8. Bullying

2.8K 238 7
                                    

Author POV

Setelah satu minggu ospek, kegiatan belajar mengajar pun berlangsung. Zia sudah memiliki 3 orang teman yang cukup dekat di kelasnya. Saat jam makan siang, mereka segera menuju ke kantin membeli makanan dan minuman selanjutnya langsung mencari meja yang kosong dan langsung menduduki kursi masing-masing. Saat sedang menikmati makanan mereka datanglah satu geng kakak kelasnya yang sepertinya disegani di sekolah ini.

"kalian semua pergi dari meja ini, ini meja kita. Ga ada yang boleh nempatin meja ini" ucap salah satu kakak kelas itu, yang merupakan panitia ospek kemaren yang berada di kelasnya Zia.

Tanpa protes mereka segera pergi dari meja itu, saat berdiri dan membawa makanan dan minumannya Zia tanpa sengaja mengotori seragam kakak kelasnya itu.

"maaf kak aku ga sengaja kotorin baju kakak" Zia merasa bersalah pada kakak kelasnya itu

"lo nyari masalah yah sama kita hah? Masih anak kelas 1 aja belagu udah bikin masalah sama kakak kelas" dengan emosi mendekati Zia.

"temen saya kan udah minta maaf kak, dia kan ga sengaja mengenai baju kakak" bela Yuna yang tidak terima Zia di gituin.

"biar adil lo juga harus ngerasain" sambil menyiram Zia dengan minuman di atas kepalanya.

"jangan mentang-mentang kakak kelas bisa seenaknya aja yah" makin ga terima yuna ngeliat temennya di gituin.

Zia menarik teman-temanny biar ga makin panjang urusannya, dia ga suka dengan pertengkaran. Zia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan rambutnya yang lengket kena minuman di bantu juga oleh temen-teman yang lainnya juga. Setelah bersih mereka kembali ke kelas karna sebentar lagi bel masuk berbunyi.

Pulang sekolah Zia menelpon supir untuk menjemputnya dan dia menunggu di depan gerbang sekolah. Saat menunggu supirnya datang dari arah belakangnya ada yang menyiramnya dengan air, siapa lagi kalau bukan kakak kelasnya itu. Ga tau ada masalah apa dia seperti sensi dengan Zia, padahal Zia ga melakukan apapun. Zia masuk ke dalam mobil dengan keadaan basah, supir yang melihatnya mau bertanya tapi ga enak jadi di biarkan saja dan dia memilih untuk meninggikan suhu AC di dalam mobil supaya sang nona tidak masuk angin.

"mang jangan bilang ke mommy yah masalah ini, awas kalo sampai mommy tau" sambil menahan dingin.

"mang ga akan bilang ke nyonya non, tapi kalau nyonya tau bukan urusan mamang yah" di balas supirnya.

Zia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya karna lumayan ada 30 menit buat sampai ke rumah. Samapi di rumah Zia langsung ke kamar buat mandi dan ganti bajunya yang basah biar mommy ga curiga. Lexa dapat laporan apa saja yang terjadi pada Zia, jadi tanpa di beri tahu oleh sopirnya dia akan tau dari anak buahnya. Zia tidak menceritakan apa yang terjadi di sekolahnya tadi saat Lexa sampai di rumah, dia langsung bermanja-manjaan saja dengan sang mommy.

"mommy tau apa yang terjadi dengan kamu di sekolah tadi tanpa harus kamu memberitahunya, mommy akan urus anak itu nanti" Lexa yang geram kesayangannya di ganggu.

Zia hanya bisa pasrah dengan apa yang akan di lakukan sang mommy kalo udah marah, ga ada yang bisa melarangnya kalo ga mau kena marah juga.

Zia langsung duduk di pangkuan Lexa dan menyandarkan tubuhnya, itu berhasil menurunkan kemarahan Lexa tadi. Hanya babynya yang bisa menghilangkan kemarahan Lexa tapi tidak menghilangkan untuk menghukum orang yang sudah mengganggu. Lexa masih membiarkan saat ini tapi kalo dia berbuat macam-macam lagi maka ga akan ada ampun.

Keesokan harinya Zia berangkat diantar oleh Lexa seperti biasa sampai depan gerbang sekolah tanpa turun sekalian dia ke kantor.

"jangan sok cantik jadi anak lo, tebar-tebar pesona aja sama lak-laki disini lo" tiba-tiba kakak kelasnya mendekat.

"maaf kak aku ga tebar pesona sama siapapun, aku kesini juga mau belajar ga mau yang lainnya" jawab Zia sambil menahan tangisnya sekuat tenaga dan pergi dari tempat itu.

"siapa sih dia, waktu ospek aja dia bisa ijin" batin kakak kelasnya yang penasaran dengan latar belakang Zia.

Zia selalu menghindar bila ketemu kakak kelasnya itu, dia ga mau ada masalah dengannya lagi. Bahaya juga kakak kelasnya kalau berurusan dengan mommynya itu.



TBC

Terima kasih yang telah membaca.

Saran sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang