"Benar. Aku egois... Aku lelah, aku takut, aku muak, AKU JUGA BENCI SIAPA INI, SIALAN!"
"Lihat? Kakak selalu memikirkan perasaan kakak sendiri, apa kakak pernah memikirkan perasaan mereka?!"
Deg.
Jujur saja, ini pertama kalinya seluruh pekerja Magia Unica mendengar langsung perdebatan dimana Taeyeon dan Irene saling mengeluarkan emosi. Biasanya Irene selalu mengalah dan pergi dari tempat, tapi kali ini penyihir tetap disana, memikirkan perasaan para pekerja.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Wonyoung melihat ke sekitar, menatap rekannya satu persatu. Pekerja paling muda itu terlihat sangat ketakutan bahkan tangannya saja sampai bergetar.
"Aku pikir kita harus meyakinkan dulu perasaan kita." New melangkah dari belakang menuju meja Taeyeon, membiarkan dirinya menjadi pusat perhatian. "Apa yang kita rasakan ketika mendengar rahasia Bu Taeyeon tanpa keberadaan beliau saat itu dan... Apa kita semua siap jika berpisah sekarang?"
"Aku tidak yakin apa aku siap berpisah... Tapi melihat bagaimana Bu Taeyeon teriksa selama ini, pilihan terbaiknya adalah berpisah sekarang," ujar Olivia sambil memandang kearah pintu rahasia. Ia masih dapat mendengar perdebatan Taeyeon dan Irene. Sambil melihat kembali kearah teman-temannya, Olivia lanjut berbicara, "Lagipula kita semua masih bisa bertemu lagi."
"Tidak dengan aku, Yunhyeong, Jaehyun, Jiwoo, dan Jihan kan?" sahut Joy terdengar santai tapi menyakitkan membuat seluruh pekerja menoleh kearahnya dengan ekspresi kacau. Joy yang merasa sudah menurunkan harapan jadi tidak enak, lalu menghela napas dan menyilangkan kedua tangannya, "Yah mau bagaimana lagi, umur manusia tidak sepanjang kalian... Lakukan saja, katakan pada Taeyeon dan Irene kalau kita tidak apa-apa."
Belum ada yang mau membuka mulut. Suasana ruangan semakin berat dan sesak setelah Joy menyadarkan mereka kalau kelompok ini tidak bisa lengkap lagi. Yuna yang berdiri di depan pintu rahasia dimana ia bisa melihat keadaan para pekerja serta perdebatan Taeyeon dan Irene hanya bisa mengacak-acak rambutnya frustasi.
Gadis itu merasa tidak ada pilihan lain. Ia mengangkat kepala, nelihat seluruh pekerja Magia Unica yang bisa ia tangkap dalam pengelihatannya, "Kalau begitu aku saja yang mengatakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021