Selamat malam minggu para reader.
Selamat membaca...Author POV
Tantri merupakan salah satu sepupu jauh Lexa dari bundanya, dia tinggal sendirian di rumah kecil di pedalaman sana. Dia menjual rumah peninggalan keluarganya untuk membayar sebagian hutang yang cukup banyak yang di tinggalkan kedua orangtuanya. Dia harus berhenti melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA karena terhalang biaya. Dia bekerja jadi buruh cuci dan setrika untuk tetangganya untuk menyambung hidupnya. Satu bulan sebelum acara pernikahan di Jepang, bunda Lexa mengutus anak buah Lexa untuk memberikan kabar untuk ikut ke Jepang dan tinggal dengan Lexa setelah dari Jepang. Tantri berfikir dia akan hidup dengan baik kedepannya tanpa harus bekerja lagi karena akan tinggal bersama dengan anak tante Vina.
Tantri pulang duluan ke Jakarta sehari setelah acara pernikahan ditemani salah satu anak buah Lexa untuk menunjukkan di mana rumah Lexa . Tantri masih belum di berikan pekerjaan yang harus dilakukan di rumah itu. Dia merasa seperti majikan saat ini, menyuruh asisten rumah tangga di rumah Lexa untuk memenuhi kebutuhan tersebut tetapi dia tinggal di kamar para asisten tinggal. Lexa sudah memberi tahu kepala asisten untuk tidak mengijinkan tantri ke lantai atas terutama ke kamar Lexa dan ruangan yang biasa Zia pakai juga.
Hari ini merupakan kepulangan Lexa dan Zia kerumah. Bunda dan daddy kembali juga ke Belanda, mereka kembali pada rutinitas sebelumnya. Lexa dan Zia memilih mengistirahatkan tubuhnya hari ini efek liburan di Jepang kemaren. Tidak ada obrolan antara Zia, Lexa dan Tantri, mereka belum bertemu juga.
Keesokan harinya, Lexa bangun lebih awal dan tersenyum saat melihat Zia disampingnya yang tidur dengan damai dan nyenyaknya dengan menyusu padanya. Lexa bergerak dan melepas payudaranya dengan pelan agar tidak membangunkan Zia. Lexa bergegas mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan Zia untuk sarapan karena saat ini sudah pukul 8 pagi.
"sayang bangun yuk udah pagi, kita harus sarapan mengisi tenaga" ucap Lexa lembut dengan mengusap pipinya.
"masih ngantuk mom" ucap Zia dengan suara seraknya.
"nanti setelah mandi juga pasti ga ngantuk lagi" ucap Lexa membujuknya.
"gendong tapi mom ke kamar mandinya" ucap Zia merentangkan tangannya.
"oke mommy gendong, cepat mandinya yah abis itu langsung ke bawah kita sarapan bareng" ucap Lexa berjalan ke kamar mandi di kamarnya.
"iya mom aku akan mandi cepat tapi bersih setelah itu aku langsung ke bawah menyusul mommy" ucap Zia turun dari gendongan dan melepas pakaiannya dibantu Lexa.
Di lantai bawah, Lexa menyuruh kepala asisten untuk memanggil Tantri ke hadapannya saat ini. Dia ingin memberi tahukan apa saja yang harus di kerjakan di rumah ini untuk tinggal di rumah Lexa.
"pagi kak Lexa, senang bertemu denganmu" sapa Tantri.
"pagi juga" ucap Lexa.
"sudah sarapan kak?" tanya tantri agak canggung.
"ini masih nunggu Zia turun untuk sarapan bareng" ucap Lexa mengecek handphonenya.
"oh iya kak" ucap tantri.
"oh iya sambil nunggu Zia turun, saya mau kasih tau kalau kamu disini harus bantu-bantu pekerjaan para asisten rumah tangga dan menuruti semua perintah dari saya maupun Zia apapun itu tanpa ada bantahan sedikitpun" ucap Lexa to the point sambil membalas email dari handphonenya.
"oh kirain, saya tidak perlu melakukan apapun disini" ucap Tantri jujur, merasa sedih perkiraannya salah ternyata.
"ga ada yang gratis di dunia ini, saya menerima kamu di sini juga atas permintaan bunda dan bunda juga mengijinkan saya untuk melakukan apapun kepada kamu" ucap Lexa menatap dingin Tantri.
"oh baik kalau begitu kak" ucap Tantri.
"oh iya kamu juga bisa bersekolah lagi di sekolahan negeri pastinya, saya tidak mau mengeluarkan biaya banyak untuk kamu. Itu saja yang ingin saya katakan, silahkan ke belakang dan membantu yang lainnya" ucap Lexa.
"kalau begitu saya bantu yang lain dulu" pamit Tantri yang di balas anggukan kepala Lexa saja..
Tak berselang lama Zia turun dan tak lupa mencium pipi sang mommy.
"muah.. pagi mom" ucap Zia
"pagi sayang, yuk kita sarapan" ucap Lexa menaruh handphonenya dan fokus pada Zia.
"iya ayo mom. Abis ini boleh ga kita jalan-jalan kemana gitu mom. Aku malas di rumah, masa liburan di rumah aja" ucap Zia memanyunkan bibirnya membuat Lexa gemas sendiri.
"iya boleh sayang kalau kamu mau jalan-jalan, tapi nanti yah agak siangan soalnya mommy ada kerjaan dulu dikit ini" ucap Lexa tersenyum.
"oke mom kalau gitu, yang penting kita jalan aja. Oh iya sekalian ajakin kak Tantri juga yah mom kan dia ga tau kota ini. Kasian juga kalau dia di rumah aja, kemaren dia juga kan cuma sebentar di Jepangnya" ucap Zia dengan puppy eyes.
"hmmm.. kalau itu mau kamu pasti mommy turutin, apa sih yang ga buat babynya mommy" ucap Lexa terpaksa.
"makasih banyak mommy, sayang mommy"
"iya sama-sama baby, mommy juga sayang banget sama kamu. Sekarang sarapan dulu abis itu kamu main-main dulu di rumah sampai mommy beres kerjaannya" ucap Lexa menatap sayang Zia.
"abis sarapan nanti Zia mau main ke halaman belakang paling sekalian mau ngobrol sama Tantri dan ajakin dia keluar nanti" ucap Zia membuat tatapan Lexa ga suka kalau Zia dekat-dekat dengan Tantri.
"jangan terlalu dekat yah sayang sama Tantri, mommy ga suka kamu terlalu akrab dengan dia" ucap Lexa serius.
"kenapa mom?" tanya Zia.
"kita ga level sayang dengan dia, nanti malah dia akan menghasut atau memanfaatkan kamu lagi. Jangan dekat-dekat dengan dia yah. Kamu boleh nyuruh dia apapun nantinya dan dia ga boleh nolak" jelas Lexa sambil makan.
"aku nurut aja apa perintah mommy, aku ga mau buat mommy kecewa sama aku" ucap Zia sambil menyuap makanan ke mulutnya.
"good girl. Sekarang cepat habiskan sarapannya" ucap Lexa.
Setelah makan Lexa ke ruang kerjanya untuk mengurus kerjaan yang harus segera di selesaikan supaya bisa mengajak Zia jalan-jalan dan Zia ke halaman belakang bermain ayunan dan melihat hewan-hewan peliharaannya yang sudah lama dia tidak lihat.
TBC
Maaf kalau ada typo.
Terima kasih yang telah membaca.
Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
Fiction généraleMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...