83

9 2 1
                                    

"Taeyeon akan mengirim mereka kembali ke tempat asalnya."

Ucapan Taeyoung membuat beberapa pekerja saling mengeratkan pegangan tangannya. Tidak ada yang menduga perpisahan akan serumit ini. Memang manusia terlalu menyeramkan dan bisa mengancam nyawa, sudah pasti tidak ada yang ingin terbunuh beberapa saat setelah Magia Unica menghilang.

"New, Chaewon, Yeji, dan Olivia. Mereka harus kembali terlebih dahulu."

Deg.

Keadaan di dalam ruang rahasia menjadi hening. Semua pekerja tersentak dalam diam. Sesaat kemudian, beberapa diantara mereka menunduk, menutupi wajah dimana air mata mulai bermunculan.

Suyeon sendiri mengatupkan bibirnya. Berat rasanya meninggalkan Magia Unica yang sudah menjadi tempat teramannya selama berabad-abad. Tapi jika terlalu lama di dalam tempat ini, pertahanannya bisa hancur dan ia akan membuat semua pekerja sekarat karena tangisan berbahayanya. Daripada keturunan Euryale itu disana dan tidak bisa menahan diri lagi, Suyeon memutuskan untuk pergi dari sini.

Wanita itu berjalan cepat keluar dari barisan, mencoba terlihat baik-baik saja. "Jika kalian takut, aku yang akan pergi pertama kali."

Taeyeon menoleh kearah Suyeon yang datang mendekatinya. Penyihir itu memiliki banyak pertanyaan dalam pikirannya, tapi entah kenapa ia tidak bisa menanyakan hal tersebut.

"Jadi... Bagaimana aku bisa kembali?" tanya Suyeon tepat ketika ia sampai di depan Taeyeon. "Aku pergi karena tidak mau menangis, kau tahu kan? Aku tidak mau menyakiti mereka. Jadi kirimkan aku kembali ke Olrym secepat mungkin."

Penyihir yang berdiri di depannya itu menghela napas, ia mengatupkan bibir sambil memejamkan mata sesaatㅡmencoba untuk menguasai diri. Beberapa saat kemudian, Taeyeon mengulurkan tangannya, "Kemarikan tangan kananmu."

Suyeon menurut, ia mengangkat tangan kanannya dengan telapak tangan menghadap ke atas. Jemari Taeyeon mulai bergerak dan mengucapkan sesuatu yang tidak Suyeon mengerti. Matanya melebar ketika sebuah simbol muncul diatas pergelangan tangan kanannya, lalu terlihat pecah kurang dari sedetik.

"Kontrakmu sudah ku buka karena kutukanku tidak menahannya lagi. Sekarang aku akan membawamu kembali."

Ucapan Taeyeon membuat Suyeon dapat merasakan jantungnya berdetak kencang. Wanita itu gugup, tapi sadar dirinya tidak bisa mengulang waktu. Perlahan Suyeon memejamkan mata dan reflek menunduk. Saking gugupnya, ia menghembuskan napas panjang.

"Aku akan mengingatmu, Taeyeon," ucapnya setelah mengangkat kepala.

Taeyeon tersenyum tipis. Telapak tangan kanannya ia arahkan ke depan Suyeon dan kembali mengucapkan mantra. Perlahan kaki Suyeon mulai menghilang.

Setelah dirinya benar-benar pergi, Suyeon dapat mendengar ucapan terakhir Taeyeon yang sampai di telinganya.

"Aku akan mengingatmu, Suyeon."

Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang