20

37 4 0
                                    

Jika tahun baru adalah hari yang menyenangkan untuk semua makhluk, termasuk mereka yang sedang merayakannya di rooftop Magia Unica.

Maka Taeyeon tidak.

Wanita itu membencinya, hari itu terus mengingatkannya pada waktu yang ia habiskan demi menyelesaikan kutukannya.

Ditambah lagi, ia berada di lingkungan dimana manusia datang dan pergi, membuatnya kehabisan tenaga untuk menahan ego. Bagaimana tidak? Taeyeon harus melayani makhluk yang paling ia benci.

Tidak menutupi dirinya akan tersulut emosi ketika kedatangan pelanggan burukㅡegosi, menuntut, tidak mengendalikan diri atau bahkan tidak merasa bersalah walau sudah di beri pelayanan.

Taeyeon mendapatkan pelanggan dengan sifat tersebut pada akhir tahun, manusia yang membuat kekacauan di Magia Unica.

Wanita itu bisa saja membawanya lalu menghukumnya dengan sihir. Jika saja Baekhyun tidak datang dan menghentikannya, manusia itu tidak akan melihat dunia esok hari.

Setiap ia harus menghadapi manusia-manusia menyebalkan, Taeyeon selalu pergi ke sebuah tempat yang hanya ia ketahui dimana saat ini wanita itu sudah berdiri di hadapannya.

Ia meletakan kedua tangan ke belakang dimana tangan kiri menggenggam pergelangan tangan kanannyaㅡsudah menjadi kebiasaan untuk menambah kepercayaan dirinya, lalu melangkah memasuki sebuah pintu yang terbuka tanpa dirinya sentuh.

Taeyeon disambut oleh bunga-bunga kuning yang bersinar hingga tempat yang sebenarnya gelap itu mendapatkan cahaya dari kelopaknya. Cahayanya yang terus menyala karena mendapatkan kekuatan dari kepuasan para pelanggan setelah keluar dari Magia Unica.

Tentu saja, Taeyeon iri. Bunga-bunga itu tidak perlu repot bekerja keras, mereka tetap kuat dan bersinar terang selama berabad-abad. Berbeda dengan Taeyeon yang harus melayani makluk yang ia benci setiap hari, bahkan dirinya tidak mendapatkan keuntungan sedikitpun.

Tepat saat ia berhenti dengan jarak 10 langkah besar dari tumbuhan cantik itu, Taeyeon membuka suara.

"Kalian senang?"

Reflek tangan kanannya mengepal, melampiaskan emosinya dengan menusuk kulit menggunakan kukunya. Taeyeon mengatupkan bibirnya dan menunduk beberapa saat, lalu menghela napas beratnya.

"Menyebalkan..."

Di tangan kanan yang sebelumnya kosong, muncul sebuah tongkat sihir pada genggamannya. Entah apa yang terlewat di pikiran wanita itu, benda tersebut ia gerakan sambil mengucap mantra dalam pikirannya.

Tak lama kemudian, terjadi guncangan kecil dan retakan muncul mulai dari depan kaki tempatnya berdiri. Retakan itu terus disengajakan bergerak maju mengarah pada bunga-bunga kuning yang juga Taeyeon benci.

Sayangnya, belum sempat menyentuh batang utama, tiba-tiba retakan itu mengenai sesuatu yang ada di depannya dan berhenti.

"Oh?" Taeyeon mengangkat alisnya, dirinya diantara kaget dan tidak setelah melihat kejadian tersebut. Tangan kirinya melepaskan pergelangan tangan kanannya dimana tongkat itu masih ia genggam dan mengarahkannya pada bunga-bunga tersebut.

Wanita itu mulai melangkah mendekatinya sambil mengeluarkan sihir dari tongkatnya. Lagi-lagi ia melihat sesuatu berupa dinding bening dan tipis melingkar di sekitar mereka.

Terakhir, Taeyeon berhenti di depan mereka dan berjongkok. Sekarang ia menyamakan tingginya dengan tumbuhan itu lalu menyentuh sesuatu yang menghalangi retakannya dengan tongkatnya.

Hal yang sama kembali muncul di depannya.

Dengan cepat, Taeyeon berdiri. Ia berjalan mundur dengan tongkatnya yang menghilang dari genggamannya. Bertanda wanita itu tidak menggunakannya lagi.

"Wah..." gumamnya tidak percaya. Taeyeon lupa kalau kejadian seperti ini pernah ia lewati 100 tahun yang lalu. "Sejak kapan kalian bisa membuat pelindung? Kenapa baru muncul sekarang?"

Aku di remehkan... pikir Taeyeon kesal dan memutuskan untuk kembali ke ruangannya. Ia tidak minat untuk berbalik dan melihat bunga-bunga itu lagi.

Tepat ketika ia membuka pintu, sesuatu yang tergeletak di tanah dekat perbatasan itu menarik perhatiannya. Taeyeon menunduk ke arah kanan, memandang sebuah robekan kain baju berwarna hijau dan mengambilnya.

"Ada yang kesini?" ucap Taeyeon mengerutkan dahinya mulai curiga. Ia mulai waspada pada makhluk-makhluk yang bekerja di Magia Unica, termasuk kedua adiknyaㅡIrene dan Eunbi.

Jadi ada yang tahu tempat ini?

Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang