Selamat malam minggu para reader.
Selamat membaca...Author POV
Setelah acara pernikahan tersebut selesai. Lexa berencana liburan bareng Zia dengan kedua orangtuanya juga. Liburan ini di buat untuk lebih mengenalkan Zia pada kedua orangtua Lexa juga biar makin dekat juga Zia dengan orangtuanya. Kedua orangtua Lexa juga menyetujui ajakan Lexa, mereka juga sudah lama tidak melakukkan liburan bersama efek bisnis yang dijalani oleh Lexa dan orangtuanya.
Zia juga cukup nyaman dengan kedua orangtua Lexa karna mereka menerima Zia dengan senang hati, orangtua Lexa juga merasa kalau Zia merupakan anak yang baik dan bisa membuat Lexa menjadi anak yang lebih baik lagi. Kedua orangtua Lexa juga senang melihat kebahagian yang terpancar di wajah sang anak saat bersama dengan Zia, mereka juga mendapatkan informasi bagaimana kedekatan Zia dan Lexa dari orang kepercayaannya yang berada disekitar Lexa. Orangtua Lexa tidak sepenuhnya melepas Lexa, mereka masih tetap mengawasi keadaan sang anak tanpa membuatnya risih. Mereka juga tau kenakalan apa saja yang di lakukan oleh sang anak tercinta, mereka membiarkan saja selama dia tidak membunuh orang tanpa alasan yang jelas dan obat-obatan terlarang.
Di hari ketiga di Tokyo ini mereka berencana ingin menghabiskan waktu dengan shopping dan makan saja. Lexa ingin membuat Zia senang juga karna dia tau Zia suka berbelanja dan cocok dengan sang bunda yang suka berbelanja juga. Lexa dan sang daddy hanya akan mengikuti Zia dan bunda kemanapun mereka melangkahkan kakinya untuk membeli berbagai pakaian. Selama menunggu Zia dan bunda berbelanja Lexa mengobrol dengan sang daddy.
"gimana hubungan kamu sama Zia?" tanya daddy to the point.
"masih hubungan tanpa status yang jelas saat ini, kita ga ada keterikatan apapun saat ini. Aku sayang dia atau mungkin udah masuk cinta dia dan dia sayang aku juga, kalau dia cinta aku atau ga itu aku belum tau. Aku belum pernah ngomong atau menyatakan kalau Zia itu milik aku. Kita nyaman dengan keadaan saat ini mungkin itu aja udah cukup, walau banyak banget gangguannya sebelum-sebelumnya" ucap Lexa panjang lebar.
"kamu mau serius sama dia?" tanya daddy lagi.
"pengennya sih serius nantinya, ga saat ini. Aku masih mau dia menikmati masa mudanya dulu dengan teman-temannya tapi tau batasan-batasannya juga. Kemungkinan dia trauma juga sama laki-laki karna dia hampir dilecehin oleh teman pria di sekolahnya jadi aku ga mau dia malah jadi takut sama aku kalau aku mengikatnya" ucap Lexa lagi.
"okay daddy ngerti, lakukan apapun yang membuat kamu senang dan nyaman. Daddy dan bunda akan selalu mendukung kamu apalagi itu hal yang baik. Daddy ga akan mempermasalahkan kamu dengan siapapun itu, selama kamu bahagia pasti kita juga bahagia" ucap daddy tulus.
"makasih banyak daddy mau dukung semua keputusan aku apapun itu. Terima kasih selalu memberikan kebebasan dan kepercayaan padaku selama ini. Aku ga akan pernah mengecewakan daddy dan bunda pastinya" ucap Lexa memeluk sang daddy.
"iya sama-sama sayang, jaga terus kepercayaan yang daddy dan bunda kasih ke kamu. Kamu punya tanggung jawab juga ke Zia, jaga dia dengan baik jangan pernah sakiti dia dengan hal-hal yang akan membuat kamu menyesal nantinya" ucap daddy memberikan pengarahan dengan memeluk Lexa juga.
"ada apa nih kok peluk-peluk ga ajak bunda juga?" ucap bunda yang baru datang bersama Zia di belakangnya dengan beberapa tas belanja di tangan mereka.
"urusan anak dan daddynya ini, bunda ga perlu ikutan" ucap daddy masih memeluk Lexa dan bunda langsung ikutan memeluk mereka juga.
"ayo Zia ikutan peluk juga, kan kita keluarga" ucap bunda dan di turuti oleh Zia dengan senang hati.
"terima kasih sudah mau menerima Zia di keluarga ini" ucap Zia berkaca-kaca.
"ga masalah sayang, kita pasti menerima kamu. Kamu udah kami anggap anak sendiri juga. Kamu anak yang baik juga jadi sekarang bunda dan daddy punya 2 anak. Apapun yang membuat Lexa senang pasti kami juga akan senang. Bunda titip Lexa sama kamu juga yah pas di rumah, kalau dia nakal jewer aja dan lapor ke bunda nanti biar bunda marahin dia" ucap bunda tulus menatap Zia.
"udah ah acara peluk-pelukannya, aku lapar nih. Nungguin kalian belanja bikin jamuran dan lapar nih" ucap Lexa memecahkan kesenduan itu.
"ayo kita cari restoran buat isi tenaga buat belanja selanjutnya" ucap bunda.
"lah belum beres juga belanjanya?" tanya Lexa.
"belum" jawab bareng Zia dan bunda di akhiri tawa mereka.
Mereka memesan makanan yang banyak semua kesukaan mereka semua. Setelah puas makan, mereka melanjutkan berbelanjanya. Lexa dan daddy hanya pasrah mengikuti dua orang lainnya, walau kaki mereka sudah cukup lelah memutari tempat berbelanja daerah sini tapi mereka tetap senang melihat bunda dan Zia senang. Mereka baru selesai berbelanja pada malam hari, sebelum kembali ke hotel mereka makan malam bersama dulu.
2 Hari selanjutnya mereka mengunjungi taman hiburan yaitu Tokyo Disneyland , Tokyo Disneysea dan Universal Studios Japan. Walaupun tempatnya kurang cocok dengan kedua orangtua Lexa tapi mereka tetap menikmati kebersamaan itu dan merasa senang juga.
Hari terakhir disana mereka mengunjungi Tokyo Tower dan membeli oleh-oleh untuk teman-teman Zia di sekolah.
Kedua orangtua Lexa merasa sangat senang bisa melihat kebahagiaan dari wajah anaknya itu selama mereka bersama pada liburan kali ini. Sangat jarang mereka bisa menghabiskan waktu bersama selama ini karena terlalu sering di sibukkan dengan urusan bisnis. Mereka semua memanfaatkan waktu kebersamaan ini semaksimal mungkin, besok mereka harus kembali ke Negara masing-masing untuk melakukan aktifitas biasanya.
TBC
Maaf kalau ada typo.
Terima kasih yang telah membaca.
Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
Fiksi UmumMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...