28. Jalan-jalan

1.3K 146 5
                                    

Selamat membaca para reader...

Author POV

Lexa tidak mau Zia terlalu dekat dengan Tantri.

"jangan terlalu dekat yah sayang sama Tantri, mommy ga suka kamu terlalu akrab dengan dia" ucap Lexa serius.

"kenapa mom?" tanya Zia.

"kita ga level sayang dengan dia, nanti malah dia akan menghasut atau memanfaatkan kamu lagi. Jangan dekat-dekat dengan dia yah. Kamu boleh nyuruh dia apapun nantinya dan dia ga boleh nolak sedikitpun" jelas Lexa sambil makan.

"aku nurut aja apa perintah mommy, aku ga mau buat mommy kecewa sama aku" ucap Zia sambil menyuap makanan ke mulutnya.

"good girl. Sekarang cepat habiskan sarapannya" ucap Lexa.

Setelah makan Lexa ke ruang kerjanya untuk mengurus kerjaan yang harus segera di selesaikan supaya bisa mengajak Zia jalan-jalan dan Zia ke halaman belakang bermain ayunan dan melihat hewan-hewan peliharaannya yang sudah lama dia tidak lihat.

Siang harinya sesuai janji Lexa, mereka bertiga pergi jalan-jalan. Lexa memutuskan untuk ke mall saja sekalian membeli peralatan sekolah untuk Tantri dan Zia karena minggu depan sudah masuk semester baru. Zia bebas memilih apa saja yang dia mau beli untuk keperluan sekolahnya sedangkan untuk Tantri di belikan sesuai kebutuhannya saja dan yang tidak mahal, Lexa hanya membelikan buku tulis, pulpen, pensil , penghapus, penggaris dan tas sekolah dengan jumlah yang minim sedangkan seragam dia menyuruh anak buahnya membeli di pasar saja.

Setelah selesai membeli kebutuhan sekolah mereka memilih untuk makan siang dulu karena sudah hampir lewat jam makan siang. Semua yang di beli tadi di bawakan oleh Tantri dan di restoran mereka pisah meja, Zia dengan Lexa dan Tantri sendiri. Lexa yang memesan semua makanan yang akan mereka makan, yang pasti Lexa akan memesankan makanan yang di sukai oleh Zia dan pasti selalu ada es krim vanilla yang di pesannya.

Setelah selesai mengisi perut mereka melanjutkan muter-muter mal dan bermain di game center. Tantri hanya bisa melihat –lihat barang dan permainan yang di mainkan Lexa dan Zia, dia tidak di berikan kesempatan untuk ikut serta. Zia membeli beberapa pakaian buat dirinya dan juga Lexa yang branded pastinya, Lexa menurut saja dengan pakaian yang di pilihkan oleh Zia yang perlu di lakukan Lexa hanya membayarnya saja.

Puas dengan memutari mall, Zia ingin berkeliling kota dan mau menikmati sunset di pinggir pantai. Lexa menuruti saja yang penting Zia senang, mereka mengakhiri hari ini di pinggir pantai sekalian makan malam juga. Selesai makan malam mereka memutuskan untuk langsung pulang, cukup lelah juga hari ini. Di perjalanan pulang Zia tertidur dan Lexa senang melihat wajah damai dan bahagianya Zia. Sampai di rumah Zia di gendong oleh Lexa ke kamarnya dan di gantikan pakaian serta badannya di bersihkan dengan tisu basah. Lexa juga segera bersih-bersih dan berganti pakaian, dia berencana minta di pijat oleh Tantri karena badannya pegal-pegal. Tantri membawa barang-barang yang tadi di beli hingga depan kamar Lexa, dia tidak di ijinkan untuk memasuki kamar itu.

"Tantri" panggil Lexa menuruni tangga.

"iya kak" sahut Tantri berlari ke arah tangga.

"ikut saya, nanti pijat badan saya karena pegal dan lelah" ucap Lexa berjalan ke satu kamar yang tak jauh dari tangga.

"baik kak, saya ambilkan minyak untuk pijatnya dulu" ucap Tantri jalan mengambil di tempatnya.

Lexa melepas pakaiannya menyisakan pakaian dalamnya saja, saat Tantri masuk dia terpesona dengan bentuk tubuh Lexa dan merasa deg-degan saat melihat itu.

"ayo cepat pijatnya biar cepat beres, saya ga mau ninggalin Zia kelamaan di kamar sendirian" ucap Lexa tengkurap di kasur.

"iya kak" ucap Tantri. "kenapa kak Lexa bisa dekat banget sama Zia dan mau membelikan apapun untuknya padahal dia bukan saudaranya kak Lexa" pikir Tantri sehingga melamun.

"ayo cepat malah diem aja dari tadi" ucap Lexa ga sabar.

"eh iya kak maaf" ucap Tantri langsung mulai memijat badan Lexa.

"bener juga yang di katakan bunda kalau dia lumayan cantik jadi bisa buat memuaskan aku nanti" batin Lexa mengamati Tantri dari samping.

Sekitar satu jam Lexa di pijat oleh Tantri hingga tertidur. Tantri mengamati wajah tidur Lexa dan mulai ada muncul perasaan tertarik.

"kenapa aku jadi deg-degan saat berduaan gini sama kak Lexa, tadi juga pas jalan dia lumayan baik juga sama aku. Dia mau membelikan barang-barang yang di butuhkan olehku walau tidak sebagus dan semahal milik Zia sih. Enak yah bisa jadi Zia, bisa minta apa aja sama kak Lexa dan selalu di turuti. Mungkinkah aku bisa kaya Zia nantinya? Aku akan coba siapa tau bisa seperti Zia di perlakukannya kan aku dan Zia sama-sama ga punya orangtua lagi sekarang atau malah nanti aku bisa gantikan posisi Zia" batin Tantri mengamati wajah tidur Lexa.

Tantri membangunkan Lexa saat telah selesai memijatnya dan Lexa terbangun dengan badan yang lebih enak dan segar. Lexa langsung meninggalkan Tantri tanpa mengucapkan terima kasih atau sepatah katapun setelah di rasa cukup mengumpulkan nyawanya untuk berjalan ke kamarnya melanjutkan tidur dengan Zia. Tantri juga kembali ke kamarnya mengambil pakaian untuk dia membersihkan diri dan berganti pakaian.

"mulai besok aku harus lebih perhatian sama kak Lexa, aku harus menyiapkan semua yang di butuhkan oleh kak Lexa. Harus bisa dapat perhatian dia siapa tau kan dengan kaya gitu bisa jadi kesayangan dia juga" pikir Tantri saat di atas tempat tidurnya dan tersenyum dengan pikirannya itu.



TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang