88. Menikmati Kebersamaan

494 38 0
                                    

Selamat membaca para reader....

Author POV

"kakak ngapain ada di café ini? Kan ini jauh dari kampus kita" tanya Zia penasaran setelah memesan.

"oh tadi aku lewat sini. Terus aku lapar jadi mampir dulu dech disini. Eh malah bisa ketemu kamu disini. Kamu sendiri kenapa ada disini" ucap Zakky.

"oh gitu. Aku kesini ketemu pacar aku tadi. Terus berhubung belum makan siang jadi kesini dulu sambil nunggu pacar aku beres kerjaanya" ucap Zia.

"oh pacar kamu kerja di perusahaan daerah sini?" tanya Zakky.

"iya kerja di perusahaan depan itu" ucap Zia apa adanya.

"wah keren juga pacar kamu kerja di perusahaan yang terkenal di Indonesia" ucap Zakky.

"emang keren sih dia" ucap Zia.

"kamu udah lama pacaran sama dia? Gak ada maksud apa-apa sih aku, cuma nanya aja" tanya Zakky.

"pacaran sih baru mau 3 bulan" ucap Zia terpotong.

"wah baru bentar ternyata, kirain udah lama pacarannya sama dia" ucap Zakky.

"iya pacarannya baru bentar tapi kenal udah lebih dari 4 tahun" ucap Zia sedikit kesal karena di potong.

"wah kenal lama tapi jadian baru yah. Harusnya dari dulu kalian tuh jadiannya. Atau jangan-jangan sebenarnya dia jadiin kamu pelarian atau selingan aja dari pacar dia yang sebelumnya. Secara kalian kenal dah lama tapi baru jadian" ucap Zakky.

"kalau ga tau apa-apa jangan komen dech kak. Kakak gak tau apa-apa tentang dia. Terserah lah kakak mau bilang apa, yang pasti aku yakin dia adalah orang yang tepat untuk aku" ucap Zia.

"maaf kalau kata-kata aku bikin kamu tersinggung" ucap Zakky ga enak.

"iya" jawab Zia singkat.

Makanan dan minuman Zia pun datang. Zia makan tanpa mengeluarkan suaranya, dia sedikit malas ngobrol dengan kak Zakky karena bikin kesal.

"kakak ga ada kegiatan lain emangnya? Masih disini aja" ucap Zia saat selesai makan.

"lagi ga ada kegiatan jadi pas ketemu kamu jadi lumayan lah jadi ada teman buat ngabisin hari ini" ucap Zakky.

"sayangnya aku yang ga mau ngabisin waktu dengan kakak lama" ucap Zia sambil mengangkat tangan meminta bill.

"eh ga usah kamu bayar, biar nanti aku aja yang bayar" ucap Zakky.

"ga perlu. Aku masih sanggup untuk bayar ini semua" ucap Zia mengeluarkan kartu Lexa tadi saat pelayan memberikan billnya.

"wah kayanya Zia dan pacarnya benar-benar orang kaya. Kartu yang di pakai Zia kan hanya untuk kalangan-kalangan atas aja tuh" ucap Zakky dalam hati.

"di tunggu sebentar yah mba" ucap pelayan dan hanya di balas anggukan saja oleh Zia.

"duluan kak" ucap Zia setelah urusan pembayarn selesai.

"eh ga disini dulu aja Zia? Kan pacar kamu pasti masih lama tuh pulangnya, daripada nunggu di ruang tunggu kantor" ucap Zakky.

"ga kak, lebih baik saya ke tempat pacar saya daripada disini. Permisi" ucap Zia.

"salah ngomong nih kayanya jadinya Zia pergi kan abis selesai makan dan malah aku yang di bayarin lagi sama dia. Bodoh loe Zakky. Kedepannya pasti Zia malas ketemu atau ngobrol dengan loe" ucap Zakky merutuki kebodohannya.

"loh kok masuk-masuk cemberut gitu sih sayang? Baru mau di susulin ini ke café depan eh udah disini aja kamu" tanya Lexa saat Zia masuk ruangannya.

"aku kesel sama kakak kelas aku yang ketemu di café depan" ucap Zia kesal.

My Babygirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang