iya ga apa-apa aku di rumah sama bunda. Mommy berapa lama perginya? Jangan lama-lama yah" ucap Zia melepas menyusunya sementara.

"paling dua atau tiga hari aja mommy perginya, setelah itu mommy akan meluangkan banyak waktu sama kamu dan kamu boleh minta apa aja, gimana?" tanya Lexa.

"ya udah ga apa-apa mommy pergi tapi jangan lupa hubungin Zia, Zia ga mau kaya pas mommy pergi ke Paris mommy ga ada waktu sama Zia" ucap Zia mengingat kejadian dulu.

"pasti mommy akan menyempatkan waktu untuk hubungin kamu walau ga akan bisa terlalu banyak, mommy lakukan semaksimal mungkin. Sekarang tidur yah udah malam nih" ucap Lexa mengelus kepala Zia.

"iya mom, Zia juga udah ngantuk ini" ucap Zia menyusu kembali dan memejamkan matanya dan Lexa mengusap punggung Zia.

Keesokan harinya setelah mengantar Zia ke sekolah, Lexa langsung pergi ke bandara karena dia memilih penerbangan yang pas setelah mengantar Zia.

"hai Zia kok kelihatan kurang semangat gitu sih? Di tinggal mommy lagi nih keliatannya." tanya Yuna saat duduk di sebelah Zia.

"iya mommy pergi ke luar negeri lagi dua atau tiga hari" ucap Zia lesu.

"kan itu kerjaan mommy kamu buat menghasilkan banyak uang" ucap Yuna.

"iya sih bener tapi kan aku ga mau jauh-jauh dari mommy" ucap Zia.

"yang sabar aja yah, kamu harus kuat jangan bikin mommy kamu khawatir dan ga tenang kerjanya disana. Mommy kamu juga kan pasti ga mau ninggalin kamu sebenernya" ucap Yuna.

"iya kamu bener, aku ga boleh kaya gini biar mommy ga kepikiran dan bisa cepat pulang juga" ucap Zia mulai baik moodnya.

"bagus, aku lebih suka liat Zia yang senang daripada sedih" ucap Yuna.

"makasih Yun" ucap Zia.

Zia menyelesaikan semua pelajaran dengan baik dan di sekolah tidak ada kejadian yang mengganggu. bel pulang telah berbunyi, Zia dan yang lainnya membereskan peralatan di meja dan segera meninggalkan kelas pulang ke rumah masing-masing. Zia dan sahabatnya berpisah di gerbang sekolah, Zia sudah di jemput oleh supir dan bunda juga ikut ternyata.

"eh bunda ikut jemput Zia juga ternyata" ucap Zia saat melihat bunda ada di dalam mobil.

"iya bunda ikut jemput kamu sekalian mau ajakin kamu pergi, bunda tau kamu pasti sedih di tinggalin sama Lexa pergi" ucap bunda saat Zia duduk disampingnya dan menyalami tangan bunda.

"iya sedih sih tapi kan itu kerjaan mommy, aku ga boleh mengganggu kerjaan mommy dan harus ngertiin mommy juga" ucap Zia.

"Zia ingin kemana sekarang?" tanya bunda.

"kita ke toko buku aja gimana bun? Zia mau liat-liat novel siapa tau ada yang bagus buat mengalihkan perhatian Zia memikirkan mommy" ucap Zia.

"iya boleh sayang, sekarang kita ke toko buku kalau gitu" ucap bunda dan mobil menuju toko buku yang biasa Zia datangi.

Sampai di toko buku Zia dan bunda berpencar, Zia ke bagian novel sedangkan bunda ke bagian tanaman hias. Zia melihat-lihat beberapa novel yang best seller dan mengambil 2 yang bagus cerita novelnya.

"novel udah di dapat, sekarang nyusul bunda" ucap Zia berjalan ke tempat bunda.

"eh jeng Vina" ucap Mira teman bunda menepuk bahu bunda saat berada di samping bunda yang sedang fokus melihat buku tentang tanaman hias.

"eh jeng Mira ada disini juga," ucap bunda.

"lama kita ga ketemu, ga nyangka bisa ketemu disini" ucap Mira.

"iya kita udah lama ga ketemu yah, ga nyangka juga bisa ketemu disini" ucap bunda.

"sama siapa kesini? Sama Lexa?" tanya Mira.

"kesini sama Zia" ucap bunda.

"bukannya kamu cuma punya anak satu dan namanya Lexa?" ucap Mira.

"iya bener anak saya sebelumnya cuma satu Lexa tapi sekarang saya punya dua" ucap Bunda.

"bun, Zia udah dapat novelnya nih" ucap Zia saat sampai di samping bunda dan menunjukkan novel yang di pilihnya.

"ada lagi yang mau di beli lagi ga sayang?" tanya bunda melihat Zia.

"kalau Vina punya anak lagi kayanya ga mungkin udah segede ini deh. Terakhir ketemu aja 6 tahun atau 7 tahun lalu" pikir Mira melihat Zia.

"udah ini aja bun" ucap Zia.

"oh iya ini kenalin teman bunda, namanya tante Mira" ucap bunda menunjuk Mira.

"Zia, tante" ucap Zia menyalami tangan Mira.

"Tante Mira" ucap Mira.

"Mir mau makan bareng? Sekalian kita ngobrol-ngobrol kan udah lama ga ketemu" ucap bunda mengajak.

"iya boleh sekalian banyak yang mau aku obrolin dan tanyain" ucap Mira.

"ayo sayang kita makan dulu sebelum pulang tapi bayar dulu novel dan buku yang di beli" ucap bunda berjalan ke kasir.

"iya bun" ucap Zia mengikuti bunda dan tante Mira di belakang.

Saat di restoran Zia duduk di depan bunda dan tante Mira duduk di kursi sebelah bunda.

"pesen apa yang kamu mau yah sayang" ucap bunda pada Zia.

"iya bun" ucap Zia memilih menu yang ada di tangannya.

"saya pesan soto daging dan lemon tea hangat" ucap bunda.

"saya samain aja sama yang tadi" ucap Mira.

"aku mau sate sapi pake nasi dan ice chocolate" ucap Zia

"baik di tunggu pesanannya" ucap pelayan mengambil buku menu dan pergi.

"bunda, Zia ke toilet dulu yah" ucap Zia.

"iya sayang" ucap bunda.

"kayanya Zia itu bukan anak kandung kamu yah? Setau aku kamu punya anak cuma Lexa aja" ucap Mira.

"iya dia bukan anak kandung aku" ucap bunda.

"terus kenapa kamu bilang dia anak kamu?" tanya Mira.

"dia udah aku anggap anak kandung aku, dia di bawa sama Lexa ke rumah setelah dia kecelakaan dan Lexa sayang banget sama dia" ucap bunda menjelaskan seadaanya saja, tidak mau terlalu detail.

"oh gitu, tadi aku sempat kaget kok kamu punya anak dan dia udah remaja sedangkan kita ga ketemu paling 7 tahunan" ucap Mira.

"ga usah bahas Zia lagi, kita bahas yang lain" ucap bunda dan di turuti oleh tante Mira.

Mereka menikmati makanan diselingi obrolan-obrolan kecil, tidak ada lagi pembahasan tentang asal usul Zia ataupun detailnya Zia. Setelah makan, Mira langsung pamit pulang karena ga enak lama-lama ninggalin keluarga.


TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

Jangan pada bosen yah para reader
..

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang