Author POV
Saat Brian melepaskan sebagian kancing seragam Zia ada bunyi bel terus menerus yang mengganggunya dan ternyata Lexa dan Ziva telah sampai didepan apartemen Brian dan menekan belnya itu. Brian menyuruh Zia buat tunggu di kamarnya jangan berani keluar ruangan dan dia mau melihat siapa yang berani mengganggu aktifitasnya dan menekan bel apartemenya jam segini.
"maaf anda siapa yah? Saya tidak kenal dengan anda, dan anda yang tadi di mal kan? Ngapain anda kesini?" tanya Brian pada Lexa dan Ziva melihat bergantian.
"saya mommynya Zia, Zia dimana?" jawab Lexa.
"Zia ga ada disini tante, tadi kita pisah di mal" ucap Brian berbohong.
"tadi saya lihat kamu bawa Zia keluar dari mal dengan mobil kamu" ucap Ziva dan Brian kaget melihat orang yang tadi dia temui di mall.
"beneran Zia ga ada disini tan, saya ga bohong" ucap Brian mengangkat 2 jari telunjuk dan tengahnya.
"dia juga tidak ada di rumah jadi saya mau cek sendiri kalau dia beneran ga ada disini" ucap Lexa memaksa masuk.
"anda tidak bisa masuk seenaknya aja ke tempat orang" ucap Brian mendorong Lexa yang ingin masuk.
"kalian urus dia" ucap Lexa ke anak buahnya dan masuk kedalam dengan Ziva.
"baik bos" jawab anak buahnya menarik Brian.
Lexa dan Ziva mengecek semua ruangan dilantai bawah terlebih dahulu tapi tidak menemukkannya jadi mereka memutuskan mengecek ruangan di lantai atas. Saat memasuki kamar Brian, Lexa melihat Zia diatas tempat tidur dengan kegelisahaan serta tatapan kosongnya dan kancing seragamnya terbuka beberapa dan sudah agak basah. Lexa langsung berlari ke arah Zia dan memeluknya karna pelukan tersebut Zia kembali kesadarannya dari melamun tadi. Zia awalnya kaget tapi langsung membalas pelukan mommynya saat mencium aroma parfumnya.
"kamu ganti baju kamu pakai jaket mommy ini yah, baju kamu basah ini dan robek" ucap Lexa memberikan jaketnya untuk Zia pakai menggantikan seragamnya yang basah dan rusak.
"iya mom, Zia ganti baju seragam ini. Mom Zia takut" ucap Zia menangis.
"kamu jangan nangis yah sayang, sudah mommy urus dia tadi. Dia ga bisa macam-macam sama kamu jadi tenang aja yah" ucap Lexa menenangkan Zia mengusap air mata di pipinya.
"aku ga tau kenapa bisa seperti ini tapi badan aku kerasa ga enak banget ini mom" ucap Zia.
"nanti mommy jelasin yah sama kamu" ucap Lexa.
Lexa menutupi badan Zia dari pandangan Ziva saat berganti pakaian. Setelah selesai pakai jaket mereka semua turun dan melihat Brian yang sudah babak belur.
"jangan pernah mendekat atau berhubungan lagi dengan Zia atau dia akan merasakan yang lebih dari ini" ucap Lexa mendekat pada Brian dan menendangnya.
"euh. Saya tidak akan mendekati Zia lagi, saya janji. Maafkan saya" ucap Brian.
"tidak semudah itu dengan meminta maaf urusan selesai, kamu lihat saja apa yang akan terjadi nantinya" ucap Lexa berjalan.
Lexa menggenggam tangan Zia dengan erat dari apartemen sampai ke mobilnya, sepanjang jalan itu Zia menangis. Lexa ga tega dengan keadaan Zia tersebut. Ziva menawarkan diri untuk mengantarkan mereka pulang, supaya Lexa bisa duduk berdua memeluk Zia menenangkannya biar ga menangis lagi. Lexa menerima tawaran dari Ziva tersebut karna yang di ucapkan Ziva ada benarnya juga. Mobil Lexa di bawa oleh anak buahnya.
Sepanjang perjalanan itu Lexa memeluk Zia dan mencoba menenangkannya.
"udah jangan nangis lagi yah sayang, mommy ikutan sedih kalau kamu nangis gini" ucap Lexa menenangkannya.
"aku takut mom, aku kotor" ucap Zia.
"kamu ga kotor kok sayang, dia yang kotor. Kamu kan ga di apa-apain kan tadi. Pakaian kamu juga masih lengkap tadi pas mommy menghampiri kamu jadi kamu ga kotor" ucap Lexa menjelaskan.
"tadi dia cium bibir aku, remes dada aku juga. Aku kotor mom, kotor aku" ucap Zia menangis mengingat yang terjadi.
"ga sayang, kamu ga kotor. Kamu masih aman. Tadi mommy datang tepat waktu jadi dia ga macem-macemin kamu. Ini mommy ilangin yah bekas ciuman dia di bibir kamu jadi yang ada hanya bekas ciuman mommy" ucap Lexa menjelaskan dan mencium bibir Zia.
"mom badan aku ngerasain panas dan ada yang gatal di bawah sana seperti ingin di sentuh" ucap Zia menerangkan yang dirasakannya.
"mommy turunin aja yah AC nya biar dingin, jangan di sentuh yah yang gatalnya. Sini peluk mommy aja, atau gigit bahu mommy aja buat mengalihkannya yah" ucap Lexa memeluk Zia dan melingkarkan tangan pada pinggang.
"ga apa-apa kalau aku gigit mommy?" tanya Zia memastikan dan memeluk Lexa juga.
"iya ga apa-apa sayang gigit aja yah, mommy akan tahan kok" ucap Lexa menahan gigitan Zia pada bahunya.
Saat sampai di rumah, Lexa menggendong Zia yang tertidur langsung masuk kedalam setelah mengucapkan terima kasih pada Ziva dan Ziva juga langsung meninggalkan kediaman Lexa.
TBC
Terima kasih yang telah membaca.
Saran sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
Ficção GeralMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...