59. Mendekati

864 85 1
                                    

Selamat membaca para reader...

Author POV

"sepertinya mulai saat ini aku harus mulai mendekati bu Lexa untuk memastikan lagi apakah aku ini suka atau hanya kagum terhadapnya" ucap Bella pelan saat memasuki gedung kantor.

Lexa sampai kantor tidak lama setelah Bella sampai dan langsung menuju ruangannya.

"pagi bu Lexa" ucap Bella saat melihat Lexa jalan di depan mejanya.

"pagi" ucap Lexa tetap berjalan ke ruangannya.

Bella ikut masuk ke ruangan Lexa untuk memberi tahukan agenda apa saja untuk hari ini.

"hari ini jadwal ibu ada meeting sekalian makan siang di restoran dekat kantor, setelah itu ada meeting lagi di perusahaan logistik yang menang tender minggu lalu. Setelahnya tidak ada jadwal lagi jika ibu mau pulang cepat untuk hari ini bisa" ucap Bella di hadapan Lexa.

"oke terima kasih. Tapi sepertinya saya tidak ada rencana untuk pulang cepat hari ini jadi saya akan kembali lagi ke kantor" ucap Lexa.

"baik bu. Kalau gitu saya permisi mau menyiapkan dokumen yang di butuhkan untuk meeting nanti" ucap Bella meninggalkan Lexa.

Saat di meja kerjanya Bella memikirkan apa yang bisa di lakukannya pada Lexa selagi Lexa ada waktu kosong setelah meeting kedua nanti.

"mungkin nanti coba ajak jalan kemana gitu yah siapa tau dia lagi stress dengan kerjaan atau lainnya. Dari teman curhat mungkin bisa juga kan menjadi teman hidup. Kasih perhatian dikit-dikit lah mungkin nanti dia nyaman dan tertarik denganku. Kan ga ada yang tau kedepannya kaya gimana" ucap Bella.

"kita berangkat sekarang Bel" ucap Lexa saat di dekat meja Bella sebelum jalan ke arah lobby.

"baik bu" ucap Bella sambil membereskan dokumen dan barang-barang yang perlu di bawa dan menyusul Lexa.

Lexa dan Bella berangkat menggunakan mobil kantor dan juga supir, Lexa sedang malas untuk menyetir sendiri dan berduaan saja dengan Bella. Dia merasa Bella memiliki perasaan terhadapnya.

"yah malah menggunakan mobil kantor dan supir lagi. Gimana cara mau mendekati dia dan ngajak jalan nanti setelah meeting kedua. Gagal kalau kaya gini untuk mendekati bu Lexa. Aku harus cari cara lain supaya bisa dekat dan tau perasaan antara kita ini, baik aku maupun bu Lexa" ucap Bella dalam hati sambil melihat Lexa dari spion tengah.

"kenapa dia liatin saya terus dari tadi, jangan-jangan dia merencanakan sesuatu nih. Saya harus berhati-hati terhadap dia kedepannya jangan sampai terjadi sesuatu yang bisa merugikan buat saya atau orang terdekat saya" pikir Lexa saat merasa di perhatikan oleh Bella.

Setelah sampai di restauran tempat di adakan meeting, mereka langsung menuju ruangan di adakan meeting tersebut. Bella berjalan di belakang mengikuti Lexa. Ternyata yang datang duluan yaitu Lexa dan Bella, Lexa segera memesan makanan untuk dirinya dan menyuruh Bella memesan juga untuk diri dia. Dia mengalihkan perhatiaannya supaya tidak ada interaksi lebih dengan Bella dengan bermain handphone, mengirim pesan pada Zia dan melihat sosial medianya.

"kok jadi diem-dieman gini sih, aku kan berharap ada obrolan diantara kita berdua. Atau jangan-jangan aku melakukan kesalahan sehingga bu Lexa mendiami aku seperti ini. Tapi tadi dia terlihat baik-baik saja pas di kantor" ucap Bella dalam hati.

"ini dokumen yang akan kita gunakan untuk pembahasan dengan klien kita nanti bu Lexa" ucap Bella membuka obrolan.

"oh iya, saya cek dulu sebelum mereka datang" ucap Lexa seadanya.

"silahkan bu di cek" ucap Bella.

Lexa mengecek dokumen sambil menikmati cemilan yang telah tersaji. Sekitar setengah jam dari mereka datang tadi baru terlihat kliennya. Mereka melakukan meeting sambil makan siang bersama. Tidak terlalu banyak yang perlu di bahas karena semua sudah cukup jelas dan sudah menemukan kesepakatan di antara kedua belah pihak. Setelah dari restauran, Lexa dan Bella melanjutkan ke perusahaan logistik untuk meeting selanjutnya. Selama perjalanan tidak ada obrolan dan Bella tidak berani mengganggu atasannya itu.

Meeting berjalan dengan lancar tanpa kendala, mereka tidak berani terlalu banyak menuntut karena tau seperti apa perusahaan Lexa dan kalau macam-macam bisa bangkrut di buatnya.

Selesai meeting, Lexa dan Bella kembali ke kantor dan tidak ada obrolan apapun juga di dalam mobil. Sampai di kantor Lexa langsung bergegas ke ruangannya setelah berbicara ke Bella.

"saya tunggu rekapan hasil meeting tadi di meja saya hari ini juga" ucap Lexa tanpa menunggu jawaban Bella.

"baik bu" ucap Bella walau Lexa sudah jalan.

"ada apa sih sama bu Lexa jadi aneh gitu sama aku" pikir Bella sambil berjalan ke mejanya.

Bella mengerjakan perintah dari Lexa tadi sesegera mungkin biar tidak kena omelan dan memperkeruh suasana.

"tok..tok.." Bella mengetuk pintu ruangan Lexa.

"iya masuk" ucap Lexa dari dalam ruangannya.

"saya mau menyerahkan laporan hasil meeting tadi bu" ucap Bella memberikan laporannya.

"terima kasih, silahkan kamu kembali ke meja kamu" ucap Lexa.

"baik bu" ucap Bella pergi meninggalkan ruangan Lexa.

"tumben aku di suruh keluar setelah memberikan laporan tidak seperti biasanya. Kayanya aku bikinin kopi buat bu Lexa sepertinya sedang banyak pikiran sehingga jadi bersikap seperti itu" pikir Bella saat di mejanya.

Setelah membuatkan kopi, Bella segera ke ruangan Lexa. Sebelum masuk tidak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"saya bawakan kopi untuk ibu" ucap Bella.

"saya tidak ada pesan kopi" ucap Lexa.

"saya berinisiatif saja bu, sepertinya ibu banyak pikiran sehingga tadi di mobil ibu hanya diam saja" ucap Bella mengutarakan pemikirannya.

"saya tidak sedang banyak pikiran, biasa saja. Hanya sedang malas ngobrol saja" ucap Lexa.

"kalau ada yang mau ibu ceritakan pada saya, saya siap kok bu. Saya tau ibu pasti ada masalah jadi diam seperti ini" ucap Bella.

"jangan sok tau kamu Bella, saya sedang tidak ada masalah apapun saat ini" ucap Lexa dengan nada agak tinggi.

"kenapa ibu di mobil mendiami saya?" tanya Bella.

"hanya ingin saja, lagian apa yang perlu kita obrolin?" tanya Lexa balik.

"yah apa saja supaya tidak bosan selama perjalanan" ucap Bella.

"saya sudah biasa diam saat di perjalanan jadi saya tidak akan bosan" ucap Lexa.

"sikap ibu berbeda soalnya" ucap Bella.

"berbeda bagaimana?" tanya Lexa.

"saat kita meninjau proyek ibu tidak diam saja, masih ada obrolan di antara kita" ucap Bella.

"saat itu saya tidak enak saja dan biar tidak terlalu tegang. Kamu juga orang baru di kantor saya jadi saya butuh mengenal seperti apa bawahan saya. Bisa di percaya atau tidak" ucap Lexa.

"kirain saya ibu bersikap seperti itu karna ada maksud lain?" ucap Bella.

"yang di maksud dengan maksud lain?" ucap Lexa.

"kirain saya ibu memberikan saya perhatian lebih di bandingkan dengan karyawan lain" ucap Bella.

"jangan salahkan arti sikap saya terhadap kamu, saya tadi diam saja juga supaya kamu tidak menyalah artikan sikap saya sebelumnya" ucap Lexa.

"maaf kalau saya menyalah artikan perhatian ibu terhadap saya" ucap Bella.

"saya hanya menganggap kamu karyawan saya, tidak lebih" ucap Lexa.

"kalau begitu saya permisi, maaf sekali lagi" ucap Bella.



TBC

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih yang telah membaca.

Semoga tidak pada bosen dengan jalan cerita dan nunggu update selanjutnya yah..

Sepertinya akan panjang cerita ini dan di usahakan lebih sering update karena sudah ada beberapa draft.


My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang