Selamat membaca para reader....
Author POV
2 bulan pun berlalu, Tasya sudah tidak minta yang aneh-aneh lagi. Dalam waktu dekat Tasya akan melahirkan, perkiraan dokter di minggu depan tetapi bisa lebih cepat atau lebih lama dari perkiraan jadi harus siap kapan saja.
"sayang udah siap semuanya?" tanya Lexa pada Zia.
"udah ini mom, dah siap semua tinggal sarapan terus berangkat dech" ucap Zia.
"ya udah ayo kita ke bawah sarapan biar ga telat sampai sekolah kamu" ucap Lexa dan mereka turun ke meja makan.
Sampai di meja makan.
"kamu udah ada tanda-tanda melahirkan belum?" tanya Lexa pada Tasya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.
"saat ini sih belum ada tanda-tandanya nyonya. Belum terasa apapun" ucap Tasya.
"oke" jawab Lexa dan memulai sarapannya dengan Zia.
"memang udah mau waktunya melahirkan mom?" tanya Zia.
"perkiraan dokter minggu depan tapi bisa lebih cepat atau lama dari perkiraan itu. Jadi kita harus udah siap kapan saja" ucap Lexa.
"oh jadi dalam waktu dekat ini bisa melahirkan" ucap Zia.
"iya. Jadi bentar lagi akan ada bayi di mansion ini" ucap Lexa.
"yeay bentar lagi akan ada bayi di mansion ini. Aku jadi ada teman baru disini" ucap Zia.
Setelah sarapan mereka segera berangkat sebelum jalanan tambah macet dan terlambat sampai sekolah.
"belajar yang benar yah sayang, jangan nakal di sekolah" ucap Lexa saat sampai di depan gerbang sekolah.
"aku ga nakal kok mom tenang aja dan aku akan belajar dengan benar biar mommy bangga sama aku" ucap Zia.
"mommy akan selalu bangga sama kamu selama kamu menjadi anak yang baik" ucap Lexa.
"oke mom aku masuk dulu, bye" ucap Zia turun dari mobil setelah mencium Lexa.
"bye sayang" ucap Lexa dan melajukan mobilnya ke kantor.
Hari-hari berjalan seperti biasanya, Lexa mengantarkan Zia ke sekolahnya setelah sarapan dan lalu ke kantor.
Pada siang harinya Tasya merasakan perutnya sakit yang sering muncul dan mulai ada flek yang keluar.
"apa jangan-jangan ini tanda mau melahirkan lagi?" pikir Tasya.
"Tasya kamu mau melahirkan?" tanya pelayan yang lain yang melihat Tasya meringis.
"sepertinya saya mau melahirkan ini" ucap Tasya.
"sebentar saya panggilkan yang lain untuk membantu kamu dan membawa ke rumah sakit" ucap pelayan itu.
"terima kasih banyak bu" ucap Tasya.
Setelah semua yang di butuhkan siap, Tasya di bawa oleh supir yang ada disana ke rumah sakit yang sudah di beri tahukan oleh Lexa dari jauh hari sebelumnya jika Tasya mau melahirkan. Kepala asisten rumah tangga tidak lupa menghubungi Lexa untuk memberikan kabar tentang Tasya. Tasya ke rumah sakit di temani juga oleh 2 orang asisten rumah tangga atas perintah Lexa.
Sampai di rumah sakit, Tasya langsung di periksa oleh dokter kandungan untuk mengecek sudah pembukaan berapa dan ternyata masih pembukaan 4 saat ini jadi masih harus menunggu lagi. Tidak lupa asisten yang ada di sana memberikan kabar pada Lexa juga tentang perkembangan Tasya.
Memasuki malam baru lah Tasya pembukaan sempurna dan segera di bawa ke ruang tindakan. Lexa dan Zia pun saat ini sudah berada di rumah sakit, menunggu kelahiran anak Tasya di depan ruang operasi. Di dalam Tasya hanya seorang diri saja berjuang melahirkan anak dalam kandungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
Tiểu Thuyết ChungMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...