Selamat membaca para reader...
Author POV
Sesuai dengan rencana tadi, Zia setelah keluar ruang kerja Lexa langsung mencari Ziva untuk mengajaknya keluar sama sang mommy.
"onty kita jalan-jalan yuk sama mommy?" ucap Zia semangat, Ziva tersenyum dengann ekspresi Zia saat ini.
"iya boleh kalau mau jalan-jalan bertiga kita. Sekarang kamu sana siap-siap, onty juga siap-siap" ucap Ziva.
"oke ini mau ke kamar mau mandi dan siap-siap" ucap Zia meninggalkan Ziva, Ziva hanya geleng-gelang kepala sambil tersenyum.
Lexa ke kamarnya dan mendapati Zia juga di kamarnya juga sedang memilih baju untuknya dan Lexa.
"loh kamu di kamar mommy juga?" tanya Lexa.
"iya mom ini mau siapin baju biar mirip warnanya, sekalian aku mau di mandiin sama mommy juga. Kemaren-kemaren aku mandi sendiri selama ga ada mommy" ucap Zia sedikit cemberut.
"iya udah mommy ngikutin apa aja yang kamu pilih buat mommy bajunya. Ayo mandi bareng sekarang biar bisa cepat jalan-jalannya" ucap Lexa berjalan ke kamar mandinya dan Zia mengikuti di belakangnya.
Mereka mandi bersama sambil berendam di bathup dan saling menggosok tubuh yang lain supaya bersih. Setelah di rasa cukup mereka keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk dan berganti pakaian yang telah di siapkan oleh Zia di atas tempat tidurnya. Ziva juga sedang siap-siap di kamar tamu. Saat Zia dan Lexa turun ke lantai bawah, Ziva keluar dari kamarnya.
"udah siap Ziva?" tanya Lexa.
"udah siap, sekalian nanti setelah kita jalan aku langsung pulang yah kasian rumah ditinggalin lama dan kamu juga kan udah pulang" ucap Ziva membawa barang-barangnya keluar kamar tamu dan Lexa membantu Ziva membawanya ke mobil Ziva.
"iya boleh, makasih banyak yah udah mau di repotin sama aku buat jagain Zia" ucap Lexa sambil berjalan dan tidak lupa menggandeng tangan Zia keluar.
"aku diajak juga kan kak?" tanya Tantri yang ada di samping mobil Lexa.
"kamu ga perlu ikut sama kita, ini hanya untuk kita bertiga saja acaranya" ucap Lexa.
"kan aku keluarga kakak juga, lebih berhak ikut daripada Zia yang bukan siapa-siapa dalam keluarga kita" ucap Tantri sinis.
"lebih penting dia daripada kamu walau kamu keluarga dari bunda saya, mulai sekarang jangan pernah ikut campur atau dekat-dekat dengan saya" ucap Lexa sambil membuka pintu untuk Zia setelah memasukkan barang Ziva.
"tapi kak.." ucap Tantri kepotong saat Lexa menutup pintunya dan mengunci.
Mereka pun pergi meninggalkan mansion itu dengan beriringan menuju mall biasa yang mereka datangi. Sampai di mall mereka langsung ke game center buat main bersama.
"makasih buat semua yang kamu lakukan ke Zia selama aku tinggal kemaren" ucap Lexa pada Ziva sambil melihat Zia yang bermain game dance.
"santai aja kali Lexa, aku anggap dia ponakan aku aja lah kan dia sugarbaby kamu. Berita yang kamaren itu bener?" tanya Ziva menghadap Lexa.
"jangan macem-macem aja kamu sama Zia. Berita kemaren ga bener, dia mantan aku dan sekarang kita hanya berteman. Dia sama lah seperti kamu mau jadi pasangan aku tapi kan aku udah ada yang spesial saat ini. Kemaren selama disana kita banyak menghabiskan waktu bersama tapi yah ga melakukan lebih dari ciuman sekilas. Kamu juga taulah di luar tuh kaya gimana, pasti ga ada perasaan apapun sama dia. Kemaren Tantri sempat kasih foto dimana kamu dan Zia terlihat mesra, Zia yang memeluk kamu sambil menyusu ke kamu" ucap Lexa masih memandangi Zia sesekali melihat Ziva.
"oh aku tau pasti gara-gara itu kamu jadi dingin tadi pagi pas sarapan" ucap Ziva menganggukkan kepalanya.
"iya gitu lah pas tadi malam aku liat Zia nyusu ke kamu, aku marah pastinya tapi aku ga mau langsung marah saat itu aku biarin sampai pagi dulu baru aku cari tau yang sebenarnya dulu" ucap Lexa jujur.
"masalah menyusu itu aku cuma kasian sama Zia yang ga bisa tidur-tidur sampai tengah malam dan aku ga ada maksud yang lainnya. Maaf aja kalau aku ga bilang langsung sama kamu karena aku mikirnya ya udah lah kan cuma nyusu aja nanti pas kamu datang baru aku bilang eh tapi malah ada yang lapor ke kamu duluan" ucap Ziva menjelaskan.
"iya tadi Zia juga bilang kalau dia nyusu sama kamu karena dia ga bisa tidur. Aku makasih banyak ke kamu karena mau lakuin itu buat Zia" ucap Lexa.
"gara-gara aku ngelakuin itu aku jadi tau kenapa kamu jadi makin sering nyari pelampiasan ke orang lain" ucap Ziva menatap Lexa dan Lexa juga melihat Ziva.
"yah gitu tapi sekarang aku ga akan kaya gitu lagi, aku akan cari kegiatan lain buat pengalihannya yang positif lah pastinya" ucap Lexa kembali menatap punggung Zia.
"dia bisa bikin seorang Lexa nurut yah, bener-bener jagoan banget Zia. Salut juga aku sama kamu mau berubah jadi lebih baik buat Zia juga pastinya tuh" ucap Ziva lega.
"aku mau menjadi lebih baik lagi, mau jujur sama semua hal tapi ada satu sih yang belum bisa aku jujur sama dia masalah dunia mafia. Karena itu juga aku harus lebih ekstra menjaga Zia takut ada musuh aku yang mengancam Zia" ucap Lexa agak sedih.
"kamu harus bisa menjaga Zia dengan benar biar ga terjadi hal-hal yang tidak di inginkan kedepannya, dan coba perlahan meninggalkan itu" ucap Ziva mengusap punggung Lexa.
"sekali lagi makasih buat semuanya, kamu teman baik aku yang bisa ngertiin aku. Akan aku coba nanti buat mundur dari itu" ucap Lexa.
Setelah puas bermain, mereka lanjut makan, menonton film dan belanja apapun yang mereka inginkan. Uang ga jadi masalah untuk mereka pastinya jadi bisa membeli semua yang diinginkan. Puas bermain dan jalan-jalan di mal mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan mall juga sudah mau tutup.
Seperti biasa karena kecapean Zia tertidur diperjalan pulang dan Lexa akan menggendong Zia ke kamar mereka serta membersihkan badan dan berganti pakaian sebelum Lexa ikut tidur bersama Zia.Semua berjalan seperti sebelumnya tidak ada masalah di antara mereka yang terpendam, semua sudah jelas dan baik-baik saja.
TBC
Maaf kalau ada typo.
Terima kasih yang telah membaca.
Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
Semoga belum pada bosen yah sama jalan ceritanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
Fiction généraleMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...