19. Obsesi

2.3K 175 2
                                    

Selamat malam minggu para reader.
Selamat membaca...

Author POV

Di sekolah banyak para laki-laki yang kagum dan menyukai Zia baik itu dari kecantikannya maupun sifatnya, ada beberapa yang sudah mencoba untuk mendekatinya dan menyatakan perasaannya itu hasilnya ditolak. Zia masih belum memikirkan untuk pacaran dan sang mommy juga tidak mengijinkannya untuk memilikinya. Zia masih ingin fokus pada sekolahnya saja saat ini, belum membutuhkannya juga karna semua keinginannya dan yang di butuhkannya akan selalu di penuhi oleh sang mommy.

"hi Zi, nanti pulang sekolah ada acara g?" tanya Brian mendekat ke meja Zia.

"ga ada acara sih nanti, emang kenapa?" jawab Zia melihat ke Brian.

"hmm, mau ngajakin main kemana gitu kalau ga ada acara" ucap Brian menjelaskan keinginannya.

"aku minta ijin dulu sama mommy boleh atau ga buat pergi setelah pulang sekolah" ucap Zia sambil mengeluarkan HP.

"minta ijin dulu aja kamu, nanti kasih tau keputusannya yah" ucap Brian menjauhi meja Zia berjalan mundur dan di balas anggukan kepala.

Pulang sekolah Zia jadi jalan dengan Brian ke mall dekat sekolahnya bareng teman-teman dekat Zia juga karna itu syarat yang di berikan Lexa jika ingin pergi. Zia tidak boleh hanya berdua saja jalannya dan tetap menggunakan sopirnya yang akan mengantarkan kemana saja. Sebenarnya Zia menerima ajakan Brian karna ga enak aja sering menolaknya untuk main, lagian hari ini Lexa juga akan pulang malaman ada kerjaan yang harus di bereskan jadi pas biar ga sendirian di rumah. Zia dan yang lainnya muter-muter mall, mereka makan,nonton, shopping, dan bermain di game center. Zia bayar sendiri di semua tempat yang mereka kunjungi, dia tidak mau di bayarkan oleh temannya maupun Brian biar tidak ada hutang ataupun balas budi kedepannya tapi kalau dia yang bayarin yang lainnya bisa saja.

Brian selalu berjalan di belakang Zia yang sebenarnya ingin disamping berduaan saja tapi apa daya tidak bisa karna Zia mau berjalan berdua dengan Vera dan Yuna dengan Dela. Brian mencoba memberikan perhatian-perhatian kecil saat didekat Zia seperti membawakan belanjaan Zia, memberikan jaketnya saat Zia kedinginan menonton film dan hal lainnya.

Saat mau pulang Brian meminta Zia untuk menemaninya memilih sepatu untuknya dan teman-teman Zia yang lain pamit pulang duluan karna sudah cukup malam dan sudah disuruh secepatnya pulang oleh orangtua masing-masing. Dengan agak berat sebenarnya Zia menemani Brian memilih sepatu, dia merasa kurang nyaman kalau hanya berdua saja jalannya ada rasa takut juga karena dia belum pernah jalan berduaan saja dengan teman lawan jenisnya. Setelah membeli sepatu yang di pilihkan oleh Zia, Brian memberikan minuman pada Zia yang telah di campurkan dengan obat tidur.

"nih Zia minum dulu pasti kamu haus kan abis muter-muter" ucap Brian memberikan botol minuman dan Zia mengambil tanpa rasa curiga sedikitpun.

"Makasih Bri" ucap Zia saat membuka tutup botol dan meminumnya.

"kita tunggu beberapa saat reaksinya. Ini lah akibatnya kalau kamu nolak cinta aku. Ga ada yang bisa menolak keinginanku apapun itu termasuk memiliki kamu. Akan aku buat kamu menjadi milikku seutuhnya jadi kamu ga akan bisa nolak aku lagi" ucap Brian dalam hati bersmirk melihat Zia.

Tidak jauh dari tempat Zia ternyata ada Ziva yang tidak sengaja melihatnya serta memperhatikannya karna merasa kenal dan curiga ada hal yang tidak baik akan terjadi nantinya. Ziva mengikuti Zia dan temannya tanpa menimbulkan kecurigaan. Sambil mengikuti Zia, Ziva mencoba menghubungi Lexa tapi selalu di reject atau tidak di angkat teleponnya. Karna tidak ada jawaban dari Lexa jadi Ziva mencoba mengiriminya pesan saja siapa tau akan di bacanya dan akan segera di telpon.

"Lex sepertinya Zia dalam keadaan ga aman saat ini, aku melihat dia jalan berdua dengan seorang laki-laki yang sepertinya teman sekolahnya" isi pesan Ziva.

5 menit kemudian Lexa menelepo n Ziva.

"jangan boong kamu, Zia jalan dengan sahabat-sahabatnya dan 1 orang laki-laki. Ga mungkin kalau hanya berduaan saja" ucap Lexa tidak percaya

"aku ga boong sama kamu, beneran aku liat Zia di mal sama seorang laki-laki. Ini aku kirim foto mereka" ucap Ziva sambil memfoto Zia dan mengirimkan ke Lexa.

"kamu awasi Zia saya akan segera menyusul kesana, awas saja kalau kamu sampai kehilangan jejaknya" ucap Lexa keluar dari ruang kerja sambil berlari tanpa membereskan mejanya.

"iya aku bakal awasin dia, jangan lupa hadiahnya pastinya yah" ucap Ziva mengawasi Zia.

"nanti lagi kita bahas ini, yang terpenting saat ini Zia dulu" Ucap Lexa berjalan ke mobil.

"ya udah cepat kamu kesini .. tut.. dan hati-hati pastinya" ucap Ziva dan langsung di matikan oleh Lexa.

Saat manaruh handphonenya kedalam tas, Ziva melihat Zia yang tidak sadarkan diri dalam gendongan Brian.



TBC

Terima kasih yang telah membaca.

Saran sangat membantu untuk bisa membuat lebih baik dan bagus kedepannya.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang