Selamat membaca para reader...
Maaf baru bisa update...Author POV
anak buah Lexa mencari obrolan untuk mengulur waktu dengan Tristan supaya tidak bisa menjalankan rencananya.
"mas nya ini siapanya pak Deon yah?" tanya anak buah Lexa menghindari minuman.
"oh saya teman anaknya, kebetulan tadi saya sedang mengerjakan tugas kelompok dengan anaknya" ucap Tristan.
"oh gitu, dimana anaknya pak Deon? Saya tidak melihatnya" ucap anak buah Lexa.
"dia sedang di kamarnya, tadi bilangnya mau istirahat bentar, pegal habis kerjain tugas" ucap Tristan.
"oh gitu" ucap anak buah Lexa.
"diminum pak" ucap Tristan.
"oh iya saya minum" ucap anak buah Lexa, mau ga mau harus minum.
Ga berselang lama obatnya sudah bereaksi pada anak buah Lexa dan Lexa juga hampir sampai di rumah Rara.
"akhirnya tidur juga nih orang, ganggu rencana gue aja. Waktunya ke kamar Zia lagi nih" ucap Tristan saat melihat anak buah Lexa tertidur.
Tristan segera masuk ke kamar yang ada Zia nya setelah memastikan anak buah Lexa sudah benar-benar tertidur. Ketika Tristan masuk ke kamar, Lexa juga masuk ke rumah yang untungnya tidak di kunci. Lexa melihat anak buahnya yang sudah tertidur di kursi langsung berlari menuju kamar yang telah di beri tahukan lokasinya oleh anak buahnya tadi.
"ceklek, apa yang mau kamu lakukan pada dia?" tanya Lexa saat membuka pintu kamar melihat Tristan sedang mengelus pipi Zia.
"siapa kamu? Kenapa masuk sembarangan ke kamar orang?" tanya Tristan berdiri mendekati Lexa.
"ga penting siapa saya. Jangan pernah menyentuh dia lagi jika tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak di inginkan" ucap Lexa.
"emang anda bisa apa dengan saya?" ucap Tristan belagu.
"kayanya emang harus di kasih pelajaran nih orang" ucap Lexa langsung meninju perut Tristan.
"aaww.. beraninya nih orang" ucap Tristan mau membalas tapi bisa di tangkis oleh Lexa.
Perkelahian pun terjadi antara Lexa dan Tristan, hingga akhirnya Tristan kalah dan tidak sadarkan diri. Lexa memanggil anak buahnya yang lain yang di bawanya saat ke rumah Rara untuk mengurus Tristan selanjutnya.
"urus dia dan bikin keluarganya juga menderita, buat bangkrut perusahaan keluarganya" ucap Lexa pada anak buahnya.
"siap laksanakan bos" jawab anak buahnya.
"sayangnya mommy ga kenapa-kenapa kan? Belum melakukan apapun kan dia sama kamu?" tanya Lexa mengusap pipi Zia yang tertidur tidak bergerak.
"sekarang kita pulang yah sayang, jangan sampai kamu tau apa yang terjadi sama kamu tadi" ucap Lexa menggendong Zia ala bridal.
"bawa juga dia sekalian keluar dari rumah ini biar tidak ada yang curiga. Jangan sampai meninggalkan jejak" ucap Lexa pada anak buahnya yang lain membawa anak buah yang tertidur tadi.
"siap bos" ucap anak buah Lexa.
Lexa menaruh Zia di kursi sampingnya dan tidak lupa memasangkan safety belt pada Zia dan dirinya sebelum menjalankan mobil pulang ke mansion. Sampai di mansion Lexa menggendong Zia juga yang masih tertidur efek obat tidurnya belum hilang, setelah sampai kamar mereka berganti pakaian dengan baju tidur.
"kayanya berendam dulu enak sambil nunggu Zia bangun dan mengajak dia makan malam, pasti dia belum makan malam" ucap Lexa setelah menyelimuti Zia.
Lexapun berendam sekitar 30 menit dan saat keluar Zia membuka matanya.
"kok kaya yang kenal yah ini dimana, perasaan tadi ada di kamar Rara tapi sekarang udah di kamar mommy" ucap Zia melihat langit-langit kamar dan sekitar.
"udah bagun sayang?" tanya Lexa mendekat.
"iya mommy, kok aku bisa ada di kamar mommy? Perasaan tadi di kamar Rara" ucap Zia bingung.
"tadi mommy jemput kamu kesana sekalian mommy pulang, pas mommy sampai rumah Rara ternyata kamu lagi tidur jadi mommy gendong aja tanpa membangunkan kamu" ucap Lexa penuh keyakinan biar Zia ga curiga.
"pantesan kenapa aku bisa ada di kamar ini" ucap Zia.
"sekarang kita makan malam yang udah telat banget ini yuk, mommy tau past kamu belum makan malam" ucap Lexa.
"iya nih aku lapar banget belum makan malam tadi cuma makan cemilan aja disana" ucap Zia merentangkan tangan minta di gendong.
"sekarang kita ke bawah makan" ucap Lexa menggendong Zia.
Dimeja makan Lexa menanyakan kerja kelompok Zia.
"tadi udah selesai tugas kelompoknya?" tanya Lexa.
"udah beres semua mom tugasnya jadi bisa santai tinggal kumpulin minggu depan" jawab Zia.
"bagus kalau gitu. Kamu sekelompoknya sama siapa aja?" ucap Lexa.
"sama Tristan dan Rara mom" jawab Zia.
"oh gitu. Mommy baru denger yang namanya Tristan" ucap Lexa,
"iya mom, dia anak baru di kelas aku baru bulan ini lah masuknya" ucap Zia.
"pantesan mommy baru denger namanya. Kamu dekat sama dia?" ucap Lexa.
"ga dekat banget, sama kaya yang lain lah tapi dia pernah nyatakan cintanya ke Zia dan Zia tolak. Setelah di tolak sih dia bilang jadi teman juga ga apa-apa" ucap Zia jujur tanpa ada yang di tutupi.
"efek di tolak cinta juga nih dia ngelakuin yang tadi pada Zia ternyata. Harus lebih hati-hati lagi nih" pikir Lexa.
"kenapa mommy kaya penasaran gitu sama Tristan?" tanya Zia yang melihat Lexa seperti memikirkan sesuatu.
"ga penasaran kok sama teman kamu itu. Lanjut makannya sayang abis itu kita tidur udah cukup malam ini" ucap Lexa.
"iya mom" ucap Zia.
"buat anak tadi keluar dari sekolah secepatnya gimanapun caranya, saya tidak mau melihat dia ada di dekat Zia lagi kedepannya" isi pesan Lexa pada anak buahnya tadi.
"siap bos" balas anak buahnya.
"udah selesai mom makannya, ayo kita ke kamar tidur lagi. Zia udah ngantuk juga ini" ucap Zia.
"iya ayo tidur sayang" ucap Lexa.
Keesokan harinya ada berita kalau Tristan di keluarkan dari sekolahan karena menggunakan obat-obatan terlarang, dan hal itu mengagetkan untuk Zia dan Rara karena mereka masih ketemu dengan Tristan kemaren dan tidak melihat sesuatu yang mencurigakan padanya.
"perasaan kemaren Tristan terlihat baik-baik aja pas kita kerja kelompok" ucap Zia pada Rara.
"iya kemaren ga keliatan ada yang aneh, apa jangan-jangan kemaren lama gara-gara dia beli obat terlarang dulu?" tanya Rara.
"bisa jadi sih kaya gitu" ucap Zia.
"kemaren pas aku keluar kamar ga melihat kamu dan Tristan" ucap Rara.
"kemaren aku di jemput sama mommy pas lagi tidur jadi ga tau masih ada Tristan atau ga" ucap Zia.
"oh gitu, mungkin udah pulang juga" ucap Rara.
TBC
Maaf kalau ada typo.
Terima kasih yang telah membaca.
Saran kritik sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.
Jangan pada bosen dengan jalan cerita dan nunggu update selanjutnya yah..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babygirl [END]
General FictionMenceritakan tentang seorang CEO bernama Lexa yang tertarik pada seorang gadis bernama Zia yang mengalami amnesia akibat kecelakaan. Ini cerita pertama semoga cocok dengan ceritanya. Jika ada kesamaan karakter ataupun cerita tidak ada unsur kesengaj...