21

38 4 0
                                    

"Skakmat!"

"Ah, jangan dong!" rengek seorang perempuan kesal bercampur takut melihat raja dan ratu putihnya dikepung oleh kuda, ratu, benteng, dan beberapa prajurit hitam lawan mainnya. "Hyunsuk, ih! Gak asik!"

"Apa sih, Jiwoo? Ini beneran lho! No curang-curang kayak kamu tadi."

"Ya, mentang-mentang aku tadi curang, bukan berarti kamu harus ngalahin aku!" jawab Jiwoo mengerutkan dahinya.

Walau nadanya terdengar kesal, sebenarnya perempuan itu hanya bercanda dan senang menjahili sikap sabar Hyunsuk.

"Ck. Kurang peka ya."

"Yaudah..." Hyunsuk yang sudah kebal dan tidak terpengaruh dengan kata-kata Jiwoo hanya terkekeh, memperlihatkan eye smile khasnya. "Mau di ulang lagi?"

Jiwoo mendongakkan kepalanya, membalas tatapan laki-laki itu lalu menggelengkan kepalanya cepat. "Enggak mau, ini belum selesai, masa-"

Duk!

Suara hentakan dari arah lantai 2 Magia Unica membuat Jiwoo berhenti berbicara dan menoleh ke asal sumbernya. Entah mengapa dirinya sudah menebak siapa yang akan datang dan reflek menoleh kearah Hyunsuk yang masih melihat tangga.

"Jangan bilang itu Bu Taeyeon..." ucap Jiwoo pelan membuat Hyunsuk melirik kearahnya.

Laki-laki itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis untuk menutupi tasa kaget serta ketakutannya kepada wanita yang paling di takuti oleh pekerja di Magia Unica.

Tak lama kemudian, seseorang muncul dari balik dinding. Tebakan jiwoo benar. Bos mereka muncul dengan wajah yang seakan tertulis 'senggol sedikit, nyawa melayang' di dahinya.

"Mana Eunbi?" tanya Taeyeon menoleh kearah mereka. Dia sudah mengetahui keberadaan dua pekerja yang sedang menjaga toko Magia Unica sejak ia mendengar suara Jiwoo saat menuruni tangga.

Hyunsuk yang menjadi orang terakhir melihat adik Taeyeon itu membuka suara, "Kak Eunbi kayaknya pergi keluar."

"Kemana?"

"Saya gak tahu."

Taeyeon mendecak sebal. Tanpa mengatakan apapun lagi, ia berjalan cepat melewati Jiwoo yang membatu dan Hyunsuk yang terdiam kaku. Wanita itu membuka pintu belakang dengan tongkat sihirnya lalu menghilang sebelum pintu tertutup seakan dirinya membuka portal tak terlihat.

Portal memang sesuatu yang biasa, tapi bukan itu yang membuat Jiwoo dan Hyunsuk terlihat takut ketika mereka saling berpandangan.

"Bu Taeyeon enggak akan apa-apain Kak Eunbi, kan?" tanya Jiwoo memegang erat bagian atas sandaran kursi dan menatap Hyunsuk dengan tatapan khawatir.

"Enggak, lah," jawab Hyunsuk menggeleng pelan walau dirinya juga tidak yakin.

Taeyeon bisa melakukan apa saja jika ada yang tidak beres atau menganggu pikirannya, terlebih lagi kalau berhubungan dengan Magia Unica.

"Tapi, kayaknya bakal ada pertarungan kayak di film Harry Potter, cuma versi nyata."




a/n
Khusus untuk karakter Chuu, aku menggunakan nama aslinya yaitu Jiwoo.

Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang