7

72 8 3
                                    

Taeyeon melipat kedua tangannya di depan dada. Ia bersandar di depan meja kasir dengan sepasang mata terfokus pada pelanggan-nya.

Wanita itu dapat melihat kalau mereka semua menikmati nyanyian merdu penyanyi sewaan langganan MAGIA UNICA, yaitu IU dan Suhyun.

Memang makhluk seperti siren dan alkonost tidak pernah mengecewakan.

Mana, sih? Mana?!

Sedari tadi, Taeyeon terus mencari target yang terkena sihir dari nyanyian kedua penyanyi ituㅡsudah lebih dari 1 jam tapi tidak ada satupun yang tersihir.

Bisa rugi kalau hari ini enggak ada... Pikir Taeyeon mendecak pelan.

Untung saja, hari ini bukan waktunya untuk merugiㅡnetra Taeyeon tiba-tiba terkunci pada seorang laki-laki yang beranjak dari kursinya.

Laki-laki itu keluar dari area meja cafe dan berjalan melewati Taeyeon tanpa menyadari kalau dirinya diperhatikan.

Saat itu pula Taeyeon tahu, ini sudah waktunya.

Wanita itu langsung berputar ke belakang. Kedua sikunya ia letakan diatas meja dengan jari-jemari yang saling bertautan berada di bawah dagunya.

Taeyeon terfokus melihat seseorang yang sedang fokus pada laptopnya di meja kasir.

"Kau sudah dapat informasinya?"

Seketika senyum pria yang duduk di depan Taeyeon itu mengembang, tak lupa dengan tambahan lesung pipi yang membuatnya terlihat manis.

"Sudah."

"Apa yang dia lakukan?" Tanya Taeyeon mulai penasaran dan sedikit memajukan tubuhnya. "Jaehyun?"

"Oh, sebentar." Sesaat kemudian, pria yang terpanggil itu memutarkan laptopnya menghadap Taeyeon.

Wanita itu mengerutkan dahinya. Ia melihat sebuah foto dari rekaman CCTV dimana terlihat dua orang yang berada di pinggir jembatan.

"Dia terbunuh..." Taeyeon menunjuk kecil dengan ibu jari kirinya kearah laki-laki itu pergi dan kembali melihat Jaehyun dengan tatapan menebaknya. "...Atau dia membunuh?"

Jaehyun terkekeh pelan, "Tentu saja dia membunuh. Tidak mungkin dia kesini sebagai arwah, kau kira ini Hotel Del Luna??"

Taeyeon yang mendengar itu menurunkan sudut senyumnya. Ucapan laki-laki 23 tahun itu seakan menusuk dirinya sehingga ia tidak bisa menjawab. Ia memundurkan diri dan menjauh dari meja kasir, "Aish, benar-benar ya..."

Ia akui Magia Unica tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Hotel Del Luna, walau tempat itu fiksi.

Tempat ini kuno.

"Ah! Apa jaman sekarang pembunuhan itu trend?!" Keluh Taeyeon kembali pada topik sebelumnya. "Sudah berapa kali kita mendapat pembunuh, menyebalkan."

Melihat bos-nya yang tak lagi fokus pada layar laptopnya, Jaehyun pun mengembalikan posisi laptop kearahnya kembali.

Ditengah meredakan tawa dan mencari sesuatu di benda itu, Jaehyun membuka suara. "jadi, siapa yang akan bertugas? Subin? Atau... Heeseung dan Sunoo? Mereka bisa menakutinya."

"Hm... Tidak," Jawab Taeyeon sambil memikirkan hukuman yang pas untuk laki-laki yang melewatinya tadi. "Tapi, bagaimana cara dia membunuh korban?"

"Dua bulan yang lalu, ada mayat yang ditemukan enggak jauh dari jembatan itu," Jelas Jaehyun menutup laptop pembelikan Eunbi itu. "Setelah mendapatkan foto itu, aku pikir pria tadi mendorong atau membunuh korban dulu lalu diceburkan ke sungai."

"Hmm... Oke." Taeyeon mengangguk paham. "Sekarang panggil New, Suyeon, dan Jaemin."


Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang